Mie Glosor Khas Bogor Hanya Marak di Bulan Ramadhan
Bogor|Kotahujan.com-Belum menjadi orang Bogor bila tidak mengenal mie gelosor. Mie berwarna kuning emas berbahan dasar tepung singkong atau yang lebih dikenal dengan aci dan kunyit ini marak di bulan Ramadhan menemani sajian santapan buka puasa umat muslim khususnya di Kota Bogor.
Setiap hari mulai pukul 15.00 hingga pukul 18.00 WIB di berbagai sudut kota Bogor, banyak warga yang menjual makanan kecil khas berbuka puasa seperti "mie glosor" ini. makanan tersebut umumnya dikemas dalam bungkusan-bungkusan plastik siap saji. Olahan makanan "mie glosor" atau mie berbahan dasar tepung singkong dan kunyit tersebut dijual Rp 2.500 per bungkus, lengkap bersama paket sambal kacang.
Seperti halnya senin(9/9)sore itu, kawasan jajanan warga jalan H Ahmad Sobana, tepatnya di depan Kedai Baca Sanggar Barudak, warga ramai mencari makanan ringan berbuka puasa. Iman salah seorang pengelola Kedai menyebutkan ditempatnya ada 17 keluarga yang menitipkan jajanannya untuk di jual menjelang buka puasa. Namun semakin mendekat ke hari Idul Fitri warga yang menitipkan dagangan tersebut semakin berkurang, karena pada umumnya ibu-ibu jelang lebaran disibukan persiapan di rumah mereka masing-masing.
Dari 17 keluarga itu, ada tiga keluarga yang membuat dan ikut menjual makanan "mie glosor" tersebut. Setiap harinya masing-masing keluarga menitiipkan "mie glosor' sebanyak 15 sampai dengan 20 bungkus. Bila cuaca baik dan tidak turun hujan, makanan "mie glosor' ludes habis terjual.
Mie Glosor berasal dari kata Mie dan Glosor. Asal kata "glosor" menurut beberapa warga berasal dari karakteristik mie yang bila di makan terasa mengalir lancar di tenggorokan. "Seperti menggelosor", Ungkap Rose salah satu pembuat "mie glosor' di Tegal Gundil Bogor.
Secara umum penyajian "mie glosor" ini sama seperti mie-mie pada umumnya, yaitu dengan di goreng bersama bumbu dan rempah-rempah. Sajian masakan "mie glosor" tidak dimasak dengan rebusan air.
Mie glosor ini umumnya marak ditemukan di Kota Bogor saat bulan Ramadhan. Mie glosor sulit ditemukan di waktu lain selain lebaran. Seakan ada yang terlewat bagi anda pencinta makanan, bila tidak mencicipi "mie glosor" Bogor apalagi saat bulan Ramadhan.
Rainy salah seorang penggemar makanan, sebutan "mie glosor" selalu mengingatkan kenangannya terhadap gurihnya makanan tersebut. Namun sayang memang makanan tersebut sulit dijumpai di saat-saat lain selain bulan Ramadhan, kecuali di pasar-pasar tradisional Kota Bogor.
Mie glosor merupakan salah satu makanan khas Bogor yang keberadaannya sulit di temui di wilayah lain.
Setiap hari mulai pukul 15.00 hingga pukul 18.00 WIB di berbagai sudut kota Bogor, banyak warga yang menjual makanan kecil khas berbuka puasa seperti "mie glosor" ini. makanan tersebut umumnya dikemas dalam bungkusan-bungkusan plastik siap saji. Olahan makanan "mie glosor" atau mie berbahan dasar tepung singkong dan kunyit tersebut dijual Rp 2.500 per bungkus, lengkap bersama paket sambal kacang.
Seperti halnya senin(9/9)sore itu, kawasan jajanan warga jalan H Ahmad Sobana, tepatnya di depan Kedai Baca Sanggar Barudak, warga ramai mencari makanan ringan berbuka puasa. Iman salah seorang pengelola Kedai menyebutkan ditempatnya ada 17 keluarga yang menitipkan jajanannya untuk di jual menjelang buka puasa. Namun semakin mendekat ke hari Idul Fitri warga yang menitipkan dagangan tersebut semakin berkurang, karena pada umumnya ibu-ibu jelang lebaran disibukan persiapan di rumah mereka masing-masing.
Dari 17 keluarga itu, ada tiga keluarga yang membuat dan ikut menjual makanan "mie glosor" tersebut. Setiap harinya masing-masing keluarga menitiipkan "mie glosor' sebanyak 15 sampai dengan 20 bungkus. Bila cuaca baik dan tidak turun hujan, makanan "mie glosor' ludes habis terjual.
Mie Glosor berasal dari kata Mie dan Glosor. Asal kata "glosor" menurut beberapa warga berasal dari karakteristik mie yang bila di makan terasa mengalir lancar di tenggorokan. "Seperti menggelosor", Ungkap Rose salah satu pembuat "mie glosor' di Tegal Gundil Bogor.
Secara umum penyajian "mie glosor" ini sama seperti mie-mie pada umumnya, yaitu dengan di goreng bersama bumbu dan rempah-rempah. Sajian masakan "mie glosor" tidak dimasak dengan rebusan air.
Mie glosor ini umumnya marak ditemukan di Kota Bogor saat bulan Ramadhan. Mie glosor sulit ditemukan di waktu lain selain lebaran. Seakan ada yang terlewat bagi anda pencinta makanan, bila tidak mencicipi "mie glosor" Bogor apalagi saat bulan Ramadhan.
Rainy salah seorang penggemar makanan, sebutan "mie glosor" selalu mengingatkan kenangannya terhadap gurihnya makanan tersebut. Namun sayang memang makanan tersebut sulit dijumpai di saat-saat lain selain bulan Ramadhan, kecuali di pasar-pasar tradisional Kota Bogor.
Mie glosor merupakan salah satu makanan khas Bogor yang keberadaannya sulit di temui di wilayah lain.
Tautan halaman ini.
0 komentar:
Posting Komentar