Saat Tranportasi Mengantar Silaturahmi
Redaksi|Kotahujan.com-Silaturahmai saat Idul Fitri memang sudah mendarah daging bagi masyarakat Indonesia. Tak lengkap rasanya jika ada kesempatan tidak bertolak ke rumah sanak saudara. Hasilnya suasana mudik kerap kali mewarnai saat-saat lebaran tiba. Berbagai jenis moda transportasi-pun kompak memenuhi jalan-jalan. Sarana transportasi ini menjadi andalan untuk mengantarkan mereka menyempurnakan tradisi silaturahmi. Lebih dari tiga ribu unit kendaraan melintas di jalan tiap jamnya. Kondisi ini ditambah dengan adanya masyarakat yang memanfaatkan libur Lebaran untuk berwisata di daerah.
Banyaknya kendaraan yang melintas tentu menjadi perhatian tersendiri bagi pihak kepolisian, masyarakat umum dan pengguna jalan. Suasana di jalan jelas berbeda dengan suasana di rumah. Selain kelancaran, faktor keamanan dan keselamatan harusnya juga menjadi perhatian kita semua. Informasi yang berkembang banyak kecelakaan yang terjadi selama Lebaran karena kelalaian pengguna jalan. Kondisi tubuh lelah, kendaraan kurang prima sampai kondisi jalan yang kurang dipahami.
Hingga semalam atau H+2, angka kecelakaan lalu lintas lebaran mencapai 1.098 kasus. Sebanyak 243 orang meninggal dunia, 318 luka berat, dan 619 luka ringan. Menurut penuturan Kepala Divisi Humas Mabes Polri, Brigjen (Pol) Iskandar Hasan pada media di Mabes Polri. Kerugian ditaksir mencapai Rp 4, 178 miliar. Kerugian baik jiwa maupun materi ini masih terhitung besar, meski angkanya lebih kecil dari tahun lalu.
Kekhawatiran masih terus membayang, selain mudik jalanan tak lama lagi akan disibukkan dengan arus balik. Psikis pengguna jalan akan kembali di uji. Untuk itu sangat disarankan para pengguna jalan sadar diri dan tidak memaksakan. Tidak ada kompromi, jika lelah haruslah istirahat, kondisi kendaraan harus prima dan kewaspadaan harus tetap di jaga. Jika semua selamat dan lancar juga bukan untuk siapa-siapa. Ini semua toh demi kesempatan silaturahmi Idul Fitri tahun depan.
Banyaknya kendaraan yang melintas tentu menjadi perhatian tersendiri bagi pihak kepolisian, masyarakat umum dan pengguna jalan. Suasana di jalan jelas berbeda dengan suasana di rumah. Selain kelancaran, faktor keamanan dan keselamatan harusnya juga menjadi perhatian kita semua. Informasi yang berkembang banyak kecelakaan yang terjadi selama Lebaran karena kelalaian pengguna jalan. Kondisi tubuh lelah, kendaraan kurang prima sampai kondisi jalan yang kurang dipahami.
Hingga semalam atau H+2, angka kecelakaan lalu lintas lebaran mencapai 1.098 kasus. Sebanyak 243 orang meninggal dunia, 318 luka berat, dan 619 luka ringan. Menurut penuturan Kepala Divisi Humas Mabes Polri, Brigjen (Pol) Iskandar Hasan pada media di Mabes Polri. Kerugian ditaksir mencapai Rp 4, 178 miliar. Kerugian baik jiwa maupun materi ini masih terhitung besar, meski angkanya lebih kecil dari tahun lalu.
Kekhawatiran masih terus membayang, selain mudik jalanan tak lama lagi akan disibukkan dengan arus balik. Psikis pengguna jalan akan kembali di uji. Untuk itu sangat disarankan para pengguna jalan sadar diri dan tidak memaksakan. Tidak ada kompromi, jika lelah haruslah istirahat, kondisi kendaraan harus prima dan kewaspadaan harus tetap di jaga. Jika semua selamat dan lancar juga bukan untuk siapa-siapa. Ini semua toh demi kesempatan silaturahmi Idul Fitri tahun depan.
Tautan halaman ini.
0 komentar:
Posting Komentar