Lion Air, Terlambat Itu Sudah Biasa
Makasar|Kotahujan.com-Lion Air, maskapai penerbangan yang melayani rute domestik Gorontalo - Jakarta setelah transit Makasar pada Selalsa (7/6/2011) lalu kembali mengalami keterlambatan (delayed) di bandara Sultan Hassanudin Makasar. Tidak tanggung-tanggung keterlambambatan mencapai 2 jam 30 menit. Pihak Lion beralasan karena kendala teknis,
Janji untuk memberikan fasilitas makan siang tidak diberikan, mengakibatkan sejumlah penumpang merasakan kekecewaan mendalam atas kejadian tersebut.Pesawat dengan no penerbangan JT 973 Gorontalo - Jakarta tersebut berangkat dari Gorontalo jam 11:00 wita dan tiba di makasar untuk transit pukul 12:00 wita. Kemudian pihak Lion Air membagikan tiket transit di bandara Sultan Hasanudin tanpa memberitahukan pesawat tersebut mengalami kemunduran jadwal penerbangan. Para penumpang transit dari gorontalo yang berpikir bisa langsung melanjutkan perjalanan lagi kecewa, karena ternyata pesawat tersebut akan berangkat kembali pada pukul 14:30 Wita.
Pihak Lion Air melalui Andi, petugas jaga pintu pemberangkatan 5 Bandar Udara Hasanudin Makasar berjanji akan memberi ganti rugi makan siang penumpang. Tetapi janji tersebut tinggal janji, makan siang tidak pernah diberikan pada penumpang.
Dalam peraturan penerbangan nasional, seperti sudah diketahui umum. Maskapai penerbangan yang mengalami lebih dari 2 jam keterlambatan jadwal terbang, harus menyediakan makan untuk para penumpang yang terlantar. Tetapi hal tersebut tidak dilakukan pihak Lion Air.
Sebelumnya penumpang Lion Air di bandara Soekarno Hatta Jakarta pada 7 Juni 2011 kemarin juga mengalami keterlambatan. Penumpangpun bahkan hingga menyandera kru dan pilot pesawat.
Sudah saatnya pemerintah melalui Kementrian Perhubungan menindak tegas maskapai-maskapai penerbangan yang sering lalai dalam menjalankan perannya. Mudah-mudahan bukan karena "setali tiga uang".
Janji untuk memberikan fasilitas makan siang tidak diberikan, mengakibatkan sejumlah penumpang merasakan kekecewaan mendalam atas kejadian tersebut.Pesawat dengan no penerbangan JT 973 Gorontalo - Jakarta tersebut berangkat dari Gorontalo jam 11:00 wita dan tiba di makasar untuk transit pukul 12:00 wita. Kemudian pihak Lion Air membagikan tiket transit di bandara Sultan Hasanudin tanpa memberitahukan pesawat tersebut mengalami kemunduran jadwal penerbangan. Para penumpang transit dari gorontalo yang berpikir bisa langsung melanjutkan perjalanan lagi kecewa, karena ternyata pesawat tersebut akan berangkat kembali pada pukul 14:30 Wita.
Pihak Lion Air melalui Andi, petugas jaga pintu pemberangkatan 5 Bandar Udara Hasanudin Makasar berjanji akan memberi ganti rugi makan siang penumpang. Tetapi janji tersebut tinggal janji, makan siang tidak pernah diberikan pada penumpang.
Dalam peraturan penerbangan nasional, seperti sudah diketahui umum. Maskapai penerbangan yang mengalami lebih dari 2 jam keterlambatan jadwal terbang, harus menyediakan makan untuk para penumpang yang terlantar. Tetapi hal tersebut tidak dilakukan pihak Lion Air.
Sebelumnya penumpang Lion Air di bandara Soekarno Hatta Jakarta pada 7 Juni 2011 kemarin juga mengalami keterlambatan. Penumpangpun bahkan hingga menyandera kru dan pilot pesawat.
Sudah saatnya pemerintah melalui Kementrian Perhubungan menindak tegas maskapai-maskapai penerbangan yang sering lalai dalam menjalankan perannya. Mudah-mudahan bukan karena "setali tiga uang".
Tautan halaman ini.
0 komentar:
Posting Komentar