Nongkrong

  • Paling asik tuk' nongkrong di Bogor
      rss

3 per 4

  • Lalu lintas dan sudut-sudut jalan di Kota Bogor
      rss

Teladan

  • Memberi contoh dan teladan untuk lainnya
      rss

Komunitas

  • Semarak warga dalam berkarya
      rss

Inisiatif

  • berani mencoba dan berbuat tuk kita semua
      rss
. . . .

Admin Control Panel

New Post | Settings | Change Layout | Edit HTML | Monetize | Moderate Comments | Monetize | Stats | Sign Out
    • Info selengkapnya bisa dilihat di Stasiun Klimatologi Darmaga - Bogor Jl. Raya Darmaga Bogor Km 6,5 Kotak Pos 174 Bogor 16001 Telp.: (0251) 623018, 621192 Fax : (0251) 623018
Traffic Monitoring Bogor

Berita Terbarurss

Musik dan Senirss

Ekonomirss

Tokohrss

05 April 2011

“Panghateupan” Guna Memaksimalkan Perolehan Panen

Menggunakan apa yang tersedia di alam, serta mendayagunakan potensi lingkungan hingga maksimal menjadi kewajiban manusia untuk semakin arif dan bijaksana dalam mengelola lingkungan secara bersama-sama. Pemanfaatan alam dan lingkungan secara maksimal ini tercermin dengan pengelolaan pertanian pada masyarakat Ciptagelar Kabupaten Lebak Banten Kidul, Provinsi Banten. Hal ini tercermin dalam aktivitas pembuatan pada awal Maret 2011 lalu bangunan bernama “Pangheucakan”, yang berfungsi sebagai tempat penyimpatan dan pengeringan gabah sementara setelah dipanen yang merupakan tradisi setempat menjelang saat panen tiba. “Pangheucakan” yang merupakan istilah dalam bahasa Sunda, merupakan bangunan khas daerah Ciptagelar Kasepuhan Banten Kidul berfungsi sebagai tempat pengumpulan dan pengeringan gabah yang rontok dari bagian “malai” yang biasa ikut dipotong saat panen. Bagian “malai” adalah bagian padi dimana terdapat bunga, butir – butir padi dan batang padi. Bangunan ini biasa didirikan atau terdapat di areal persawahan masyarakat Kasepuhan Ciptagelar Banten Kidul.

Berbahan dasar bamboo dan kayu, berukuran sekitar 1.5 M x 2 M x tinggi 1.5 M dan berbuntuk kubus serta dilengkapi atap daun enau, bangunan ini mempunyai desain bentuk atap yang unik. Hampir keseluruhan bahan bangunan menggunakan apa yang tersedia di alam serta dikerjakan selama dua sehari saja bersama 13 orang yang terdiri dari kaum ibu dan bapak.

Bangunan pangheucakan ini selain berfungsi sebagai tempat penyimpanan sementara bulir rontokan gabah, juga berfungsi sebagai media pengeringan gabag. Dengan menggeser atap bangunan yang telah didesain sedemikian rupa, sehingga dapat semakin memudahkan proses pengeringan saat tersedia cukup panas matahari. Sehingga timbunan gabah yang berada dalam bangunan “pangheucakan” tersebut tidak perlu dikeluarkan untuk disebar dan dikeringkan, proses pengeringan cukup membuka atap bangunan dan membiarkan cahaya matahari menyinari tumpukan gabah didalam pangheucakan tersebut.

Menurut Sukamta, selaku sesepuh adat Ciptagelar pengerjaan bangunan panghatepan ini berdasarkan kerelaan warga masyarakat, tanpa paksaan. Bukan karena didasari keinginan untuk dibayar, masyarakat bergotong-royong membangun bangunan panghateupan ini.

Fenomena ini merupakan tradisi masyarakat kasepuhan Ciptagelar dalam merawat dan menjaga kekayaan alam mereka secara arif dan bijaksana. Memuliakan hasil panen dengan memamfaatkan secara maksimal, menghindari hasil panen terbuang percuma serta menggunakan ketersediaan energi yang terdapat di lingkungan dan alam. Disamping itu tradisi gotong-royong yang pada masyarakat perkotaan mulai punah, pada masyarakat Ciptagelar menjadi hal yang mutlak diperlukan.



Publikasikan ...

Tautan halaman ini.








0 komentar:

Posting Komentar

Loading...

Kabar Pilihanrss

Komunitasrss

Agendarss

Lingkunganrss

Seputar Bogorrss

Perubahan Iklimrss

top  

V O D (Beta)

  • Berita dalam gambar dan suara
      rss

Tata Ruang

  • Tata kelola Bogor
      rss

Wisata

  • Segarkan diri dari penatnya hari
      rss

Kuliner

  • Sajian terbaik di sudut kota
      rss

Pinggiran

  • Dipinggirkan dan terpinggirkan
      rss
TopBottom
  © Kantor Berita ASTEKI / TELAPAK Jawa Barat KoTa HuJaN 2008
didukung oleh tPort Integration dan Blogger | Back to TOP  
  • Twitter
  • Twitter
tutup [x]