Geliat Budaya dan Kesenian di Puncak
Puncak|Kotahujan.com-Suara-suara itu mendesah, seolah berusaha menjawab kegelisahan atas segala fenomena yang terjadi akhir-akhir ini. Suara yang berbalut ilustrasi musik dan nyanyian itu tersembul dari pementasan teater yang digagas Forum Seni dan Budaya Puncak (FSBP) berjudul “Kebinasan – Kan” karya Dedy P Siregar dengan arahan sutradara Fredy Arsi. Naskah teater itu dipentaskan di hall Garuda Hotel Grand Ussu, Sabtu Malam (19/2) lalu.
"Alam tak lagi ramah dalam peristiwa bencana yang silih berganti, begitu banyak gema suara, pengetahuan adalah untuk kehidupan yang baik dan sempurna" , demikian bait cuplikan pengantar pementasan teater tersebut.
Pementasan teater yang berlangsung itu adalah buah kolaborasi berbagai komuniatas yang menginisiasi FSBP, yaitu Komunitas Teater Gunung (Kotag), komunitas Lembah Nyiur, Komunitas Rumpun Hijau dan Kompi (Komunitas Musikalisasi Indonesia) serta beberapa komunitas yang lain. Pementasan tersebut dikemas dalam balutan tema “Menuju Titik Nol Kampung Budaya Puncak Bogor”.
Sunyoto, Sekjen FSBP memaparkan bahwa ini merupakan bukti karya masyarakat puncak yang terdiri dari berbagai latar belakang profesi untuk menjawab beberapa kegelisahan, terutama menyikapi kesenian dan kebudayaan yang belum menjadi ikon daya tarik wisata.
Sebelum dipementaskan, naskah ini telah melewati beberapa putaran latihan persiapan selama tiga bulan, disertai kegiatan bincang-bincang budaya di beberapa lokasi di kawasan Puncak Bogor dengan didampingi Fredy Arsi Siregar, sang Sutradara.
Selain pementasan teater pada kegiatan ini juga ditampilkan penampilan tari topeng oleh seniman tari cilik dari salah sebuah sangar tari di Puncak dan penampilan Musikalisasi dari Deavis Sanggar Matahari.
"Alam tak lagi ramah dalam peristiwa bencana yang silih berganti, begitu banyak gema suara, pengetahuan adalah untuk kehidupan yang baik dan sempurna" , demikian bait cuplikan pengantar pementasan teater tersebut.
Pementasan teater yang berlangsung itu adalah buah kolaborasi berbagai komuniatas yang menginisiasi FSBP, yaitu Komunitas Teater Gunung (Kotag), komunitas Lembah Nyiur, Komunitas Rumpun Hijau dan Kompi (Komunitas Musikalisasi Indonesia) serta beberapa komunitas yang lain. Pementasan tersebut dikemas dalam balutan tema “Menuju Titik Nol Kampung Budaya Puncak Bogor”.
Sunyoto, Sekjen FSBP memaparkan bahwa ini merupakan bukti karya masyarakat puncak yang terdiri dari berbagai latar belakang profesi untuk menjawab beberapa kegelisahan, terutama menyikapi kesenian dan kebudayaan yang belum menjadi ikon daya tarik wisata.
Sebelum dipementaskan, naskah ini telah melewati beberapa putaran latihan persiapan selama tiga bulan, disertai kegiatan bincang-bincang budaya di beberapa lokasi di kawasan Puncak Bogor dengan didampingi Fredy Arsi Siregar, sang Sutradara.
Selain pementasan teater pada kegiatan ini juga ditampilkan penampilan tari topeng oleh seniman tari cilik dari salah sebuah sangar tari di Puncak dan penampilan Musikalisasi dari Deavis Sanggar Matahari.
Tautan halaman ini.
0 komentar:
Posting Komentar