Kreativitas Film Indie Warga Kampung Cilangkap
Ciseeng|Kotahujan.com–Membuat Film tak harus sekolah mahal. Dengan kemauan dan semangat kerja tim semua bisa dilakukan. Ilmu bisa dipelajari. Karang Taruna Pantai Kebijakan ternyata bisa membuktikannya. Anggapan 'profesional' bisa dipatahkan para pemuda asal Kampung Cilangkap, Desa Babakan, Kecamatan Ciseeng ini. Mereka berhasil membuat sebuah produksi film dengan dana yang minimal dan peralatan seadanya.
Berangkat dari jiwa seni yang kuat, karang taruna ini telah memproduksi dua buah film lepas yang bergenre horror. Tema yang di angkat adalah sebuah mitos atau kepercayaan yang menyesatkan pada jaman dahulu, seperti 'ngipri' (perjanjian dengan setan), babi ngepet dan sejenisnya. Meski terbilang baru dalam memasuki dunia perfilman, ternyata hasil dari minimnya peralatan tidak kalah bagusnya dari film-film professional. Film kedua dari karang taruna yang berjudul 'Bungkus Kematian', sukses menghibur para warga saat diputar dan ditonton bersama.
”Kami membuat film ini berdasarkan kreatifitasan dan kemauan kami, alhamdulilah banyak warga yang suka,” ujar Adeng (40) sutradara film Bungkus Kematian.
Dengan fasilitas layar tancap, film diputar untuk warga sebagai hiburan pada malam hari. Dari sebagian warga ternyata banyak yang terhibur dan mengaku produksi filmnya bagus. Diakui Adeng hal seperti ini terbilang baru dikampungnya, bahkan tak jarang masyarakat pun awam dengan kegiatan yang mereka lakukan.
“Tapi sejauh ini alhamdullilah tanggapan warga atas kegiatan kami sangat positif,” tandasnya.
Tidak hanya untuk warga, karang taruna Pantai Kebijakan juga pernah mengirimkan beberapa idenya ke beberapa Production House (PH), namun hingga kini masih belum ada jawaban dari beberapa PH tersebut. Lead Project karang taruna pantai kebijakan Nano Supriatno mengatakan, karena belum adanya kemapanan dan pengalaman dalam dunia film yang menyebabkan PH yang ada masih memandang sebelah mata produksi film dari karang taruna pantai kebijaan ini. Padahal, ide yang diagkat cukup menarik dan bisa bersaing.
“Mungkin kami harus bayak belajar lagi tentang dunia film, karena sekarang ini juga kami membuat film dengan dana patungan dan peralatan seadanya,” pungkasnya.
Laporan Kontributor : R Maeilana
Berangkat dari jiwa seni yang kuat, karang taruna ini telah memproduksi dua buah film lepas yang bergenre horror. Tema yang di angkat adalah sebuah mitos atau kepercayaan yang menyesatkan pada jaman dahulu, seperti 'ngipri' (perjanjian dengan setan), babi ngepet dan sejenisnya. Meski terbilang baru dalam memasuki dunia perfilman, ternyata hasil dari minimnya peralatan tidak kalah bagusnya dari film-film professional. Film kedua dari karang taruna yang berjudul 'Bungkus Kematian', sukses menghibur para warga saat diputar dan ditonton bersama.
”Kami membuat film ini berdasarkan kreatifitasan dan kemauan kami, alhamdulilah banyak warga yang suka,” ujar Adeng (40) sutradara film Bungkus Kematian.
Dengan fasilitas layar tancap, film diputar untuk warga sebagai hiburan pada malam hari. Dari sebagian warga ternyata banyak yang terhibur dan mengaku produksi filmnya bagus. Diakui Adeng hal seperti ini terbilang baru dikampungnya, bahkan tak jarang masyarakat pun awam dengan kegiatan yang mereka lakukan.
“Tapi sejauh ini alhamdullilah tanggapan warga atas kegiatan kami sangat positif,” tandasnya.
Tidak hanya untuk warga, karang taruna Pantai Kebijakan juga pernah mengirimkan beberapa idenya ke beberapa Production House (PH), namun hingga kini masih belum ada jawaban dari beberapa PH tersebut. Lead Project karang taruna pantai kebijakan Nano Supriatno mengatakan, karena belum adanya kemapanan dan pengalaman dalam dunia film yang menyebabkan PH yang ada masih memandang sebelah mata produksi film dari karang taruna pantai kebijaan ini. Padahal, ide yang diagkat cukup menarik dan bisa bersaing.
“Mungkin kami harus bayak belajar lagi tentang dunia film, karena sekarang ini juga kami membuat film dengan dana patungan dan peralatan seadanya,” pungkasnya.
Laporan Kontributor : R Maeilana
Tautan halaman ini.
0 komentar:
Posting Komentar