KPC Ajak Masyarakat Bogor Tanami Bantaran Ciliwung
Bogor|Kotahujan.com-Bekerjasama dengan Greeneration Indonesia (GI) dan Circle K, serta didukung oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat. KPC (Komunitas Peduli Ciliwung Bogor) berencana melakukan “Bebersih Sampah Ciliwung” dan penyerahan bibit tanaman pada Sabtu (5/11) mendatang di daerah Pangkalan Satu, Kelurahan Kedung Halang Bogor.
Kegiatan ini merupakan upaya mengajak masyarakat bersama pemerintah pusat dan daerah untuk melindungi dan melestarikan sumberdaya air dan sungai. Yaitu dengan membersihkan sungai dari sampah serta melakukan penanaman pohon dibantaran untuk mencegah longsor dan hilangnya kawasan resapan air. Penanaman ini kedepannya juga bisa menjadi sumber mata air.
Bibit pohon rencananya akan diserahkan melalui kelurahan kepada masyarakat di bantaran Sungai Ciliwung Kota Bogor. Bersama masyarakat dan beberapa kelurahan tersebut, penanaman bibit pohon akan dilakukan serentak dibeberapa lokasi kelurahan di kota Bogor.
Beberapa jenis bibit pohon yang diharapkan dapat mencegah longsor dan hilangnya kawasan resapan air serta sumber mata air adalah Beringin (Ficus benjamina), Nyamplung atau Karetan (Callophyllum sp.), dan rumpun bambu.
Sandika Ariansyah, pelaksana kegiatan KPC Bogor menjelaskan bahwa kegiatan bersama Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Jawa Barat ini, dan telah beraudiensi dengan Wagub Jabar Dede Yusuf yang merupakan. Menurutnya Dede Yusuf sangat menyambut gembira kegiatan ini bahkan rencananya beliau akan ambi bagian dikeegiatan ini.
Selain bersama-sama masyarakat Kedung Halang disekitar lokasi, Pramuka dan Instasi Pemerintahan terkait diharapkan ikut berkontribusi dan berpartisipasi pada kegiatan Sabtu (5/11) tersebut, papar Sandika.
Bantaran Sungai Pangkalan Satu Kedung Halang merupakan kawasan yang areanya terkena penyempitan sungai akibat pengembangan kawasan hunian. Saat ini masyarakat dan pengembang perumahan diseberang RW 02 sungai tersebut saling berlomba membangun turap dan tembok penahan air mengatasi luapan aliran sungai Ciliwung.
Beberapa hunian warga RT02 RW 02 Pangkalan Batu Bogor yang berada di sisi Sungai Ciliwung, saat banjir besar pada Februari 2010 lalu sebuah rumah jebol akibat hantaman luapan air sungai. Menurut Nana, Ketua RT02 daerah tersebut, ketinggian air saat itu bisa mencapai 2 meter.
Kegiatan ini merupakan upaya mengajak masyarakat bersama pemerintah pusat dan daerah untuk melindungi dan melestarikan sumberdaya air dan sungai. Yaitu dengan membersihkan sungai dari sampah serta melakukan penanaman pohon dibantaran untuk mencegah longsor dan hilangnya kawasan resapan air. Penanaman ini kedepannya juga bisa menjadi sumber mata air.
Bibit pohon rencananya akan diserahkan melalui kelurahan kepada masyarakat di bantaran Sungai Ciliwung Kota Bogor. Bersama masyarakat dan beberapa kelurahan tersebut, penanaman bibit pohon akan dilakukan serentak dibeberapa lokasi kelurahan di kota Bogor.
Beberapa jenis bibit pohon yang diharapkan dapat mencegah longsor dan hilangnya kawasan resapan air serta sumber mata air adalah Beringin (Ficus benjamina), Nyamplung atau Karetan (Callophyllum sp.), dan rumpun bambu.
Sandika Ariansyah, pelaksana kegiatan KPC Bogor menjelaskan bahwa kegiatan bersama Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Jawa Barat ini, dan telah beraudiensi dengan Wagub Jabar Dede Yusuf yang merupakan. Menurutnya Dede Yusuf sangat menyambut gembira kegiatan ini bahkan rencananya beliau akan ambi bagian dikeegiatan ini.
Selain bersama-sama masyarakat Kedung Halang disekitar lokasi, Pramuka dan Instasi Pemerintahan terkait diharapkan ikut berkontribusi dan berpartisipasi pada kegiatan Sabtu (5/11) tersebut, papar Sandika.
Bantaran Sungai Pangkalan Satu Kedung Halang merupakan kawasan yang areanya terkena penyempitan sungai akibat pengembangan kawasan hunian. Saat ini masyarakat dan pengembang perumahan diseberang RW 02 sungai tersebut saling berlomba membangun turap dan tembok penahan air mengatasi luapan aliran sungai Ciliwung.
Beberapa hunian warga RT02 RW 02 Pangkalan Batu Bogor yang berada di sisi Sungai Ciliwung, saat banjir besar pada Februari 2010 lalu sebuah rumah jebol akibat hantaman luapan air sungai. Menurut Nana, Ketua RT02 daerah tersebut, ketinggian air saat itu bisa mencapai 2 meter.
Tautan halaman ini.
0 komentar:
Posting Komentar