Ciwaluh Menuju Kampung Organik Pertama Indonesia
Ciwaluh|Kotahujan.com-Masyarakat Desa Ciwaluh Kabupaten Bogor kini boleh berbangga. Pasalnya beberapa waktu lalu kampung yang berada di kawasan Taman Nasional Gunung Pangrango ini sukses memperoleh sertifikat organik dari Control Union Certification. Produk yang tersertifikasi adalah kumis kucing, kapulaga dan kopi. Rasa bangga itu mereka wujudkan dengan syukuran bersama koperasi petani Ciwaluh dan PT Poros Nusantara Utama (PT PNU) minggu (10/10) lalu. PT PNU merupakan perusahaan Holding Perkumpulan Telapak yang selama ini mendampingi masyarakat Ciwaluh.
Wisnu Tirta, Direktur PT Poros Nusantara Utama menyatakan bahwa selain kopi, produk komuditas pertanian seperti kapulaga dan kumis kucing merupakan produk komoditas pertanian pertama di Indonesia yang mendapat sertifikat organik. Produk pertanian yang mendapat sertifikat organik tersebut menambah nilai dari produk tersebut di pasar Internasional. Menurutnya saat ini konsumsi pasar dunia lebih melirik kepada komoditas organik yang ramah lingkungan, menyikapi semakin rusaknya alam dan lingkungan akibat pola kebutuhan manusia. Pola inilah yang mendorong industri yang tidak sehat dan tidak ramah lingkungan.
Keberhasilan memperoleh sertifikat organik untuk beberapa komoditas desa ini diharapkan dapat memberi nilai tambah komoditas tersebut, khususnya pasar desa dalam negeri dan pasar yang lebih luas seperti di Eropa. Sertifikat organik mensyaratkan produksi komoditas pertanian harus melalui proses-proses yang ramah lingkungan dan tidak merusak lingkungan dan alam. Kriteria tersebut misalnya tidak menggunakan pupuk dan pestisida, serta menggunakan energi yang ramah lingkungan pada proses pengolahanannya. Desa Ciwaluh diketahui menggunakan sumber energi listrik Mikro Hidro dari sumber air yang melimpah di desa itu.
Dengan diperolehnya sertifikasi organik dari Control Union Certification ini berarti komoditas Kopi, Kapulaga serta Kumis Kucing. Bisa direspon oleh pasar yang lebih luas. Seperti negara-negara Eropa atau pasar lain yang mensyaratkan kriteria organik.
Saat ini gaya hidup ramah lingkungan telah menjadi kebutuhan masyarakat umum. Kelestarian lingkungan dengan menggunakan komoditas ramah lingkungan sepertinya sudah menjadi prasyarat bagi manusia modern sekarang.
Proses produksi komoditas pertanian organik yang tidak mudah, ramah lingkungan dan sehat, menjadi alasan kenapa komoditas pertanian organik seperti ini mempunyai nilai lebih tinggi dari komoditas pertanian biasa.
Dany Darmawan dari Taman Nasional Gunung Gede Pangrango mengungkapkan keinginan Taman Nasional untuk mendukung Desa Ciwaluh menjadi desa Konservasi, dengan gagasan mendukung kegiatan ekonomi masyarakat dengan pengembangan budidaya hewan piaraan seperti kambing dan ayam kampung.
Wisnu Tirta, Direktur PT Poros Nusantara Utama menyatakan bahwa selain kopi, produk komuditas pertanian seperti kapulaga dan kumis kucing merupakan produk komoditas pertanian pertama di Indonesia yang mendapat sertifikat organik. Produk pertanian yang mendapat sertifikat organik tersebut menambah nilai dari produk tersebut di pasar Internasional. Menurutnya saat ini konsumsi pasar dunia lebih melirik kepada komoditas organik yang ramah lingkungan, menyikapi semakin rusaknya alam dan lingkungan akibat pola kebutuhan manusia. Pola inilah yang mendorong industri yang tidak sehat dan tidak ramah lingkungan.
Keberhasilan memperoleh sertifikat organik untuk beberapa komoditas desa ini diharapkan dapat memberi nilai tambah komoditas tersebut, khususnya pasar desa dalam negeri dan pasar yang lebih luas seperti di Eropa. Sertifikat organik mensyaratkan produksi komoditas pertanian harus melalui proses-proses yang ramah lingkungan dan tidak merusak lingkungan dan alam. Kriteria tersebut misalnya tidak menggunakan pupuk dan pestisida, serta menggunakan energi yang ramah lingkungan pada proses pengolahanannya. Desa Ciwaluh diketahui menggunakan sumber energi listrik Mikro Hidro dari sumber air yang melimpah di desa itu.
Dengan diperolehnya sertifikasi organik dari Control Union Certification ini berarti komoditas Kopi, Kapulaga serta Kumis Kucing. Bisa direspon oleh pasar yang lebih luas. Seperti negara-negara Eropa atau pasar lain yang mensyaratkan kriteria organik.
Saat ini gaya hidup ramah lingkungan telah menjadi kebutuhan masyarakat umum. Kelestarian lingkungan dengan menggunakan komoditas ramah lingkungan sepertinya sudah menjadi prasyarat bagi manusia modern sekarang.
Proses produksi komoditas pertanian organik yang tidak mudah, ramah lingkungan dan sehat, menjadi alasan kenapa komoditas pertanian organik seperti ini mempunyai nilai lebih tinggi dari komoditas pertanian biasa.
Dany Darmawan dari Taman Nasional Gunung Gede Pangrango mengungkapkan keinginan Taman Nasional untuk mendukung Desa Ciwaluh menjadi desa Konservasi, dengan gagasan mendukung kegiatan ekonomi masyarakat dengan pengembangan budidaya hewan piaraan seperti kambing dan ayam kampung.
Tautan halaman ini.
0 komentar:
Posting Komentar