Februari Puncak Curah Hujan, Maret Waspada Banjir dan Longsor
Dramaga|Kotahujan.com-Sebagaimana diberitakan beberapa waktu sebelumnya di media ini. Cuaca ekstrim Bogor dan sekitarnya akan berlangsung hingga Maret tahun ini. Pada February hingga Maret kondisi rawan harus diwaspadai warga Bogor baik kota dan kabupaten. Setelah sempat dipengaruhi oleh naiknya suhu air laut disekitar perairan Indonesia, wilayah laut Jawa sejak akhir Desember lalu mulai mengalami pendinginan suhu permukaan laut. Data yang dihimpun dari Stasiun Klimatologi Bogor secara umum menguraikan bahwa dampak La Nina di Indonesia bertambah banyak terjadi di Jawa Timur dan Jawa Tengah, sedangkan di jawa Barat terhambat oleh pendinginan suhu di sebelah utara Jawa Barat, namun pada Januari ini kembali menghangat.
R.T Agus HR, Koordinator Prakiraan & Analisa memperkirakan terjadi puncak curah hujan akhir Januari atau awal Februari. Untuk itu daerah yang selama ini rawan banjir dan longsor harus waspada.
“Akhir Januari atau awal Februari akan terjadi puncak curah hujan di Jawa barat umumnya dan Bogor khususnya”, ungkap Agus.
Pergerakan puncak curah hujan diawali daerah dari pesisir baru kemudian ke arah pedalaman. Kemungkinan untuk daerah sekitar pegunungan Jawa Barat mulai pertengahan Februari hingga awal Maret. Khusus untuk Bogor agak beda dengan daerah lain di Jawa Barat.
Bogor daerahnya hampir tidak pernah mengalami musim kemarau, meski Jawa Barat kemarau Bogor tetap ada hujan. Di Jawa Barat ada 26 zona musim, Bogor tidak termasuk itu. Zona musim artinya batas antara kemarau dan hujan jelas. Karea batas musim di Bogor tidak jelas maka disebut non ZOM (Zona Musim). Hal ini disebabkan pengaruh lokal karena Bogor dikelilingi pegunungan dan menjadi daerah penangkap hujan.
Dilihat dari data BMKG Stasiun Klimatologi Bogor, curah hujan sebagian besar wilayah Bogor normal kecuali bagian utara (Cibinong, Depok) dan daerah Puncak Bogor, dua wilayah itu curah hujan diatas normal. Barulah pada bulan Maret curah hujan sebagian besar normal. Untuk bulan Februari wilayah Bogor Selatan curah hujan sebesar 253 ml sifatnya masih normal, Bogor kota 416 ml kategori normal. Sedangkan bagian utara sekitar Cibinong hingga Depok 484 ml atas normal.
“Maksudnya normal dan atas normal itu kita banding dengan data selama 30 tahun. Data kita rata-rata terus kita lihat plus-minus 15% dari data itu. Kalau masuk 85% hingga 115% maka itu normal, kalau lebih maka diatas normal”, jelas Agus.
Begitu masuk bulan April musim sudah masuk pancaroba. Untuk Pancaroba yang harus diwaspadai adalah angin kencang, karena umumnya musim ini ditandai dengan hembusan angin yang cukup kencang.
R.T Agus HR, Koordinator Prakiraan & Analisa memperkirakan terjadi puncak curah hujan akhir Januari atau awal Februari. Untuk itu daerah yang selama ini rawan banjir dan longsor harus waspada.
“Akhir Januari atau awal Februari akan terjadi puncak curah hujan di Jawa barat umumnya dan Bogor khususnya”, ungkap Agus.
Pergerakan puncak curah hujan diawali daerah dari pesisir baru kemudian ke arah pedalaman. Kemungkinan untuk daerah sekitar pegunungan Jawa Barat mulai pertengahan Februari hingga awal Maret. Khusus untuk Bogor agak beda dengan daerah lain di Jawa Barat.
Bogor daerahnya hampir tidak pernah mengalami musim kemarau, meski Jawa Barat kemarau Bogor tetap ada hujan. Di Jawa Barat ada 26 zona musim, Bogor tidak termasuk itu. Zona musim artinya batas antara kemarau dan hujan jelas. Karea batas musim di Bogor tidak jelas maka disebut non ZOM (Zona Musim). Hal ini disebabkan pengaruh lokal karena Bogor dikelilingi pegunungan dan menjadi daerah penangkap hujan.
Dilihat dari data BMKG Stasiun Klimatologi Bogor, curah hujan sebagian besar wilayah Bogor normal kecuali bagian utara (Cibinong, Depok) dan daerah Puncak Bogor, dua wilayah itu curah hujan diatas normal. Barulah pada bulan Maret curah hujan sebagian besar normal. Untuk bulan Februari wilayah Bogor Selatan curah hujan sebesar 253 ml sifatnya masih normal, Bogor kota 416 ml kategori normal. Sedangkan bagian utara sekitar Cibinong hingga Depok 484 ml atas normal.
“Maksudnya normal dan atas normal itu kita banding dengan data selama 30 tahun. Data kita rata-rata terus kita lihat plus-minus 15% dari data itu. Kalau masuk 85% hingga 115% maka itu normal, kalau lebih maka diatas normal”, jelas Agus.
Begitu masuk bulan April musim sudah masuk pancaroba. Untuk Pancaroba yang harus diwaspadai adalah angin kencang, karena umumnya musim ini ditandai dengan hembusan angin yang cukup kencang.
Tautan halaman ini.
0 komentar:
Posting Komentar