Rafflesia Patma Mekar Setelah 80 Tahun
Setelah dilakukan penelitian 2004 lalu, akhirnya Kebun Raya Bogor berhasil memiliki Rafflesia Patma untuk kali pertama setelah 80 tahun yang lalu. Upaya yang dilakukan peneliti di Kebun Raya adalah memindahkan dan menumbuhkan Rafflesia jenis ini dari habitat aslinya. Sebuah prestasi yang tidak saja pertama di Indonesia, tetapi pertama di dunia.
Rafflesia Patma merupakan tumbuhan parasit raksasa dari keluarga Rafllesiaceae. Tumbuhan ini adalah tumbuhan endemik yang hanya bisa hidup pada habitat aslinya. Menurut penuturan peneliti Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Bogor, Sofi Mursidawati Msc. Sebagai tumbuhan parasit, Rafflesia sangat bergantung kepada tumbuhan inang atau induknya yang dinamakan Tetrastigma. Sehingga kondisinya dipastikan sangat rentan, apa yang terjadi pada tumbuhan induk akan berpengaruh langsung pada parasitnya. Mengingat saat ini habitatnya sudah sedemikian terancam, maka beberapa peneliti mengupayakan membuatnya hidup diluar habitatnya.
Catatan sejarah memaparkan, usaha membuat Rafflesia hidup di luar habitatnya pernah dilakukan sejak 1857 oleh peneliti Belanda. Namun banyaknya aspek biologis yang masih menjadi misteri membuat tumbuhan ini tetap langka sampai sekarang. Bahkan ilmuwan botani pun
Kepala Kebun Raya Bogor, Mustaid Siregar menuturkan bahwa keberhasilan ini adalah usaha spektakuler sejak 1949, ketika Kebun Raya Bogor diserahkan kepada pemerintah Indonesia. Upaya-upaya penelitian dan pelestarian species puspa langka pun terus dilakukan. Mekarnya Rafflesia Patma yang bertepatan dengan Hari Jadi Bogor, maka ia merupakan kado istimewa bagi kota yang berusia ke-528 ini.
Saat ini banyak masyarakat yang salah pengertian tentang bunga ini dengan bunga bangkai (Amorpophallus titanum) yang sebelumnya juga mekar di Kebun Raya. Rafflesia adalah tumbuhan parasit yang numpang hidup di tumbuhan lain. Sedangkan bunga bangkai (Amorpophallus titanum) merupakan tumbuhan yang masuk dalam keluarga keladi-keladian (Araceae). Keduanya juga memiliki bentuk yang berbeda meski sama-sama mengeluarkan bau bangkai dan berukuran raksasa.
Tautan halaman ini.
0 komentar:
Posting Komentar