Nongkrong

  • Paling asik tuk' nongkrong di Bogor
      rss

3 per 4

  • Lalu lintas dan sudut-sudut jalan di Kota Bogor
      rss

Teladan

  • Memberi contoh dan teladan untuk lainnya
      rss

Komunitas

  • Semarak warga dalam berkarya
      rss

Inisiatif

  • berani mencoba dan berbuat tuk kita semua
      rss
. . . .

Admin Control Panel

New Post | Settings | Change Layout | Edit HTML | Monetize | Moderate Comments | Monetize | Stats | Sign Out
    • Info selengkapnya bisa dilihat di Stasiun Klimatologi Darmaga - Bogor Jl. Raya Darmaga Bogor Km 6,5 Kotak Pos 174 Bogor 16001 Telp.: (0251) 623018, 621192 Fax : (0251) 623018
Traffic Monitoring Bogor

Berita Terbarurss

Musik dan Senirss

Ekonomirss

Tokohrss

12 Agustus 2010

Ancaman Dibalik Mega Proyek Ketahanan Pangan Nasional


Bogor|Kotahujan.com-Bergulirnya Program MIFEE (Marauke Intregated Food and Energy Estate) dikhawatirkan dapat mengancam hak dan merusak lingkungan, termasuk tatanan sosial masyarakat Papua jika tidak dilaksanakan dengan benar. Masyarakat asli Marauke kemungkinan besar hanya menjadi penonton jika tidak dilibatkan dalam prosesnya.

Saat ini total potensi lahan di Merauke sebesar 1,6 juta hektar. Lahan tersebut rencananya akan dibagi dalam beberapa pengembangan lahan diantaranya : dikembangkan menjadi lahan tanaman pangan 1 juta hektar, lahan perternakan 100 ribu hektar, lahan perikanan 100 ribu hektar, lahan perkebunan 100 ribu hektar dan penggunaan lahan lainnya 380 ribu hektar.

Demikian uraian pengurus Yayasan Santo Antonius, Ir Jago Bukit. Menurutnya lahan yang akan dibuka sebesar 1,2 juta hektar itu akan membutuhkan 3,6 juta tenaga kerja. Jago Bukit memperkirakan kebutuhan tenaga kerja ini akan didatangkan dari luar wilayah provinsi Papua. Beliau menekankan penting melibatkan masyarakat adat dalam pengembangan MIFEE ini.

Jago Bukit menginginkan proses negosiasi yang dilakukan, terkait penggunaan lahan masyarakat adat harus berjalan transparan dan terbuka serta mengikuti mekanisme yang ada. Sehingga hak ulayat masyarakat adat bisa terakomodir.

Menurutnya dalam proses negosiasi metode FPIC (prinsip free, prior, and informed consent) bisa digunakan sebagai mekanisme dalam pengembangan MIFEE bersama masyakarat adat setempat. Pemda Marauke telah merencanakan program ini dapat berjalan pada Agustus 2010.

Saat ini sudah ada 37 investor yang menawarkan diri untuk terlibat dalam mega proyek ketahanan pangan nasional ini. Pemda Marauke telah membangun komitmen bersama Artha Graha Bangun Cipta, Comexindo International, Medco Group, Digul Agro Lestari serta Klinik Agropolitan Gorontalo.

Meski demikian beberapa kalangan diketahui khawatir jika pengembangan lahan untuk ketahanan pangan ini dapat merusak lingkungan dan tatanan sosial masyarakat adat di Marauke. Hal tersebut bisa terjadi jika rencana pengembangannya tidak memperhatikan keberlanjutan, kebermamfaatan dan keberimbangan.



Publikasikan ...

Tautan halaman ini.








0 komentar:

Posting Komentar

Loading...

Kabar Pilihanrss

Komunitasrss

Agendarss

Lingkunganrss

Seputar Bogorrss

Perubahan Iklimrss

top  

V O D (Beta)

  • Berita dalam gambar dan suara
      rss

Tata Ruang

  • Tata kelola Bogor
      rss

Wisata

  • Segarkan diri dari penatnya hari
      rss

Kuliner

  • Sajian terbaik di sudut kota
      rss

Pinggiran

  • Dipinggirkan dan terpinggirkan
      rss
TopBottom
  © Kantor Berita ASTEKI / TELAPAK Jawa Barat KoTa HuJaN 2008
didukung oleh tPort Integration dan Blogger | Back to TOP  
  • Twitter
  • Twitter
tutup [x]