Habis Manis Sampah Didaur Ulang
Bantarjati|Kotahujan.com-Penggunaan plastik sebagai kemasan berbagai produk saat ini mengakibatkan jumlah sampah plastik semakin meningkat. SDN Bantarjati 9 mencoba menguranginya melalui gerakan "Habis Manis Sampah Didaur Ulang". Aksi ini merupakan upaya sekolah dalam menjaga kebersihan lingkungan dan menghambat laju pemanasan global.
Setiap hari Sabtu, para siswa SDN Bantarjati 9 menggunakan tas yang terbuat dari potongan-potongan plastik kemasan. Plastik-plastik ini mereka kumpulkan sendiri untuk kemudian dibersihkan. Setelah bersih, kumpulan plastik tersebut dijahit menjadi tas sekolah oleh orang tua masing-masing.
Yayah Komariah, Kepala Sekolah SDN Bantarjati 9, mengakui bahwa tidak mudah untuk merubah paradigma yang sudah terbentuk selama puluhan tahun. Namun ia terus berusaha untuk merangkul semua pihak untuk berpartisi aktif dalam menjaga kelestarian lingkungan.
"Setelah kita punya planning, kita komunikasikan dengan mengundang bukan hanya orang tua, tapi juga RT, RW, lurah dan camat. Kerjanya teamwork, kita bersama" ujar Yayah.
Selain tas, para siswa juga membuat berbagai produk dari bahan plastik maupun kertas bekas. Mereka juga membuat jas hujan dari bahan-bahan yang sama. Selain unik, mereka tidak perlu mengeluarkan uang banyak untuk membeli jas hujan yang baru.
"Ini jas hujan yang dipakai oleh siswa-siswi SD Bantarjati 9, kalau hujan jadi kita tidak usah beli, kita hanya buat, dan ini juga bisa mengurangi tumpukan sampah" ujar Nael, siswa kelas 6.
Setiap hari Sabtu, para siswa SDN Bantarjati 9 menggunakan tas yang terbuat dari potongan-potongan plastik kemasan. Plastik-plastik ini mereka kumpulkan sendiri untuk kemudian dibersihkan. Setelah bersih, kumpulan plastik tersebut dijahit menjadi tas sekolah oleh orang tua masing-masing.
Yayah Komariah, Kepala Sekolah SDN Bantarjati 9, mengakui bahwa tidak mudah untuk merubah paradigma yang sudah terbentuk selama puluhan tahun. Namun ia terus berusaha untuk merangkul semua pihak untuk berpartisi aktif dalam menjaga kelestarian lingkungan.
"Setelah kita punya planning, kita komunikasikan dengan mengundang bukan hanya orang tua, tapi juga RT, RW, lurah dan camat. Kerjanya teamwork, kita bersama" ujar Yayah.
Selain tas, para siswa juga membuat berbagai produk dari bahan plastik maupun kertas bekas. Mereka juga membuat jas hujan dari bahan-bahan yang sama. Selain unik, mereka tidak perlu mengeluarkan uang banyak untuk membeli jas hujan yang baru.
"Ini jas hujan yang dipakai oleh siswa-siswi SD Bantarjati 9, kalau hujan jadi kita tidak usah beli, kita hanya buat, dan ini juga bisa mengurangi tumpukan sampah" ujar Nael, siswa kelas 6.
Tautan halaman ini.
0 komentar:
Posting Komentar