Gunung Egon Aktif, Masyarakat Mulai Cemas
Sikka, NTT|Kotahujan.com-Satu bulan lebih lamanya perhatian kita tersedot oleh erupsi Gunung Merapi di DIY (Daerah Istimewa Yogyakarta) dan Jateng (Jawa Tengah) yang menelan korban jiwa tak sedikit. Belum usai merapi menuntaskan erupsinya perhatian pun beralih ke Gunung Bromo yang menunjukkan gejala erupsi serupa. Kondisi ini sesungguhnya sudah terbaca oleh Direktorat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (DVMBG) Bandung. Bahkan ditetapkan juga 11 gunung api di Indonesia dengan status waspada, karena meningkatnya aktivitas gunung-gunung api tersebut. Perhatian pada dua gunung besar di Jawa tersebut nyaris menutup informasi dan pemberitaan perkembangan ke 10 gunung lainnya, yaitu Anak Krakatau (Lampung), Gunung Papandayan (Jawa Barat), Gunung Semeru dan Gunung Ijen (Jawa Timur). Kemudian Gunung Egon (Flores, NTT), Gunung Dukono dan Gunung Ibu (Maluku), Gunung Karangetang, Gunung Awu serta Gunung Lokon di Sulawesi Utara.
Padahal informasi itu penting bagi berbagai pihak agar bisa menghindari jatuhnya korban dan kerugian lainnya jika terjadi erupsi. Seperti halnya yang terjadi di Flores, NTT. Kini banyak pihak mulai risau dengan perkembangan kondisi Gunung Api Egon yang sedang meningkat aktivitasnya. Mulai dari masyarakat sampai pada kelompok LSM yang sedang melakukan aktivitas di sana. Simpang siur pemberitaan yang beredar telah membingungkan rakyat. Kondisi ini akhirnya menjadi perhatian dan keprihatinan salah satu kelompok LSM, Wahana Lingkungan Hidup (Walhi).
Herry Naif, manajer progam Walhi NTT mengungkapkan semestinya pemerintah Kabupaten Sikka, melakukan kesiap siagaan di tingkat rakyat dan berkoordinasi para pihak. Pemkab tidak saja mengambil peran tanggap darurat dalam menghadapi sebuah bencana. Dalam kondisi yang mengkhawatirkan seperti ini (Egon dalam status Waspada), Pemkab harus sudah mulai dengan memantau lokasi. Karena wilayah Mapitara dan Doreng yang merupakan 2 kecamatan sekitar Gunung Egon ini memiliki kondisi jalan yang buruk. Dikhawatirkan jika tidak ada persiapan taktis akan sangat menyulitkan proses evakuasi bila terjadi erupsi. Hal ini tidak dihiraukan oleh Pemkab, menurut Herry jalur Egon Gahar menuju Galit yang dipersiapkan menjadi lokasi Evakuasi I kondisinya parah, karena ada longsoran. Ini tentunya menggambarkan Pemerintahan Kabupaten Sikka yang tidak responsif terhadap bencana.
“Kami mengharapkan agar Pemerintah Kabupaten Sikka segera mengkonsolidasi para pihak untuk selalu siaga dan menyebarkan informasi yang benar kepada rakyat shingga mereka tetapi waspada”, demikian tulis Herry pada sebuah forum diskusi mailing list (Milis).
Padahal informasi itu penting bagi berbagai pihak agar bisa menghindari jatuhnya korban dan kerugian lainnya jika terjadi erupsi. Seperti halnya yang terjadi di Flores, NTT. Kini banyak pihak mulai risau dengan perkembangan kondisi Gunung Api Egon yang sedang meningkat aktivitasnya. Mulai dari masyarakat sampai pada kelompok LSM yang sedang melakukan aktivitas di sana. Simpang siur pemberitaan yang beredar telah membingungkan rakyat. Kondisi ini akhirnya menjadi perhatian dan keprihatinan salah satu kelompok LSM, Wahana Lingkungan Hidup (Walhi).
Herry Naif, manajer progam Walhi NTT mengungkapkan semestinya pemerintah Kabupaten Sikka, melakukan kesiap siagaan di tingkat rakyat dan berkoordinasi para pihak. Pemkab tidak saja mengambil peran tanggap darurat dalam menghadapi sebuah bencana. Dalam kondisi yang mengkhawatirkan seperti ini (Egon dalam status Waspada), Pemkab harus sudah mulai dengan memantau lokasi. Karena wilayah Mapitara dan Doreng yang merupakan 2 kecamatan sekitar Gunung Egon ini memiliki kondisi jalan yang buruk. Dikhawatirkan jika tidak ada persiapan taktis akan sangat menyulitkan proses evakuasi bila terjadi erupsi. Hal ini tidak dihiraukan oleh Pemkab, menurut Herry jalur Egon Gahar menuju Galit yang dipersiapkan menjadi lokasi Evakuasi I kondisinya parah, karena ada longsoran. Ini tentunya menggambarkan Pemerintahan Kabupaten Sikka yang tidak responsif terhadap bencana.
“Kami mengharapkan agar Pemerintah Kabupaten Sikka segera mengkonsolidasi para pihak untuk selalu siaga dan menyebarkan informasi yang benar kepada rakyat shingga mereka tetapi waspada”, demikian tulis Herry pada sebuah forum diskusi mailing list (Milis).
Tautan halaman ini.
2 komentar:
Tahun ... Ada tsunami yang menghantam pesisir utara daerah ini, kalau memang bakal ada bencana Gunung Egon meletus, ... yg ada di daratan, ...
Pengalaman seperti apa ... yang bakal dirasakan masyarakat di daerah ini.
Padahal teluk di depan Kota Maumere ini merupakan salah satu daerah dengan keanekaragaman laut tertinggi di Indonesia.
Posting Komentar