Nongkrong

  • Paling asik tuk' nongkrong di Bogor
      rss

3 per 4

  • Lalu lintas dan sudut-sudut jalan di Kota Bogor
      rss

Teladan

  • Memberi contoh dan teladan untuk lainnya
      rss

Komunitas

  • Semarak warga dalam berkarya
      rss

Inisiatif

  • berani mencoba dan berbuat tuk kita semua
      rss
. . . .

Admin Control Panel

New Post | Settings | Change Layout | Edit HTML | Monetize | Moderate Comments | Monetize | Stats | Sign Out
    • Info selengkapnya bisa dilihat di Stasiun Klimatologi Darmaga - Bogor Jl. Raya Darmaga Bogor Km 6,5 Kotak Pos 174 Bogor 16001 Telp.: (0251) 623018, 621192 Fax : (0251) 623018
Traffic Monitoring Bogor

Berita Terbarurss

Musik dan Senirss

Ekonomirss

Tokohrss

28 November 2010

"Primitive Runaway" Lecehkan Masyarakat Adat

Bogor|Kotahujan.com-Sejak beberapa bulan ini masyarakat Indonesia disuguhi tayangan hiburan yang dikemas berbau alam dan masyarakat adat. Tayangan itu melibatkan artis bersama salah satu sahabat, keluarga, suami-istri atau orang terdekatnya untuk tinggal (menetap) di salah satu suku yang ada di Indonesia. Mempelajari semua adat istiadat, budaya maupun kebiasaan sebuah suku. Tayangan itu adalah Primitive Runaway yang tayang seminggu sekali di Trans TV, setiap Jumat pukul 19.00-19.30 WIB. Sayangnya meski ditujukan untuk menghibur, tayangan ini dianggap melewati kaidah-kaidah tertentu sebelum tayangan hiburan itu di ekspose. Primitive Runaway menurut beberapa kalangan dianggap telah dikemas sedemikian rupa yang justru banyak menampilkan informasi yang tidak sebenarnya (kalau tidak mau dibilang menyesatkan).

Sebagaimana ungkapan Roy Thaniago dalam tulisan “Mereka Bukan Primitif” (Koran Tempo edisi 24 November 2010). Tayangan ini bukan saja mengandung satu, tapi tiga masalah sekaligus: (1) mendiskriminasikan masyarakat adat dengan menyematkan predikat “primitif”, (2) merekayasa realitas kehidupan masyarakat adat, dan (3) mereproduksi dan menyebarkan kesesatan berpikir mengenai masyarakat adat. Lengkap dengan catatan episode yang menurutnya penuh kesesatan dan kebohongan.

Apa yang diungkapkan penulis dan aktivis AMAN (Aliansi Masyarakat Adat Nusantara) ini menuai pendapat serupa dari berbagai kalangan. Khususnya penggunaan kata Primitive (primitif) yang tidak tepat. Primitive adalah label yang menyakitkan di masyarakat adat, mereka dimaknai biadab, bodoh, terbelakang, dan “belum manusia”. Masyarakat adat hanya memiliki cara hidup yang berbeda dengan kebanyakan orang, tapi mereka bukan primitif. Keteguhan cara hidup yang khas adalah suatu keindahan. Mereka tidak tinggal di masa lalu, karena kelompok masyarakat manapun selalu berubah dan beradaptasi seturut tuntutan jaman.

Dalam hal ini tentunya wajar jika masyarakat adat merasa terlecehkan. Apalagi tayangan tersebut menampilkan perilaku artis yang kadang-kadang mencibir atau dengan mimik jijik dan ekspresi sejenisnya, yang bias dan bisa ditafsirkan sebagai penghinaan bagi yang menonton.

Protes pun segera disiapkan, Mina Susana Setra staff PB AMAN telah menyiapkan langkah-langkah untuk memprotes tayangan Primitive Runaway ke beberapa pihak. Ia didukung sejumlah kalangan aktivis dan kelompok masyarakat adat yang tergabung di AMAN wilayah dan daerah.



Publikasikan ...

Tautan halaman ini.





" />




0 komentar:

Posting Komentar

Loading...

Kabar Pilihanrss

Komunitasrss

Agendarss

Lingkunganrss

Seputar Bogorrss

Perubahan Iklimrss

top  

V O D (Beta)

  • Berita dalam gambar dan suara
      rss

Tata Ruang

  • Tata kelola Bogor
      rss

Wisata

  • Segarkan diri dari penatnya hari
      rss

Kuliner

  • Sajian terbaik di sudut kota
      rss

Pinggiran

  • Dipinggirkan dan terpinggirkan
      rss
TopBottom
  © Kantor Berita ASTEKI / TELAPAK Jawa Barat KoTa HuJaN 2008
didukung oleh tPort Integration dan Blogger | Back to TOP  
  • Twitter
  • Twitter
tutup [x]