Nangka Bogor Dijajakan di Depan Makam
Dreded|Kotahujan.com-Jika kita melintas di jalan Pahlawan kota Bogor, maka deretan penjual nangka akan terlihat mendominasi sepanjang trotoar. Mereka berjajar tepat di depan Taman Makam Pahlawan Dreded. Tak ada data pasti sejak kapan mereka berdagang dilokasi ini. Para pedagang itu hanya mengaku sudah berjualan selama bertahun-tahun. Sebut saja Dadang (60), selama empat tahun terakhir ia telah berjualan di tempat ini. Selain nangka, pisang dan talas menjadi komoditi komunitas pedagang ini.
Uniknya sembilan pedagang diketahui menjajakan komoditi yang sama yaitu nangka. Meski demikian hal ini tak membuat khawatir dengan penjualan dagangan mereka. Seperti pengakuan Duloh (45), pedagang yang sudah delapan tahun berjualan di sana, meski paling lama ia tidak merasa tersaingi oleh pedagang lain.
Lokasi mereka berdagang terbilang unik, yaitu di kompleks Taman Makam Pahlawan. Lokasi strategis dan pembeli yang ramai, terutama hari minggu dan hari libur, menjadi alasan mereka memilih lokasi tersebut.
“Kalau hari libur bisa 1,2 juta atau 1 juta,kalo hari-hari gini paling 200 ribu” ungkap Dadang.
Sebagian besar pembeli bukan berasal dari pengunjung atau peziarah makam pahlawan, melainkan para pelancong yang singgah sekedar membeli buah tangan. Nangka-nangka itu dijual dengan harga 10 ribu hingga 13 ribu per kilo-nya, tergantung kualitas nangka yang dijual.
Namun ada kalanya para pedagang tidak bisa berjualan di lokasi tersebut, terutama saat Taman Makam Pahlawan digunakan untuk upacara. Biasanya upacara diadakan satu sampai dua kali dalam sebulan. Sehari sebelum upacara para pedagang diminta membersihkan areal tempat mereka berdagang, dan bisa kembali berjualan jika upacara sudah selesai.
Nangka-nangka ini rata-rata berasal dari sekitar Bogor seperti Cijeruk, Ciapus dan Rancamaya. Namun hampir seluruh pedagang membeli nangka ini tidak dari kebun langsung, tetapi dari Pasar Bogor. Mereka memilih membeli di pasar karena jarak kebun yang jauh, sehingga membutuhkan biaya angkut yang lebih mahal. Selain itu, harga beli di kebun tidak jauh berbeda dengan harga di pasar Bogor.
Uniknya sembilan pedagang diketahui menjajakan komoditi yang sama yaitu nangka. Meski demikian hal ini tak membuat khawatir dengan penjualan dagangan mereka. Seperti pengakuan Duloh (45), pedagang yang sudah delapan tahun berjualan di sana, meski paling lama ia tidak merasa tersaingi oleh pedagang lain.
Lokasi mereka berdagang terbilang unik, yaitu di kompleks Taman Makam Pahlawan. Lokasi strategis dan pembeli yang ramai, terutama hari minggu dan hari libur, menjadi alasan mereka memilih lokasi tersebut.
“Kalau hari libur bisa 1,2 juta atau 1 juta,kalo hari-hari gini paling 200 ribu” ungkap Dadang.
Sebagian besar pembeli bukan berasal dari pengunjung atau peziarah makam pahlawan, melainkan para pelancong yang singgah sekedar membeli buah tangan. Nangka-nangka itu dijual dengan harga 10 ribu hingga 13 ribu per kilo-nya, tergantung kualitas nangka yang dijual.
Namun ada kalanya para pedagang tidak bisa berjualan di lokasi tersebut, terutama saat Taman Makam Pahlawan digunakan untuk upacara. Biasanya upacara diadakan satu sampai dua kali dalam sebulan. Sehari sebelum upacara para pedagang diminta membersihkan areal tempat mereka berdagang, dan bisa kembali berjualan jika upacara sudah selesai.
Nangka-nangka ini rata-rata berasal dari sekitar Bogor seperti Cijeruk, Ciapus dan Rancamaya. Namun hampir seluruh pedagang membeli nangka ini tidak dari kebun langsung, tetapi dari Pasar Bogor. Mereka memilih membeli di pasar karena jarak kebun yang jauh, sehingga membutuhkan biaya angkut yang lebih mahal. Selain itu, harga beli di kebun tidak jauh berbeda dengan harga di pasar Bogor.
Tautan halaman ini.
0 komentar:
Posting Komentar