Sosok Kartini Pada Guru Sukarela SLB
Banyak orang menampilkan sosok Kartini era sekarang sebagai figur yang sukses. Kesetaraan yang menjadi semangat Kartini digambarkan semisal, wanita karir atau profesi lain yang selama ini identik dengan dunia “laki-laki”. Tidak banyak orang yang melihat bahwa keikhlasan dan ketulusan seorang wanita sebenarnya bisa menjadi inspirasi bagaimana sosok Kartini saat ini. Konkritnya bisa disimak kiprah seorang Nippy, guru sukarela (volunteer) di SLB C Dharma Wanita Kota Bogor, Jl Malabar Ujung No 2 kota Bogor.
Menjadi guru sukarela awalnya bukan pilihan Nippy Infante Carimea Kesumawidya. Seorang ibu rumah tangga yang aktif menjadi pengajar sukarela di SLB. Namun hasrat untuk berbagi kepada sesamanya telah mendorong wanita 37 tahun ini terjun langsung disela-sela waktu luang mengurus keluarga. Sosok Nippy bukanlah siapa-siapa, bukan pejabat atau tokoh terkenal lainnya. Dia mengajar anak-anak SLB dengan tulus tanpa imbalan materi. Bahkan untuk hal-hal yang dirasa diperlukan sekolah, ia juga tak segan-segan mengusahakan.
Nippy mengaku mulai bergabung sebagai volunteer di SLB C Dharma Wanita sejak 2007. Awalnya lulusan Fakultas Ekonomi Universitas Katholik Parahiyangan Bandung ini berencana mencari kegiatan disela waktu luangnya. Meski tanpa bekal ilmu pendidikan luar biasa, pertama kali datang Nippy langsung menawarkan diri untuk mengajar ketrampilan, tanpa biaya apapun. Gayung pun bersambut pihak sekolah menyepakati dan menerima. Sebelum terjun ke anak-anak, selama 3 bulan Nippy membagikan ilmunya kepada para guru. Jenis ketrampilan yang dipilihnya adalah sulam pita. Tujuannya agar para guru itulah yang kemudian mengajarkan kepada anak-anak. Kemudian setelah 3 bulan berjalan ia mulai mengenal dan jatuh cinta pada anak-anak. Sejak saat itu setiap selasa dan jumat Nippy mengajar ketrampilan murid-murid SLB. Atas dasar rasa senang itulah, tanpa terasa Nippy sudah menjalaninya selama 3 tahun.
Dengan segala aktivitasnya itu, Nippy mengaku menjalaninya dengan sendiri. Ia bergerak atas dasar rasa senang dan bebas. Tidak terikat pada satu lembaga atau komunitas tertentu. Ia bergerak bebas, mengalir megikuti proses yang terus berlangsung. Dengan model aktivitas seperti ini, keluarganya pun sangat mendukung
Kehadiran Istri Ir. H. Eppy Gustiawan ini cukup dirasakan manfaatnya oleh sekolah. Di SLB Dharma Wanita Nippy mengajarkan ketrampilan dan kesenian kepada anak-anak. Seperti yang diutarakan Kepsek SLB C, Drs. Mumuh W Sumarto. Pihak sekolah merasa senang dan sangat terbantu dengan kehadiran Bu Nippy. Awal kedatangannya dengan niat yang tulus, ikhlas untuk berbagi, sudah merupakan kebahagiaan tersendiri bagi sekolah. Mumuh berharap sosok seperti Bu Nippy ini ada penerusnya, idealnya bisa memunculkan Nippy-Nippy lainnya.
Memang sudah cukup langka sosok dengan aktivitas seperti Bu Nippy. Kalau pun ada itu pun bisa dihitung dengan jari. Dengan kerendahan hati Nippy yang tinggal di Bogor Lakeside ini menepis anggapan sebagai sosok yang luar biasa. Baginya ia hanyalah guru di Sekolah Luar Biasa. Itu saja
Menjadi guru sukarela awalnya bukan pilihan Nippy Infante Carimea Kesumawidya. Seorang ibu rumah tangga yang aktif menjadi pengajar sukarela di SLB. Namun hasrat untuk berbagi kepada sesamanya telah mendorong wanita 37 tahun ini terjun langsung disela-sela waktu luang mengurus keluarga. Sosok Nippy bukanlah siapa-siapa, bukan pejabat atau tokoh terkenal lainnya. Dia mengajar anak-anak SLB dengan tulus tanpa imbalan materi. Bahkan untuk hal-hal yang dirasa diperlukan sekolah, ia juga tak segan-segan mengusahakan.
Nippy mengaku mulai bergabung sebagai volunteer di SLB C Dharma Wanita sejak 2007. Awalnya lulusan Fakultas Ekonomi Universitas Katholik Parahiyangan Bandung ini berencana mencari kegiatan disela waktu luangnya. Meski tanpa bekal ilmu pendidikan luar biasa, pertama kali datang Nippy langsung menawarkan diri untuk mengajar ketrampilan, tanpa biaya apapun. Gayung pun bersambut pihak sekolah menyepakati dan menerima. Sebelum terjun ke anak-anak, selama 3 bulan Nippy membagikan ilmunya kepada para guru. Jenis ketrampilan yang dipilihnya adalah sulam pita. Tujuannya agar para guru itulah yang kemudian mengajarkan kepada anak-anak. Kemudian setelah 3 bulan berjalan ia mulai mengenal dan jatuh cinta pada anak-anak. Sejak saat itu setiap selasa dan jumat Nippy mengajar ketrampilan murid-murid SLB. Atas dasar rasa senang itulah, tanpa terasa Nippy sudah menjalaninya selama 3 tahun.
Dengan segala aktivitasnya itu, Nippy mengaku menjalaninya dengan sendiri. Ia bergerak atas dasar rasa senang dan bebas. Tidak terikat pada satu lembaga atau komunitas tertentu. Ia bergerak bebas, mengalir megikuti proses yang terus berlangsung. Dengan model aktivitas seperti ini, keluarganya pun sangat mendukung
Kehadiran Istri Ir. H. Eppy Gustiawan ini cukup dirasakan manfaatnya oleh sekolah. Di SLB Dharma Wanita Nippy mengajarkan ketrampilan dan kesenian kepada anak-anak. Seperti yang diutarakan Kepsek SLB C, Drs. Mumuh W Sumarto. Pihak sekolah merasa senang dan sangat terbantu dengan kehadiran Bu Nippy. Awal kedatangannya dengan niat yang tulus, ikhlas untuk berbagi, sudah merupakan kebahagiaan tersendiri bagi sekolah. Mumuh berharap sosok seperti Bu Nippy ini ada penerusnya, idealnya bisa memunculkan Nippy-Nippy lainnya.
Memang sudah cukup langka sosok dengan aktivitas seperti Bu Nippy. Kalau pun ada itu pun bisa dihitung dengan jari. Dengan kerendahan hati Nippy yang tinggal di Bogor Lakeside ini menepis anggapan sebagai sosok yang luar biasa. Baginya ia hanyalah guru di Sekolah Luar Biasa. Itu saja
Tautan halaman ini.
0 komentar:
Posting Komentar