Singkirkan Asumsi Sulit dengan Edukasi Kredit
Cimanggu|Kotahujan.com-Pemerintah provinsi Jawa Barat melalui Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah, mengaku sangat berkepentingan dengan produk UMKM. Sebagaimana diungkapkan Kepala Dinas KUKM Jabar, Wawan Hernawan saat membuka EXPO Pembiayaan KUKM Jum'at (8/10) lalu di Bogor. Wawan mengungkapkan bahwa saat ini sudah saatnya KUKM yang ada diwilayah kota dan kabupaten yang harus berkembang. Bukan waktunya lagi kegiatan promosi UMKM hanya dilakukan di Bandung saja, tetapi sudah harus menyasar ke tingkat kabupaten dan kota. Untuk itulah kegiatan EXPO Pembiayaan KUKM seperti ini diadakan di kota Bogor. Bahkan kali ini diadakan tidak melulu dilapangan, tetapi merambah pusat perbelanjaan seperti di Yogya Departement Store.
UMKM sejatinya bisa menjadi kebanggaan suatu kota atau kabupaten. Keberadaannya menyimpan potensi untuk meningkatkan PAD kota dan kabupaten tersebut. Untuk itu wajar bila pemerintah berhasrat untuk memakmurkan UMKM yang ada di masing-masing wilayah. Kendala UMKM di sektor pembiayaan seharusnya sudah tidak ada lagi, mengingat saat ini banyak produk kredit KUKM dari bank dan lembaga keuangan lain yang beroperasi. Masalahnya tinggal asumsi dan keengganan saja dari para pelaku UMKM. Kurang pahamnya masyarakat soal kredit ini menjadi penghambat sulitnya Bank dan lembaga keuangan masuk ke mereka. Untuk itu Wawan menargetkan kegiatan Expo adalah edukasi pada masyarakat agar mereka memahami bagaimana seharusnya mengakses kredit. Bukan besaran realisasi kreditnya, tetapi pengetahuan di masyarakat.
EXPO Pembiayaan KUKM 2010 akan berlangsung hingga sabtu ini (9/10), kegiatannya diisi dengan pameran produk lembaga keuangan, intermediasi dan konsultasi, talk show dan kegiatan lainnya. EXPO ini diikuti 31 perbankan, 16 koperasi dan 4 BUMN. Pada pameran ini juga dilakukan penandatanganan akad kredit dengan nilai 500 juta sampai 1M antara Bank dan UMKM binaannya. Total kredit yang disetujui sejumlah 2.055.000.000.
UMKM sejatinya bisa menjadi kebanggaan suatu kota atau kabupaten. Keberadaannya menyimpan potensi untuk meningkatkan PAD kota dan kabupaten tersebut. Untuk itu wajar bila pemerintah berhasrat untuk memakmurkan UMKM yang ada di masing-masing wilayah. Kendala UMKM di sektor pembiayaan seharusnya sudah tidak ada lagi, mengingat saat ini banyak produk kredit KUKM dari bank dan lembaga keuangan lain yang beroperasi. Masalahnya tinggal asumsi dan keengganan saja dari para pelaku UMKM. Kurang pahamnya masyarakat soal kredit ini menjadi penghambat sulitnya Bank dan lembaga keuangan masuk ke mereka. Untuk itu Wawan menargetkan kegiatan Expo adalah edukasi pada masyarakat agar mereka memahami bagaimana seharusnya mengakses kredit. Bukan besaran realisasi kreditnya, tetapi pengetahuan di masyarakat.
EXPO Pembiayaan KUKM 2010 akan berlangsung hingga sabtu ini (9/10), kegiatannya diisi dengan pameran produk lembaga keuangan, intermediasi dan konsultasi, talk show dan kegiatan lainnya. EXPO ini diikuti 31 perbankan, 16 koperasi dan 4 BUMN. Pada pameran ini juga dilakukan penandatanganan akad kredit dengan nilai 500 juta sampai 1M antara Bank dan UMKM binaannya. Total kredit yang disetujui sejumlah 2.055.000.000.
Tautan halaman ini.
0 komentar:
Posting Komentar