Hari Karang Indonesia 2010
Bebeberapa organisasi dan lembaga masyarakat serta perusahaan dalam kegiatan Hari Bumi yang akan dirayakan pada 22 April mendatang akan melakukan aksi bersama demi keberlanjutan terumbu karang Indonesia dengan berbagai kegiatan dan bentuk acara.
Berbagai penggagas seperti; Telapak, PT Poros Nusantara Utama, Kehati, GEF-SGP, Terangi, TNC, Bahtera Nusantara, ReefChek, LIPI dan organisasi lainnya bersepakat menyebut kegiatan ini dengan “Hari Karang “ atau “Coral Day”.
Menurut Ery Damayanti dari Perkumpulan Telapak, berbagai kondisi kerusakan terumbu karang terjadi di Indonesia. Seperti yang dilaporkan dalam penelitian ReefChek Indonesia di Bali, bahwa terjadi bleaching di sejumlah kawasan. Bleaching adalah kondisi terumbu karang yang berwarna putih, berubah akibat peningkatan suhu air laut atau lebih dikenal dengan pemanasan global.
Ekosistem pantai dan pulau-pulau di Indonesia adalah kawasan yang paling terkena dampak akibat pemanasan global yang terjadi saat ini, papar Ery Damayanti lebih lanjut.
Kegiatan “Hari Karang” ini akan di pusatkan di Serangan Bali pada tanggal 22 April 2010 bersama dengan daerah-daerah lain seperti; Nusa Penida, Tanjung Benoa dan desa Bondalem. Kemudian di tempat lain seperti, Kepulauan Seribu Jakarta, Pangandaran Jawa Barat, Pulau Hari Sulawesi Tenggara, Pulau Maratua dan Bontang Kalimantan Timur. Pencangkokan dan penanaman karang akan dilakukan serentak di beberapa lokasi diatas.
Kegiatan ini bermaksud membuka seluas-luasnya partisipasi masyarakat sekaligus ajang pendidikan kepada masyarakat akan pentingnya keberadaan ekosistem terumbu karang Indonesia.
Bentuk pendidikan masyarakat mengenai ekosistem terumbu karang juga dilakukan melalui pemutaran film yang di sekolah-sekolah. Menurut Ery, saat ini tercatat terdapat 14 s/d 15 sekolah yang akan memutarkan film tentang terumbu karang Indonesia. Kegiatan pemutaran film dilakukan hingga tingkat sekolah dasar dan taman kanak-kanak seperti di Jakarta Bogor dan Kendari.
Beberapa perwakilan organisasi dan lembaga yang hadir pada press briefing di Kedai Tempo Utan Kayu Jakarta Timur tersebut menginginkan kegiatan ini membuka kepada masyarakat luas untuk lebih memperhatikan juga kondisi terumbu karang Indonesia. Mereka berharap kedepan, berbagai bentuk kesadaran dan kepedulian ini akan membesar secara nasinal dan internasional.
Hadir juga pada press breafing ini perwakilan LIPI yaitu Zainal Arifin Ph.d. dan Basuki Rahmad dari Yayasan Kehati.
Berbagai penggagas seperti; Telapak, PT Poros Nusantara Utama, Kehati, GEF-SGP, Terangi, TNC, Bahtera Nusantara, ReefChek, LIPI dan organisasi lainnya bersepakat menyebut kegiatan ini dengan “Hari Karang “ atau “Coral Day”.
Menurut Ery Damayanti dari Perkumpulan Telapak, berbagai kondisi kerusakan terumbu karang terjadi di Indonesia. Seperti yang dilaporkan dalam penelitian ReefChek Indonesia di Bali, bahwa terjadi bleaching di sejumlah kawasan. Bleaching adalah kondisi terumbu karang yang berwarna putih, berubah akibat peningkatan suhu air laut atau lebih dikenal dengan pemanasan global.
Ekosistem pantai dan pulau-pulau di Indonesia adalah kawasan yang paling terkena dampak akibat pemanasan global yang terjadi saat ini, papar Ery Damayanti lebih lanjut.
Kegiatan “Hari Karang” ini akan di pusatkan di Serangan Bali pada tanggal 22 April 2010 bersama dengan daerah-daerah lain seperti; Nusa Penida, Tanjung Benoa dan desa Bondalem. Kemudian di tempat lain seperti, Kepulauan Seribu Jakarta, Pangandaran Jawa Barat, Pulau Hari Sulawesi Tenggara, Pulau Maratua dan Bontang Kalimantan Timur. Pencangkokan dan penanaman karang akan dilakukan serentak di beberapa lokasi diatas.
Kegiatan ini bermaksud membuka seluas-luasnya partisipasi masyarakat sekaligus ajang pendidikan kepada masyarakat akan pentingnya keberadaan ekosistem terumbu karang Indonesia.
Bentuk pendidikan masyarakat mengenai ekosistem terumbu karang juga dilakukan melalui pemutaran film yang di sekolah-sekolah. Menurut Ery, saat ini tercatat terdapat 14 s/d 15 sekolah yang akan memutarkan film tentang terumbu karang Indonesia. Kegiatan pemutaran film dilakukan hingga tingkat sekolah dasar dan taman kanak-kanak seperti di Jakarta Bogor dan Kendari.
Beberapa perwakilan organisasi dan lembaga yang hadir pada press briefing di Kedai Tempo Utan Kayu Jakarta Timur tersebut menginginkan kegiatan ini membuka kepada masyarakat luas untuk lebih memperhatikan juga kondisi terumbu karang Indonesia. Mereka berharap kedepan, berbagai bentuk kesadaran dan kepedulian ini akan membesar secara nasinal dan internasional.
Hadir juga pada press breafing ini perwakilan LIPI yaitu Zainal Arifin Ph.d. dan Basuki Rahmad dari Yayasan Kehati.
Tautan halaman ini.
0 komentar:
Posting Komentar