Karya Dari Terminal Baranangsiang
Baranangsiang|kotahujan.com-Kebebasan ekspresi berkesenian ternyata tak hanya milik gedung pertunjukan dan institusi seni saja. Kebebasan seperti ini seharusnya dimiliki siapa saja tanpa kecuali, termasuk mereka yang di terminal dan di jalanan. Hal ini dibuktikan para peseni jalanan yang tergabung dalam Pondok Kreatif anak jalanan (Pkaj) di parkir Terminal Baranangsiang Sabtu (19/2) malam lalu. Kegiatan yang bertajuk “Rinduku Ada Disini” diisi acara silaturahmi, apresiasi seni, dzikir dan doa Jalanan. Ratusan peseni jalanan dari Jabodetabek, Jawa Barat hingga Jogja menghadiri perhelatan yang difasilitasi Forum Seniman Selaras Bogor (FOSSBO), kelompok yang berbasis di Terminal Baranangsiang Bogor.
“Ini acara Pondok Kreatif anak jalanan, setiap anak jalanan memiliki kreatifias masing-masing, kami sekedar melaksanakan saja”, ungkap Doni, ketua FOSSBO.
Pondok Kreatif anak jalanan adalah sebuah ajang yang digagas untuk mewadahi kreatifitas anak jalanan. Gagasannya adalah untuk mengumpulkan para peseni jalanan yang tersebar di beberapa kawasan Jabodetabek. Acara ini digelar secara roadshow dari beberapa kantong aktivitas peseni jalanan. Tujuannya adalah untuk tetap menonjolkan warna masing-masing kantong aktivitas peseni jalanan. Sebelumnya apresiasi serupa berlangsung di GSC/Rumah Kayu Blok M Jakarta. No, dari sanggar Rengeng-Rengeng membenarkan bahwa konsep Pondok Kreatif ini adalah apresiasi seni, dzikir dan doa, namun acaranya diserahkan di masing korwil (wilayah).
“Latar belakang jalanan selama ini mungkin ngamen atau baca puisi di bus. Kita tinggal memindahkan medianya doang. Kalau di bis kita datang penuh prasangka, disini kita datang dengan pelukan. Kita tunjukkan bahwa jalanan bisa berkarya”, Jelas No yang diamini Panjul dari 'Kantong Permen'.
Proses penyelenggaraan kegiatan ini merupakan puncak usaha peseni jalanan menunjukkan proses kreatifnya. Mereka yang tinggal di Terminal bukan tanpa kendala, kendala perijinan untuk menggelar acara menjadi faktor utamanya. Namun dengan semangat kebersamaan semua kendala bisa teratasi.
“Diundangan itu Jabodetabek, karena banyaknya saudara kami dari luar daerah seperti dari Bandung sampai Jogja, merekapun datang juga untuk memberikan apresiasi. Alhamdulillah semua berjalan lancar. Semoga kedepannya lebih keren dan mengangkat nama jalanan”, pungkas Panjul.
“Ini acara Pondok Kreatif anak jalanan, setiap anak jalanan memiliki kreatifias masing-masing, kami sekedar melaksanakan saja”, ungkap Doni, ketua FOSSBO.
Pondok Kreatif anak jalanan adalah sebuah ajang yang digagas untuk mewadahi kreatifitas anak jalanan. Gagasannya adalah untuk mengumpulkan para peseni jalanan yang tersebar di beberapa kawasan Jabodetabek. Acara ini digelar secara roadshow dari beberapa kantong aktivitas peseni jalanan. Tujuannya adalah untuk tetap menonjolkan warna masing-masing kantong aktivitas peseni jalanan. Sebelumnya apresiasi serupa berlangsung di GSC/Rumah Kayu Blok M Jakarta. No, dari sanggar Rengeng-Rengeng membenarkan bahwa konsep Pondok Kreatif ini adalah apresiasi seni, dzikir dan doa, namun acaranya diserahkan di masing korwil (wilayah).
“Latar belakang jalanan selama ini mungkin ngamen atau baca puisi di bus. Kita tinggal memindahkan medianya doang. Kalau di bis kita datang penuh prasangka, disini kita datang dengan pelukan. Kita tunjukkan bahwa jalanan bisa berkarya”, Jelas No yang diamini Panjul dari 'Kantong Permen'.
Proses penyelenggaraan kegiatan ini merupakan puncak usaha peseni jalanan menunjukkan proses kreatifnya. Mereka yang tinggal di Terminal bukan tanpa kendala, kendala perijinan untuk menggelar acara menjadi faktor utamanya. Namun dengan semangat kebersamaan semua kendala bisa teratasi.
“Diundangan itu Jabodetabek, karena banyaknya saudara kami dari luar daerah seperti dari Bandung sampai Jogja, merekapun datang juga untuk memberikan apresiasi. Alhamdulillah semua berjalan lancar. Semoga kedepannya lebih keren dan mengangkat nama jalanan”, pungkas Panjul.
Tautan halaman ini.
0 komentar:
Posting Komentar