Kesenian Jawa Barat dalam Helaran
Cibinong|Kotahujan.com-Dalam rangkaian peringatan Hari Jadi Bogor ke-529, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Bogor kembali menggelar helaran budaya, minggu (12/06). Helaran yang digelar di sepanjang jalan Tegar Beriman, Cibinong, ini melibatkan lebih dari 50 peserta.
Meski helaran melibatkan peserta dari Cirebon, Tasikmalaya, Kuningan, Sukabumi, Cianjur, Bandung, Subang, dan beberapa daerah lain di Jawa Barat, namun helaran masih didominasi oleh peserta yang berasal dari kecamatan-kecamatan di wilayah Kabupaten Bogor.
Sejak pagi di stand masing-masing peserta sudah ditampilkan kesenian khas daerahnya maupun kesenian yang diadaptasi dari daerah lain. Setelah itu mereka melakukan arak-arakan untuk kemudian pentas di panggung utama di lapangan Tegar Beriman. Gubernur Jawa Barat dan Bupati Bogor pun mengunjungi stand peserta helaran dengan menggunakan Kereta Kencana Paksi Naga Liman milik Kesultanan Cirebon.
Agus AW, pembina Sanggar Seni Komunitas Antik Tasikmalaya, mengakui bahwa konsep helaran ini adalah helaran yang paling bagus di antara helaran yang pernah diikuti di daerah lain. Meskipun lelah karena harus tampil berulang-ulang, tetapi rasa lelah itu terbayar dengan banyaknya penonton yang datang silih berganti.
"Ini yang paling dahsyat, yang paling bagus, sehingga kami tidak usah berpanas-panas, tetapi cukup dengan mereka mengunjungi stand kami" ujar Agus.
Meski helaran melibatkan peserta dari Cirebon, Tasikmalaya, Kuningan, Sukabumi, Cianjur, Bandung, Subang, dan beberapa daerah lain di Jawa Barat, namun helaran masih didominasi oleh peserta yang berasal dari kecamatan-kecamatan di wilayah Kabupaten Bogor.
Sejak pagi di stand masing-masing peserta sudah ditampilkan kesenian khas daerahnya maupun kesenian yang diadaptasi dari daerah lain. Setelah itu mereka melakukan arak-arakan untuk kemudian pentas di panggung utama di lapangan Tegar Beriman. Gubernur Jawa Barat dan Bupati Bogor pun mengunjungi stand peserta helaran dengan menggunakan Kereta Kencana Paksi Naga Liman milik Kesultanan Cirebon.
Agus AW, pembina Sanggar Seni Komunitas Antik Tasikmalaya, mengakui bahwa konsep helaran ini adalah helaran yang paling bagus di antara helaran yang pernah diikuti di daerah lain. Meskipun lelah karena harus tampil berulang-ulang, tetapi rasa lelah itu terbayar dengan banyaknya penonton yang datang silih berganti.
"Ini yang paling dahsyat, yang paling bagus, sehingga kami tidak usah berpanas-panas, tetapi cukup dengan mereka mengunjungi stand kami" ujar Agus.
Tautan halaman ini.
0 komentar:
Posting Komentar