Sapuan Luapan Air Cilwung Menghanyutkan Rumah Warga
Hujan merata yang turun di kawasan puncak dan Bogor Kota pada Jumat 12/01 lalu membuat ketinggian air di bendung sungai Katulampa Bogor melampaui dari batas ambang ketinggia pintu air.
Akibat luapan air bendung Katulampa tersebut beberapa rumah masyarakat yang dibangun dipinggir aliran sungai Ciliwung hanyut bersama aliran air. Menurut Ayub dari Dinas Kebakaran kota Bogor yang ditemui di sela-sela tugasnya membantu warga masyarakat Bogor di daerah Warung Jambu, longsor atau rumah hanyut terjadi di sepanjang aliran sungai Ciliwung; diantaranya kawasan Sukamulya, Warung Banteng, Lebak Kantin dan Katulampa. Kejadian ini hampir merengut nyawa seorang ibu di daerah Pulo Geulis Bogor, yang kebetulan rumahnya berada persis disamping sungai Ciliwung.
Ibu Rohana dibangungkan dari tidurnya oleh tetangganya dan langsung diangkat, diungsikan ke tempat yang lebih aman. Tidak lama kemudian sisi rumah tempat ibu Rohana tidur sebelumnya tersebut hanyut dibawa sapuan air sungai Ciliwung yang datang tiba-tiba. Menurutnya kali ini luapan air besar itu datang tiba-tiba, tidak membesar secara perlahan-lahan.
Saat diwawancara ibu Rohana yang masih terlihat sangat shock dan badannya bergetar. Hanya pakaian yang dikenakan saat diwawancara yang tersisa. Selain bagian belakang rumah, sepeda motor yang juga ditaruh didalam rumah ikut masuk kedalam aliran sungai Ciliwung.
Kejadian ini terjadi bukan kali pertama bagi ibu Rohana. Pada tahun 1980 an rumahnya telah habis dibawa aliran sungai Ciliwung, kemudian tahun 1996, kemudian tahun 2007.
Bagian belakang rumah ibu Rohana terlihat berantakan, sebagian pondasi dan bangunan sudah tidak terdapat di tempatnya.
Selain di Pulo Geulis kejadian ini membuat 11 rumah di kawasan Tajur Bogor ikut tersapu aliran sungai. Pada kawasan Cisarua Bogor kejadian ini mengakibatkan satu orang tewas. Selain itu kejadian ini sempat membuat macet kawasan jalan Pajajaran. Dibeberapa tempat kawasan kota Bogor mengalami pemadaman lampu seasaat.
Akibat luapan air bendung Katulampa tersebut beberapa rumah masyarakat yang dibangun dipinggir aliran sungai Ciliwung hanyut bersama aliran air. Menurut Ayub dari Dinas Kebakaran kota Bogor yang ditemui di sela-sela tugasnya membantu warga masyarakat Bogor di daerah Warung Jambu, longsor atau rumah hanyut terjadi di sepanjang aliran sungai Ciliwung; diantaranya kawasan Sukamulya, Warung Banteng, Lebak Kantin dan Katulampa. Kejadian ini hampir merengut nyawa seorang ibu di daerah Pulo Geulis Bogor, yang kebetulan rumahnya berada persis disamping sungai Ciliwung.
Ibu Rohana dibangungkan dari tidurnya oleh tetangganya dan langsung diangkat, diungsikan ke tempat yang lebih aman. Tidak lama kemudian sisi rumah tempat ibu Rohana tidur sebelumnya tersebut hanyut dibawa sapuan air sungai Ciliwung yang datang tiba-tiba. Menurutnya kali ini luapan air besar itu datang tiba-tiba, tidak membesar secara perlahan-lahan.
Saat diwawancara ibu Rohana yang masih terlihat sangat shock dan badannya bergetar. Hanya pakaian yang dikenakan saat diwawancara yang tersisa. Selain bagian belakang rumah, sepeda motor yang juga ditaruh didalam rumah ikut masuk kedalam aliran sungai Ciliwung.
Kejadian ini terjadi bukan kali pertama bagi ibu Rohana. Pada tahun 1980 an rumahnya telah habis dibawa aliran sungai Ciliwung, kemudian tahun 1996, kemudian tahun 2007.
Bagian belakang rumah ibu Rohana terlihat berantakan, sebagian pondasi dan bangunan sudah tidak terdapat di tempatnya.
Selain di Pulo Geulis kejadian ini membuat 11 rumah di kawasan Tajur Bogor ikut tersapu aliran sungai. Pada kawasan Cisarua Bogor kejadian ini mengakibatkan satu orang tewas. Selain itu kejadian ini sempat membuat macet kawasan jalan Pajajaran. Dibeberapa tempat kawasan kota Bogor mengalami pemadaman lampu seasaat.
Tautan halaman ini.
0 komentar:
Posting Komentar