Lima Utusan Masyarakat Adat Belajar Media
Taman Yasmin|Kotahujan.com-Senin hingga Rabu (29/9) lalu, lima perwakilam masyarakat adat tampak meramaikan kantor Gekko Studio di Jl Palem Putri III No 1, Taman Yasmin sektor V Bogor. Kedatangan mereka adalah dalam rangka mengikuti workshop menulis media yang difasilitasi kotahujan dan Aliansi Masyarakat Adat Nusantara. Tujuannya agar peserta workshop ini nantinya memiliki kemampuan menangkap fenomena dan menuliskan artikelnya, kemudian mempublikasikannya ke media komunitasnya.
Peserta berasal dari berbagai wilayah masyarakat adat yang saat ini sedang magang di PB AMAN. Mereka adalah Odih Kustandi (kasepuhan Ciptamulya, Sukabumi Jabar), Nifron Ba'un (So'e, Molo NTT), Meggy Demena (Tablasupa, Papua), Yohanis Bungalangan (Mengkende, Sulsel) dan Yoga Saeful Rizal (staff PB AMAN). Menurut Anas Radin Syarif workshop ini digelar untuk memberikan kapasitas (capacity building) perwakilan masyarakat adat tersebut, agar nantinya bisa sharing informasi dan membentuk jaringan sistem informasi di komunitas adatnya.
Minimnya akses informasi menjadi pertimbangan kenapa workshop ini dilakukan. Baik informasi yang diterima maupun informasi yang disampaikan keluar. Seperti halnya pengakuan salah satu peserta Meggy Demenena. Sumber informasi di kampungnya hanyalah siaran radio pemerintah yang hanya bisa diakses beberapa orang saja. Ia pun berharap melalui kegiatan ini bisa mengakses informasi dari luar kemudian bisa membuat media informasi untuk kampungnya.
Materi workshop yang diberikan lebih banyak diskusi dan praktek membuat tulisan jurnalistik. Penting sekali membekali materi diskusi dan praktek ini, karena rata-rata peserta tidak percaya diri untuk membuat dan mempublikasikan tulisannya. Mereka pun juga diarahkan bagaimana menangkap fenomena yang bisa dianggap sebagai berita, kemudian menuliskannya menjadi sebuah artikel. Kedepan seperti semangat yang ditunjukkan para peserta, mereka akan membuat kantor berita komunitas sendiri, agar apa yang mereka lakukan bisa diketahui orang lain dan masyarakatnya.
Peserta berasal dari berbagai wilayah masyarakat adat yang saat ini sedang magang di PB AMAN. Mereka adalah Odih Kustandi (kasepuhan Ciptamulya, Sukabumi Jabar), Nifron Ba'un (So'e, Molo NTT), Meggy Demena (Tablasupa, Papua), Yohanis Bungalangan (Mengkende, Sulsel) dan Yoga Saeful Rizal (staff PB AMAN). Menurut Anas Radin Syarif workshop ini digelar untuk memberikan kapasitas (capacity building) perwakilan masyarakat adat tersebut, agar nantinya bisa sharing informasi dan membentuk jaringan sistem informasi di komunitas adatnya.
Minimnya akses informasi menjadi pertimbangan kenapa workshop ini dilakukan. Baik informasi yang diterima maupun informasi yang disampaikan keluar. Seperti halnya pengakuan salah satu peserta Meggy Demenena. Sumber informasi di kampungnya hanyalah siaran radio pemerintah yang hanya bisa diakses beberapa orang saja. Ia pun berharap melalui kegiatan ini bisa mengakses informasi dari luar kemudian bisa membuat media informasi untuk kampungnya.
Materi workshop yang diberikan lebih banyak diskusi dan praktek membuat tulisan jurnalistik. Penting sekali membekali materi diskusi dan praktek ini, karena rata-rata peserta tidak percaya diri untuk membuat dan mempublikasikan tulisannya. Mereka pun juga diarahkan bagaimana menangkap fenomena yang bisa dianggap sebagai berita, kemudian menuliskannya menjadi sebuah artikel. Kedepan seperti semangat yang ditunjukkan para peserta, mereka akan membuat kantor berita komunitas sendiri, agar apa yang mereka lakukan bisa diketahui orang lain dan masyarakatnya.
Tautan halaman ini.
0 komentar:
Posting Komentar