Posts
Dua Tahun KPC Mulung Sampah Ciliwung
Kedung Badak|Kotahujan.com-Dua tahun bukanlah usia matang untuk sebuah inisiasi gerakan moral, dua tahun juga bukan waktu yang pendek untuk sebuah konsistensi yang lebih banyak diacuhkan dari pada partisipasi. Mereka adalah individu-individu 'keras kepala' yang tak mudah menyerah, terus setia berbuat agar kegiatan mereka bisa merubah kebiasaan 'mengotori' Ciliwung, mereka adalah Komunitas Peduli Ciliwung (KPC). Memperingati dua tahun aksi mereka yang setiap akhir pekan aktivitasnya adalah mulung sampah Ciliwung yang melintas di kota Bogor, KPC menggelar kegiatan sederhana berupa mulung istimewa, lomba mengumpulkan biota Ciliwung Bogor dan penanaman pohon. Kegiatan ini mereka pusatkan di pinggiran kali Ciliwung Komplek Kedung Badak Baru, RT 09/12 Tanah Sareal Bogor, Minggu (12/3/2011). Puluhan anggota aktif dan simpatisan Ciliwung ambil bagian dalam kegiatan mulung istimewa dan tanam pohon. Seperti biasa warga sekitar tetap acuh dengan aksi mulung sampah yang dilakukan KPC ini.
KPC yang mengawali mulung perdana pada 14 Maret 2009 silam bukan tak berusaha melibatkan masyarakat sekitar bantaran Ciliwung, dua kali komunitas yang bermitra dengan Bidang Kebersihan Dinas Cipta Karya Tata Ruang kota Bogor untuk penanganan sampahnya ini. Menggelar lomba mulung sampah Ciliwung antar kelurahan. Selain itu hampir disetiap pelaksanakan aksinya mereka senantiasa memberitahukan RT/RW setempat, dengan harapan warga bisa bergabung. Meski terkesan tak lazim dan 'mustahil' sampah Ciliwung Bogor bisa teratasi dengan aksi mereka, demi Ciliwung bersih dan kehidupan yang labih baik mulung Ciliwung akan terus mereka lakukan.
“Alhamdulillah kita sudah dua tahun, apa yang kita lakukan ini adalah dampak dari tahun pertama. Saya merasa terjebak dengan air Ciliwung ini. Saya masih ingat oleh beberapa teman dianggap bodoh, kurang kerjaan dianggap orang gila atau temennya orang gila tapi lama-lama bukan bodoh dan ternyata bisa”, buka Hapsoro, inisiator KPC.
Banyak orang yang pesimis dengan kegiatan ini pada awalnya. Tetapi KPC bisa membuktikan sebuah mimpi besar pengelolaan dan perlindungan air bagi kehidupan manusia, dilakukan dengan sangat sederhana dalam kesehariannya. Cukup dengan meluangkan waktu sekali sepekan, mulung sampah Ciliwung sebisanya. Semua sukarela tanpa paksaan dan beban. Tak heran jika dalam beberapa kesempatan aksi mulungnya cuma 2 orang atau bahkan seorang diri. Backdrop logo komunitas dengan slogan “Ciliwung Ruksas Hirup Balangsak” menjadi saksi dan penanda 2 tahun mereka bergulat dengan sampah Ciliwung.
“Bagiku ngga ada orang ya nggak apa-apa, apapun yang bisa kulakukan”, Terang Hariyono, anggota KPC yang selalu setia mulung.
Tak hanya mulung saja sebenarnya. Susur Ciliwung, riset biota Ciliwung, hiburan bagi masyarakat bantaran Ciliwung dan penanaman pohon menjadi bagian kegiatan Komunitas ini.
“Semula KPC kegiatannya mulung, riset serta PLH, kini ada penanaman pohon dan susur Ciliwung yang membuat kegiatan KPC makin bervariasi. Semoga kedepan bisa lebih maju, progamnya lancar dan bisa menampakan diri di ulangtahun berikutnya”, harap Ruby Vidiakusumah, anggota KPC.
Apresiasi kegiatan KPC tak hanya muncul dari segelintir orang Bogor saja, Wagub Jabar dan pegiat Ciliwung juga DAS lainnya mengaku salut dengan idealisme KPC.
“Saya salut sama idealisme KPC dengan segala keterbatasan tetap dijalani. Saya berharap ini bisa ditularkan ke Jakarta ”, jelas Sudirman Asun aktivis Jakarta Glue.
KPC yang mengawali mulung perdana pada 14 Maret 2009 silam bukan tak berusaha melibatkan masyarakat sekitar bantaran Ciliwung, dua kali komunitas yang bermitra dengan Bidang Kebersihan Dinas Cipta Karya Tata Ruang kota Bogor untuk penanganan sampahnya ini. Menggelar lomba mulung sampah Ciliwung antar kelurahan. Selain itu hampir disetiap pelaksanakan aksinya mereka senantiasa memberitahukan RT/RW setempat, dengan harapan warga bisa bergabung. Meski terkesan tak lazim dan 'mustahil' sampah Ciliwung Bogor bisa teratasi dengan aksi mereka, demi Ciliwung bersih dan kehidupan yang labih baik mulung Ciliwung akan terus mereka lakukan.
“Alhamdulillah kita sudah dua tahun, apa yang kita lakukan ini adalah dampak dari tahun pertama. Saya merasa terjebak dengan air Ciliwung ini. Saya masih ingat oleh beberapa teman dianggap bodoh, kurang kerjaan dianggap orang gila atau temennya orang gila tapi lama-lama bukan bodoh dan ternyata bisa”, buka Hapsoro, inisiator KPC.
Banyak orang yang pesimis dengan kegiatan ini pada awalnya. Tetapi KPC bisa membuktikan sebuah mimpi besar pengelolaan dan perlindungan air bagi kehidupan manusia, dilakukan dengan sangat sederhana dalam kesehariannya. Cukup dengan meluangkan waktu sekali sepekan, mulung sampah Ciliwung sebisanya. Semua sukarela tanpa paksaan dan beban. Tak heran jika dalam beberapa kesempatan aksi mulungnya cuma 2 orang atau bahkan seorang diri. Backdrop logo komunitas dengan slogan “Ciliwung Ruksas Hirup Balangsak” menjadi saksi dan penanda 2 tahun mereka bergulat dengan sampah Ciliwung.
“Bagiku ngga ada orang ya nggak apa-apa, apapun yang bisa kulakukan”, Terang Hariyono, anggota KPC yang selalu setia mulung.
Tak hanya mulung saja sebenarnya. Susur Ciliwung, riset biota Ciliwung, hiburan bagi masyarakat bantaran Ciliwung dan penanaman pohon menjadi bagian kegiatan Komunitas ini.
“Semula KPC kegiatannya mulung, riset serta PLH, kini ada penanaman pohon dan susur Ciliwung yang membuat kegiatan KPC makin bervariasi. Semoga kedepan bisa lebih maju, progamnya lancar dan bisa menampakan diri di ulangtahun berikutnya”, harap Ruby Vidiakusumah, anggota KPC.
Apresiasi kegiatan KPC tak hanya muncul dari segelintir orang Bogor saja, Wagub Jabar dan pegiat Ciliwung juga DAS lainnya mengaku salut dengan idealisme KPC.
“Saya salut sama idealisme KPC dengan segala keterbatasan tetap dijalani. Saya berharap ini bisa ditularkan ke Jakarta ”, jelas Sudirman Asun aktivis Jakarta Glue.
Publikasikan ...
Tautan halaman ini.
Postingan
0 komentar:
Posting Komentar