"Car Free Day" ; Hiburan Alternatif Masyarakat Bogor
Tidak diperkenankannya kendaraan melewati ruas jalan Jalak Harupat hingga Taman Kencana; serta beberapa ruas jalan Juanda menjadikan hiburan dan kesempatan tersendiri masyarakat Bogor yang memamfaatkan kesempatan tersebut untuk berinteraksi satu dengan yang lain, berolahraga dan berdagang meskipun hanya dari jam 06:00 s/d 09:00 Wib.
Menurut Irma dan Nurul, warga Bogor yang memanfaatkan kesempatan "Car Free Day Bpgpr" tersebut untuk olahraga mengatakan perlunya peningkatan jumlah waktu dan kualitas kegiatan "Car Free Day" seperti menambah jumlah ruas jalan yang digunakan dalam kegiatan seperti pada ruas jalan Sudirman Bogor. Meskipun kegiatan "Bogor Car Free Day" ini untuk mengurangi emisi yang dikeluarkan masyarakat Bogor melalui pelarangan beroprasinya kendaraan berbahan bakan BBM pada jam tertentu melewati ruas jalan tertentu ini, tetapi tetap saja masyarakat Bogor membuang sampah tidak pada tempatnya atau sembarangan selama kegiatan tersebut dilakukan. Memang sepanjang jalan Djuanda dan Jalak Harupat tidak ditemukan tempat sampah yang dapat digunakan untuk membuang sampah.
Irma lebih menyoroti kondisi di ruas jalan Djuanda di depan Istana Bogor yang digunakan masyarakat baik dari Kota Bogor maupun luar Bogor untuk melihat-lihat Istana Bogor sambil memberi makan rusa yang dipelihara disekitar Istana. Sayuran seperti wortel dan kangkung yang dijual pedagang dadakan yang biasa muncul di sekitar pagar Istana Bogor dijadikan makanan untuk rusa-rusa tersebut. Memberi makan rusa menjadikan hiburan tersendiri untuk masyarakat. Tetapi kegiatan tersebut menyisakan sisa-sisa makanan dan sayuran di sepanjang pagar Istana Bogor jalan Djuanda tersebut.
Menurut Irma dan Nurul, warga Bogor yang memanfaatkan kesempatan "Car Free Day Bpgpr" tersebut untuk olahraga mengatakan perlunya peningkatan jumlah waktu dan kualitas kegiatan "Car Free Day" seperti menambah jumlah ruas jalan yang digunakan dalam kegiatan seperti pada ruas jalan Sudirman Bogor. Meskipun kegiatan "Bogor Car Free Day" ini untuk mengurangi emisi yang dikeluarkan masyarakat Bogor melalui pelarangan beroprasinya kendaraan berbahan bakan BBM pada jam tertentu melewati ruas jalan tertentu ini, tetapi tetap saja masyarakat Bogor membuang sampah tidak pada tempatnya atau sembarangan selama kegiatan tersebut dilakukan. Memang sepanjang jalan Djuanda dan Jalak Harupat tidak ditemukan tempat sampah yang dapat digunakan untuk membuang sampah.
Irma lebih menyoroti kondisi di ruas jalan Djuanda di depan Istana Bogor yang digunakan masyarakat baik dari Kota Bogor maupun luar Bogor untuk melihat-lihat Istana Bogor sambil memberi makan rusa yang dipelihara disekitar Istana. Sayuran seperti wortel dan kangkung yang dijual pedagang dadakan yang biasa muncul di sekitar pagar Istana Bogor dijadikan makanan untuk rusa-rusa tersebut. Memberi makan rusa menjadikan hiburan tersendiri untuk masyarakat. Tetapi kegiatan tersebut menyisakan sisa-sisa makanan dan sayuran di sepanjang pagar Istana Bogor jalan Djuanda tersebut.
Tautan halaman ini.
" />
1 komentar:
Mari kita bersihkan kota bogor dari sampah dan polusi angkot yang sudah merajalela....:)
Posting Komentar