1500 Siswa Siap Deklarasikan Seribu Cinta untuk Senyum Sesama
Tanah Sareal|Kotahujan.com-Deklarasi gerakan Seribu Cinta untuk Senyum Sesama tinggal beberapa hari lagi. Garapan Dinas Pendidikan Kota Bogor yang difasilitasi BAZ Kota Bogor itu semakin mendapat respon positif bagi beberapa pihak. Langkah taktisnya pada Rabu (2/3/2011) kemarin bertempat di SMKN 1 Kota Bogor, Kepala Dinas Pendidikan Kota Bogor Aim Halim Permana mengumpulkan dan memberi arahan Kepala Sekolah SMP/SMA yang akan dilibatkan. Tujuannya adalah pemahaman dan pemantapan gerakan yang dideklarasikan Jum'at depan.
Kepala Dinas Aim Halim Permana mengungkapkan bahwa pemantapan ini perlu dilakukan agar setiap sekolah SMP/SMA di Bogor benar-benar mengikuti progam ini, khususnya bisa hadir saat deklarasi Jum'at depan. Dipeperkirakan 1500 pelajar akan turun menyaksikan deklarasi gerakan ini.
“Untuk membangun manusia dimasa depan yang memiliki perhatian dan saling membantu, maka harus dibangun mulai dari sekarang salah satunya kerjasama dengan BAZ. Pendidikan memang menjadi aset, bukan itu persoalannya tapi bagaimana menerapkan nilai-nilai pendidikan tadi dibidang agama itu yang akan kita capai. Kita ingin melatih anak, mumpung masih muda. Jangan ada prasangka, positif saja dulu kedepan nya akan kita perbaiki”, tutur Aim dalam bahasa campuran Sunda-Indonesia.
Sosialisasi dan pemantapan dihadiri 100an lebih perwakilan sekolah, 56 diantaranya merupakan perwakilan SMP. Sebagai bentuk penegasan Dinas Pendidikan menghadirkan BAZ kota Bogor yang diwakili Koordinator Pemberdayaan BAZ kota Bogor Ustadz Berlin H. Purba.
“Ini adalah acaranya Dinas Pendidikan, BAZ hanya membantu memfasilitasi. Bagaimana Pendidikan agama tentang infaq dan sedekah bisa dimplementasikan. Kalau pun nanti sudah terkumpul di UPZ, uang itu tidak harus diserahkan ke BAZ. Silahkan dikelola di UPZ, nanti kalau membutuhkan rekomendasi wakil kepala sekolah bidang kesiswaan soal siapa yang harus dibantu , mekanismenya silahkan diatur bersama-sama”, jelas Ustadz Berlin.
Diakuinya Potensi besar yang dimiliki sekolah sangat besar. Selama ini BAZ sering mendapat keluhan siswa tidak mampu membayar biaya sekolahnya. Jika setiap siswa menginfakkan Rp. 1000, katakanlah jumlah siswa di Bogor ada 4000 maka masalah siswa tidak mampu membayar biaya pendidikan bisa teratasi.
BAZ kota Bogor sudah berpengalaman mengelola UPZ-UPZ Masjid lengkap dengan software atau sistem yang mereka namakan SIMAZI (Sistem Manajemen Informasi Zakat dan Infaq). Hal ini bisa diduplikasi ke sekolah sehingga pengelolaan lebih transparan dan teratur.
Kepala Dinas Aim Halim Permana mengungkapkan bahwa pemantapan ini perlu dilakukan agar setiap sekolah SMP/SMA di Bogor benar-benar mengikuti progam ini, khususnya bisa hadir saat deklarasi Jum'at depan. Dipeperkirakan 1500 pelajar akan turun menyaksikan deklarasi gerakan ini.
“Untuk membangun manusia dimasa depan yang memiliki perhatian dan saling membantu, maka harus dibangun mulai dari sekarang salah satunya kerjasama dengan BAZ. Pendidikan memang menjadi aset, bukan itu persoalannya tapi bagaimana menerapkan nilai-nilai pendidikan tadi dibidang agama itu yang akan kita capai. Kita ingin melatih anak, mumpung masih muda. Jangan ada prasangka, positif saja dulu kedepan nya akan kita perbaiki”, tutur Aim dalam bahasa campuran Sunda-Indonesia.
Sosialisasi dan pemantapan dihadiri 100an lebih perwakilan sekolah, 56 diantaranya merupakan perwakilan SMP. Sebagai bentuk penegasan Dinas Pendidikan menghadirkan BAZ kota Bogor yang diwakili Koordinator Pemberdayaan BAZ kota Bogor Ustadz Berlin H. Purba.
“Ini adalah acaranya Dinas Pendidikan, BAZ hanya membantu memfasilitasi. Bagaimana Pendidikan agama tentang infaq dan sedekah bisa dimplementasikan. Kalau pun nanti sudah terkumpul di UPZ, uang itu tidak harus diserahkan ke BAZ. Silahkan dikelola di UPZ, nanti kalau membutuhkan rekomendasi wakil kepala sekolah bidang kesiswaan soal siapa yang harus dibantu , mekanismenya silahkan diatur bersama-sama”, jelas Ustadz Berlin.
Diakuinya Potensi besar yang dimiliki sekolah sangat besar. Selama ini BAZ sering mendapat keluhan siswa tidak mampu membayar biaya sekolahnya. Jika setiap siswa menginfakkan Rp. 1000, katakanlah jumlah siswa di Bogor ada 4000 maka masalah siswa tidak mampu membayar biaya pendidikan bisa teratasi.
BAZ kota Bogor sudah berpengalaman mengelola UPZ-UPZ Masjid lengkap dengan software atau sistem yang mereka namakan SIMAZI (Sistem Manajemen Informasi Zakat dan Infaq). Hal ini bisa diduplikasi ke sekolah sehingga pengelolaan lebih transparan dan teratur.
Tautan halaman ini.
0 komentar:
Posting Komentar