Melihat Bogor Dari Lensa Pelajar
Terasa indah dan mengesankan bisa mengabadikan momen bertema kota tercinta. Merekam gambar yang menampilkan berbagai aktivitas kehidupan kota yang kita pahami. Mengabadikan bangunan peninggalan yang kini merana atau berdiri kokoh melawan arus perubahan. Memotret sisi lain masyarakat kota Bogor yang telah berkembang dengan berbagai perubahannya dari masa ke masa. Semua bermuara pada satu tujuan. Menunjukkan rasa cinta Bogor di usianya yang ke 527. Pastinya terasa seru, tidak mudah dan penuh perjuangan.
Demikian makna pesan yang coba disampaikan dalam gelaran Lomba Foto Bogor ke-527. Agenda yang dilakukan dalam rangka rangkaian HJB Bogor tersebut digagas Kampoeng Bogor bersama Gumati Café dengan di dukung Softex dan Jurnal Bogor selaku media partner. Kegiatan ini diikuti 112 SMU se-Kota dan Kabupaten Bogor. Lomba ini juga digagas sebagai langkah pengembangan bakat dan minat para pelajar di bidang fotografi, sekaligus mencari tahu seperti apa pemahaman tentang Bogor di mata para pelajar tersebut.
“Kami ingin mengetahui seperti apa Bogor di mata para pelajar selaku generasi muda”, ungkap Ashari yang bertindak sebagai ketua koordinator lomba.
Setelah memalui proses pendaftaran dan pengumpulan sejak akhir Mei lalu. Puluhan foto terbaik pelajar tersebut dipamerkan bersama pameran foto Bogor tempo dulu di Gumati Café Jl Paledang. Puncaknya pada minggu malam (28/06), acara pengumuman pemenang Lomba Foto Bogor 527 dilaksanakan di Gumati Café Jl Paledang.
“Panitia memilih sepuluh foto terbaik sebagai nominator dan dari sepuluh terbaik itu, kami tentukan tiga pemenang dengan kurator dari Kampoeng Bogor, KFB dan Gumati sendiri ” tambahnya.
Setelah melalui kurasi dan penjurian, panitia menetapkan Kinanti S, siswi SMAN 1 Mega Mendung sebagai juara satu dengan foto berjudul ‘Penjual dan Tales’. Kemudian M. Iqbal As’Adul Islam, siswa SMAN 6 Bogor sebagai juara kedua dengan foto ‘Tanpa Kami, Bogor Bukan Lagi Bogor’. Serta Oki Akhmad Rizki, siswa SMA YPHB sebagai juara ketiga dengan foto ‘Refleksi Istana Bogor’.
Para pemenang berhak mendapatkan hadiah uang pembinaan dan aneka hadiah berupa voucher dan merchandise. Hasil karya yang masuk kategori panitia, dipajang di Gumati Cafe agar bisa dinikmati oleh seluruh warga Bogor.
Demikian makna pesan yang coba disampaikan dalam gelaran Lomba Foto Bogor ke-527. Agenda yang dilakukan dalam rangka rangkaian HJB Bogor tersebut digagas Kampoeng Bogor bersama Gumati Café dengan di dukung Softex dan Jurnal Bogor selaku media partner. Kegiatan ini diikuti 112 SMU se-Kota dan Kabupaten Bogor. Lomba ini juga digagas sebagai langkah pengembangan bakat dan minat para pelajar di bidang fotografi, sekaligus mencari tahu seperti apa pemahaman tentang Bogor di mata para pelajar tersebut.
“Kami ingin mengetahui seperti apa Bogor di mata para pelajar selaku generasi muda”, ungkap Ashari yang bertindak sebagai ketua koordinator lomba.
Setelah memalui proses pendaftaran dan pengumpulan sejak akhir Mei lalu. Puluhan foto terbaik pelajar tersebut dipamerkan bersama pameran foto Bogor tempo dulu di Gumati Café Jl Paledang. Puncaknya pada minggu malam (28/06), acara pengumuman pemenang Lomba Foto Bogor 527 dilaksanakan di Gumati Café Jl Paledang.
“Panitia memilih sepuluh foto terbaik sebagai nominator dan dari sepuluh terbaik itu, kami tentukan tiga pemenang dengan kurator dari Kampoeng Bogor, KFB dan Gumati sendiri ” tambahnya.
Setelah melalui kurasi dan penjurian, panitia menetapkan Kinanti S, siswi SMAN 1 Mega Mendung sebagai juara satu dengan foto berjudul ‘Penjual dan Tales’. Kemudian M. Iqbal As’Adul Islam, siswa SMAN 6 Bogor sebagai juara kedua dengan foto ‘Tanpa Kami, Bogor Bukan Lagi Bogor’. Serta Oki Akhmad Rizki, siswa SMA YPHB sebagai juara ketiga dengan foto ‘Refleksi Istana Bogor’.
Para pemenang berhak mendapatkan hadiah uang pembinaan dan aneka hadiah berupa voucher dan merchandise. Hasil karya yang masuk kategori panitia, dipajang di Gumati Cafe agar bisa dinikmati oleh seluruh warga Bogor.
Tautan halaman ini.
0 komentar:
Posting Komentar