Nutu, Tradisi Paska Panen Penuh Makna
Ciptagelar|Kotahujan.com-Jumat pagi (24/06), warga Kesatuan Adat Ciptagelar, Kampung Ciptagelar, Desa Sinar resmi, Kabupaten Sukabumi, berkumpul melaksanakan ritual paska panen. Kaum perempuan di kampung ini bersama-sama membawa padi (pare) ke saung lisung untuk kemudian ditumbuk. Aktivitas "nutu" (menumbuk padi) ini dilakukan satu tahun sekali setelah masa panen.
Nutu dilakukan untuk mengeluarkan beras dari kulit padi. Menurut Ki Ande, padi yang ditumbuk pada masa panen kali ini sebanyak 900 pocong (ikat) oleh 822 perempuan dengan menggunakan 14 lisung. Padi tersebut milik Kepala Adat Ciptagelar. Beras akan dimasak di Imah Gede satu minggu setelah ditumbuk.
Uniknya aktivitas nutu ini diiringi pula oleh alat musik tradisional seperti angklung dan dogdog lojor, serta lagu-lagu khas panen sebagai ungkapan rasa syukur atas hasil panen.
Kegiatan menumbuk padi sambil melantunkan lagu awalnya merupakan bentuk penghormatan masyarakat sunda kepada Dewi Sri atau Dewi Padi. Seiring perkembangan zaman dan pesatnya kemajuan teknologi, aktivitas nutu semakin ditinggalkan karena petani lebih memilih menggiling padi dengan menggunakan mesin. Masyarakat adat Ciptagelar adalah sebagian kecil masyarakat yang masih memelihara nilai-nilai tradisi nenek moyang.
Nutu dilakukan untuk mengeluarkan beras dari kulit padi. Menurut Ki Ande, padi yang ditumbuk pada masa panen kali ini sebanyak 900 pocong (ikat) oleh 822 perempuan dengan menggunakan 14 lisung. Padi tersebut milik Kepala Adat Ciptagelar. Beras akan dimasak di Imah Gede satu minggu setelah ditumbuk.
Uniknya aktivitas nutu ini diiringi pula oleh alat musik tradisional seperti angklung dan dogdog lojor, serta lagu-lagu khas panen sebagai ungkapan rasa syukur atas hasil panen.
Kegiatan menumbuk padi sambil melantunkan lagu awalnya merupakan bentuk penghormatan masyarakat sunda kepada Dewi Sri atau Dewi Padi. Seiring perkembangan zaman dan pesatnya kemajuan teknologi, aktivitas nutu semakin ditinggalkan karena petani lebih memilih menggiling padi dengan menggunakan mesin. Masyarakat adat Ciptagelar adalah sebagian kecil masyarakat yang masih memelihara nilai-nilai tradisi nenek moyang.
Tautan halaman ini.
0 komentar:
Posting Komentar