Nongkrong

  • Paling asik tuk' nongkrong di Bogor
      rss

3 per 4

  • Lalu lintas dan sudut-sudut jalan di Kota Bogor
      rss

Teladan

  • Memberi contoh dan teladan untuk lainnya
      rss

Komunitas

  • Semarak warga dalam berkarya
      rss

Inisiatif

  • berani mencoba dan berbuat tuk kita semua
      rss
. . . .

Admin Control Panel

New Post | Settings | Change Layout | Edit HTML | Monetize | Moderate Comments | Monetize | Stats | Sign Out
    • Info selengkapnya bisa dilihat di Stasiun Klimatologi Darmaga - Bogor Jl. Raya Darmaga Bogor Km 6,5 Kotak Pos 174 Bogor 16001 Telp.: (0251) 623018, 621192 Fax : (0251) 623018
Traffic Monitoring Bogor

Berita Terbarurss

Musik dan Senirss

Ekonomirss

Tokohrss

24 Januari 2011

Ada Barong Bali di Puncak Serentaun Kampung Budaya Sindangbarang

Pasir Eurih|Kotahujan.com-Puluhan orang kembali memadati desa Pasir Eurih, kecamatan Tamansari kabupaten Bogor Minggu (23/1) kemarin. Konsentrasi massa tertuju ke sebuah kampung budaya yang dikenal dengan sebutan Kampung Budaya Sindangbarang (KBS). Keberadaan kampung budaya ini memang senantiasa jadi perhatian setiap tahun, atau saat berlangsungnya puncak Upacara Perayaan Serentaun Guru Bumi. Upacara adat dengan berbagai kegiatan dan hiburan ini . Merupakan acara syukuran dalam rangka menyambut tahun baru Islam dan syukuran atas hasil panen Padi dan hasil bumi. Umumnya diikuti oleh warga kecamatan Tamansari, utusan kampung adat, utusan daerah jawa barat dan Banten serta diisi oleh pertunjukan kesenian sunda. Uniknya untuk tahun ini hiburan diramaikan Barongsay komunitas Toinghoa dan Barong Bali dari Pura Gunung Salak.

Sejak pukul 09.00 WIB warga kampung dan peserta arak-arakan lain sudah bersiap di Jalan E. Sumawijaya, akses menuju KBS. 32 'dongdang' berisi hasil bumi siap diarak warga dari setiap RT dan RW lingkungan kampung. Partisipasi warga tidak semata soal dongdang dan bawaannya, tapi juga mulai berinisiatif menghias dongdang lebih kreatif. Puncaknya sementara dongdang di arak bersama angklung gubrak, rengkong, dan atraksi kesenian lain. Ribuan warga lain sudah memadati lapangan KBS. Irama lesung oleh empat wanita tua menyambut kedatangan rombongan arak-arakan. Warga pun kian berdesakan saat menyaksikan Pare Ayah dan Pare Ambu dimasukkan kedalam 'Leuit'. Situasi kian tak terbendung begitu warga dengan antusiasnya merangsak ke arah dongdang hasil bumi yang berjajar di lapangan. Bahkan sesaat sebelum ustad setempat mendoakan, sebagian dongdang sudah ludes diserbu warga. Dongdang berisi aneka sayuran, buah-buahan dan hasil kerajinan warga ini menjadi bagian tradisi yang menarik untuk diperebutkan warga.

“Semoga acara ini bisa membahagiakan warga Tamansari kabupaten Bogor, sebab Bogor merupakan pusat Pajajaran, harus ada jati diri, harus ada budaya Bogor. Jangan sampai tergerus jaman”, ungkap Maki, 'Pupuhu' Kampung Budaya Sindangbarang dalam bahasa sunda.

Berikutnya berbagai suguhan kesenian mulai dari Tari, Pencak Silat, Tepak Seeng, hingga Barongsay dan Barong Bali menjadi tontonan menarik. Tidak hanya warga sekitar, puluhan jurnalis dan komunitas pehobi foto dan video juga antusias mengikuti jalannya acara. Bahkan Liz, warga Denmark yang pernah menyaksikan Serentaun 2008 kembali hadir dan mengungkapkan kekagumannya. Menurutnya ini budaya dan tradisi masyarakat lokal yang cukup bagus dan sayang dilewatkan.

Kehadiran bentuk kesenian diluar kesenian sunda merupakan bentuk partisipasi dan persahabatan budaya sunda dengan budaya lain yang hidup berdampingan di Bogor.

“Untuk budaya sunda yang lama tetap kita lakukan, inikan sekedar hiburan setelah upacara Serentaun selesai. Kalau ada yang berpartisipasi kenapa tidak”, jelas Maki.



Publikasikan ...

Tautan halaman ini.








0 komentar:

Posting Komentar

Loading...

Kabar Pilihanrss

Komunitasrss

Agendarss

Lingkunganrss

Seputar Bogorrss

Perubahan Iklimrss

top  

V O D (Beta)

  • Berita dalam gambar dan suara
      rss

Tata Ruang

  • Tata kelola Bogor
      rss

Wisata

  • Segarkan diri dari penatnya hari
      rss

Kuliner

  • Sajian terbaik di sudut kota
      rss

Pinggiran

  • Dipinggirkan dan terpinggirkan
      rss
TopBottom
  © Kantor Berita ASTEKI / TELAPAK Jawa Barat KoTa HuJaN 2008
didukung oleh tPort Integration dan Blogger | Back to TOP  
  • Twitter
  • Twitter
tutup [x]