Nongkrong

  • Paling asik tuk' nongkrong di Bogor
      rss

3 per 4

  • Lalu lintas dan sudut-sudut jalan di Kota Bogor
      rss

Teladan

  • Memberi contoh dan teladan untuk lainnya
      rss

Komunitas

  • Semarak warga dalam berkarya
      rss

Inisiatif

  • berani mencoba dan berbuat tuk kita semua
      rss
. . . .

Admin Control Panel

New Post | Settings | Change Layout | Edit HTML | Monetize | Moderate Comments | Monetize | Stats | Sign Out
    • Info selengkapnya bisa dilihat di Stasiun Klimatologi Darmaga - Bogor Jl. Raya Darmaga Bogor Km 6,5 Kotak Pos 174 Bogor 16001 Telp.: (0251) 623018, 621192 Fax : (0251) 623018
Traffic Monitoring Bogor

Berita Terbarurss

Musik dan Senirss

Ekonomirss

Tokohrss

17 Mei 2011

Grasea, Melaju Untuk Warga tak Mampu

Semplak|Kotahujan.com-Berawal dari riwayat pendidikan yang tidak tinggi justru membuat Imanuel Ginting (27) bertekad melakukan upaya mencerdaskan bangsa. Pendiri komunitas Grasea itu sendiri pun hanya sampai SMK. Ia melihat sebagian besar masyarakat kampungnya di wilayah Semplak Bogor, tidak menempuh pendidikan tinggi dengan berbagai alasan. Kondisi tersebut memotivasi Immanuel untuk berperan aktif menumbuhkan semangat belajar di lingkungannya.

“Awalnya, tahun 2005, hanya mengajak beberapa anak tetangga memberi kegiatan belajar seadanya. Kemudian jumlah anak yang ikut belajar semakin bertambah.
Imanuel mendapat respon positif dari masyarakat, bahkan ada yang meminjamkan tempat untuk dipakai sebagai “rumah belajar”. Imanuel pun mulai membuka rumah belajar di daerah lain. Setelah enam tahun berdiri, Grasea memiliki empat lokasi Rumah Belajar, yaitu di Semplak, Cijahe, Gg.Makam, dan Sidang Sari. Uniknya, hingga saat ini Grasea sendiri belum memiliki sekretariat resmi.
Mengelola empat Rumah Belajar, dengan 70 anak di dalamnya, bukan hal yang mudah. Permasalahan dana, fasilitas, hingga sulitnya mengajak orang lain untuk melakukan kegiatan sosial pun dialami Imanuel dan rumah belajarnya. Saat ini Grasea dibantu 30 orang relawan yang tidak tetap. Sebagian besar adalah pelajar SMU dan SMK yang ada di Bogor, ada pula mahasiswa dan pemuda di sekitar Rumah Belajar.

“Sulit mengajak orang untuk konsisten melakukan ini, apalagi tidak ada bayaran sama sekali untuk mereka”, ujarnya.

Grasea tidak hanya memberikan pengajaran pada anak-anak usia sekolah, tetapi juga mengajak masyarakat sekitar Rumah Belajar untuk mandiri. Para ibu di sana diajarkan keterampilan dan juga tata boga sebagai modal usaha. Grasea juga mulai menangani anak-anak jalanan. Mereka tidak secara langsung memberi pengajaran, tetapi melakukan pendekatan terlebih dahulu dengan berbagi makanan dan membuka komunikasi sebaik-baiknya.

Masalah pendidikan seharusnya ditangani bersama-sama oleh semua pihak, namun menurut pria yang bekerja di TK Blessing Kid tersebut, harus ada peran aktif para pemegang kekuasaan menangani masalah pendidikan ini.

Laporan : Indri Widyanti



Publikasikan ...

Tautan halaman ini.








0 komentar:

Posting Komentar

Loading...

Kabar Pilihanrss

Komunitasrss

Agendarss

Lingkunganrss

Seputar Bogorrss

Perubahan Iklimrss

top  

V O D (Beta)

  • Berita dalam gambar dan suara
      rss

Tata Ruang

  • Tata kelola Bogor
      rss

Wisata

  • Segarkan diri dari penatnya hari
      rss

Kuliner

  • Sajian terbaik di sudut kota
      rss

Pinggiran

  • Dipinggirkan dan terpinggirkan
      rss
TopBottom
  © Kantor Berita ASTEKI / TELAPAK Jawa Barat KoTa HuJaN 2008
didukung oleh tPort Integration dan Blogger | Back to TOP  
  • Twitter
  • Twitter
tutup [x]