Mandiri Untuk Hidup Lebih Baik
Karadenan|Kotahujan.com-Dengan wajah tersenyum dan sikap ramah operator SPBU itu ikhlas melayani pengendara sepeda motor yang hendak mengisi BBM. Hari itu SPBU yang ada di jalan Karadenan Pasirjambu Cibinong Bogor memang terlihat tak pernah sepi pembeli. Sebagaimana SPBU lain, terlihat pemandangan seorang wanita sebagai operator SPBU. Umumnya perkerjaan ini banyak dilakukan oleh pria.
Yuli (21) seorang wanita asal Jakarta menuturkan awal mula berkerja sebagai operator SPBU karena mendapat tawaran dari pamannya untuk berkerja di sebuah SPBU di daerah Gunung Putri, tanpa pikir panjang dan perasaan malu ia langsung menerima perkerjaan ini
Ia juga menambahkan alasan ia memilih perkerjaan sebagai operator SPBU karena banyak waktu senggang, karena umumnya SPBU ramai pada jam-jam tertentu saja, dibandingkan kalau ia berkerja di pabrik seharian penuh.
“Disini lebih banyak waktu luang daripada kerja di pabrik yang seharian kerja, kaya mesin saja,” jelas wanita yang baru 8 bulan berkerja di SPBU ini.
Selain perkerjaan yang dinilai nyaman, lingkungan dan teman-teman perkerjaanya di nilai sangat kondusif dan menyenangkan serta penghasilan yang didapat cukup untuk menghidupi dirinya dan keluarganya di Jakarta.
Suka duka sempat ia rasakan semenjak menjadi operator SPBU, perasaan duka ia rasakan seperti saat ia mendapat jatah kerja di malam hari. Perasaan takut dan was-was dirasakannya, karena tempatnya berkerja saat malam hari sangat sepi. Belum lagi jika ia memiliki permasalahan dalam perkerjaan atau kerinduannya dengan orangtua di Jakarta. Yuli pun juga harus pandai-pandai berkelit saat mendapat godaan dari supir-supir truk yang iseng.
Memaknai hari Kartini tahun 2011, ia menjelaskan bahwa dalam bidang perkerjaan, para perempun jangan merasa malu atau canggung. Apalagi perkerjaan yang banyak dilakoni umumnya dilakukan pria. Dengan alasan untuk bertahan hidup ditengah-tengah keadaan serba sulit, perempuan harus bisa lebih mandiri serta tidak bergantung kepada orang lain.
Laporan : Irwanto Surya
Yuli (21) seorang wanita asal Jakarta menuturkan awal mula berkerja sebagai operator SPBU karena mendapat tawaran dari pamannya untuk berkerja di sebuah SPBU di daerah Gunung Putri, tanpa pikir panjang dan perasaan malu ia langsung menerima perkerjaan ini
Ia juga menambahkan alasan ia memilih perkerjaan sebagai operator SPBU karena banyak waktu senggang, karena umumnya SPBU ramai pada jam-jam tertentu saja, dibandingkan kalau ia berkerja di pabrik seharian penuh.
“Disini lebih banyak waktu luang daripada kerja di pabrik yang seharian kerja, kaya mesin saja,” jelas wanita yang baru 8 bulan berkerja di SPBU ini.
Selain perkerjaan yang dinilai nyaman, lingkungan dan teman-teman perkerjaanya di nilai sangat kondusif dan menyenangkan serta penghasilan yang didapat cukup untuk menghidupi dirinya dan keluarganya di Jakarta.
Suka duka sempat ia rasakan semenjak menjadi operator SPBU, perasaan duka ia rasakan seperti saat ia mendapat jatah kerja di malam hari. Perasaan takut dan was-was dirasakannya, karena tempatnya berkerja saat malam hari sangat sepi. Belum lagi jika ia memiliki permasalahan dalam perkerjaan atau kerinduannya dengan orangtua di Jakarta. Yuli pun juga harus pandai-pandai berkelit saat mendapat godaan dari supir-supir truk yang iseng.
Memaknai hari Kartini tahun 2011, ia menjelaskan bahwa dalam bidang perkerjaan, para perempun jangan merasa malu atau canggung. Apalagi perkerjaan yang banyak dilakoni umumnya dilakukan pria. Dengan alasan untuk bertahan hidup ditengah-tengah keadaan serba sulit, perempuan harus bisa lebih mandiri serta tidak bergantung kepada orang lain.
Laporan : Irwanto Surya
Tautan halaman ini.
0 komentar:
Posting Komentar