Origami Tak Sekedar Melipat Kertas
Bogor Trade Mall|Kotahujan.com-Origami ternyata bukan sekedar melipat kertas menjadi bentuk tertentu. Aktivitas ini selain bisa meningkatkan kecerdasan dan kemampuan motorik, juga bisa menjadi media komunikasi. Hasil karya seni yang berasal dari Jepang ini ternyata bisa dijadikan media mendongeng.
Vidi Puspita (37), salah satu pelopor komunitas origami di Bogor, mengatakan. Origami juga bermanfaat mengelola emosi seseorang. Oigami pun tak hanya bermanfaat untuk anak-anak saja, tetapi juga orang dewasa.
“Selama ini origami hanya dikenal sebagai seni melipat kertas, padahal sebenarnya tidak. Origami bisa menjadi media komunikasi, untuk motorik, dan juga manage emosi” ungkapnya.
Saat ini komunitas origami sedang mencoba mengaplikasikan hasil karya origami untuk dijadikan media presentasi terutama masalah lingkungan. Vidi berkeinginan membuat miniatur lingkungan seperti hutan, gunung, dan sebagainya agar anak-anak dapat belajar mengenai masalah lingkungan dengan media yang menyenangkan.
Komunitas origami Bogor terbentuk sejak Juni 2010. Meski sudah satu tahun terbentuk, komunitas ini baru mengadakan dua kali pertemuan. Sebelumnya komunitas ini lebih banyak berinteraksi di dunia maya melalui situs jejaring sosial.
“Kami ingin melihat dulu ketertarikan warga Bogor terhadap origami sebelum kami mengadakan pertemuan” ujar Vidi.
Pertemuan kedua komunitas origami, diadakan di Kedai Baca Sanggar Baroedak at Mall pada hari Minggu (15/5/2011) kemarin. Dalam pertemuan kali ini komunitas origami bekerja sama dengan kedai baca mengajak anak-anak belajar origami. Acara yang berlangsung selama hampir dua jam tersebut diikuti oleh 15 orang anak-anak dan dewasa.
“Origami bagus untuk IQ anak dan juga motorik anak, kami berencana mengadakan acara seperti ini dua bulan sekali” kata Evi pengelola Kedai Baca Sanggar Baroedak.
Vidi Puspita (37), salah satu pelopor komunitas origami di Bogor, mengatakan. Origami juga bermanfaat mengelola emosi seseorang. Oigami pun tak hanya bermanfaat untuk anak-anak saja, tetapi juga orang dewasa.
“Selama ini origami hanya dikenal sebagai seni melipat kertas, padahal sebenarnya tidak. Origami bisa menjadi media komunikasi, untuk motorik, dan juga manage emosi” ungkapnya.
Saat ini komunitas origami sedang mencoba mengaplikasikan hasil karya origami untuk dijadikan media presentasi terutama masalah lingkungan. Vidi berkeinginan membuat miniatur lingkungan seperti hutan, gunung, dan sebagainya agar anak-anak dapat belajar mengenai masalah lingkungan dengan media yang menyenangkan.
Komunitas origami Bogor terbentuk sejak Juni 2010. Meski sudah satu tahun terbentuk, komunitas ini baru mengadakan dua kali pertemuan. Sebelumnya komunitas ini lebih banyak berinteraksi di dunia maya melalui situs jejaring sosial.
“Kami ingin melihat dulu ketertarikan warga Bogor terhadap origami sebelum kami mengadakan pertemuan” ujar Vidi.
Pertemuan kedua komunitas origami, diadakan di Kedai Baca Sanggar Baroedak at Mall pada hari Minggu (15/5/2011) kemarin. Dalam pertemuan kali ini komunitas origami bekerja sama dengan kedai baca mengajak anak-anak belajar origami. Acara yang berlangsung selama hampir dua jam tersebut diikuti oleh 15 orang anak-anak dan dewasa.
“Origami bagus untuk IQ anak dan juga motorik anak, kami berencana mengadakan acara seperti ini dua bulan sekali” kata Evi pengelola Kedai Baca Sanggar Baroedak.
Tautan halaman ini.
0 komentar:
Posting Komentar