Nongkrong

  • Paling asik tuk' nongkrong di Bogor
      rss

3 per 4

  • Lalu lintas dan sudut-sudut jalan di Kota Bogor
      rss

Teladan

  • Memberi contoh dan teladan untuk lainnya
      rss

Komunitas

  • Semarak warga dalam berkarya
      rss

Inisiatif

  • berani mencoba dan berbuat tuk kita semua
      rss
. . . .

Admin Control Panel

New Post | Settings | Change Layout | Edit HTML | Monetize | Moderate Comments | Monetize | Stats | Sign Out
    • Info selengkapnya bisa dilihat di Stasiun Klimatologi Darmaga - Bogor Jl. Raya Darmaga Bogor Km 6,5 Kotak Pos 174 Bogor 16001 Telp.: (0251) 623018, 621192 Fax : (0251) 623018
Traffic Monitoring Bogor

Berita Terbarurss

Musik dan Senirss

Ekonomirss

Tokohrss

14 Juni 2011

Petani Pandansari Melawan Abrasi

Brebes|Kotahujan.com-Masih kental dalam ingatan Rusjan kampungnya yang ada di dukuh Pandansari kecamatan Brebes, kabupaten Brebes Jawa Tengah, dua puluh tahun lalu masih utuh. Semua berubah ketika alam mulai tak bersahabat dengan matinya sungai Pemali yang selama ini menjadi andalan pembawa lumpur. Sejak saat itu wilayahnya menjadi sasaran abrasi laut yang cukup keras.

Abrasi laut kini menjadi masalah utama di Pandansari Brebes. 20 tahun terakhir wilayah ini tergerus gelombang air laut yang mengakibatkan 800 hektar lahan pertanian dan tambak hilang. Rusjan mengungkapkan jika dulu jarak laut ke pemukiman antara 3 sampai 4 kilo, kini dengan jarak 500 meter dari pemukiman, laut lepas sudah menghadang.

“Dulu kita berani menanam bandeng bebas kita tebar, dalam waktu 4 bulan sudah bisa panen. Karena iklim yang tidak bersahabat, petani trauma”

Dulu rob disertai gelombang keras satu tahun hanya 1 sampai 2 kali, umumnya pada bulan 5 dan 6 kini gelombang itu datang tiba-tiba dan merusak tambak secara serentak.

“Ada istilahnya rob maling, datangnya pada malam hari, tinggi dan merusak tambak secara serentak mendadak dan kemudian air hilang kembali kayak tsunami.”, beber Rusjan, ketua Kelompok Mangrove Sari yang juga mantan lurah Pandansari.

Dengan kejadian ini bukan hanya tambak saja yang rusak, tetapi areal persawahan juga terkena dampak interupsi air laut. Tak mau hanya pasrah begitu saja, penduduk Pandansari dengan kelompok Mangrove Sari-nya telah melakukan penanaman mangrove sekitar 5 kilo meter panjangnya, dengan 900 sampai 1 juta batang mangrove yang ditanam. Angka keberhasilan penanaman ini mencapai 80% dan tumbuh dengan baik. Harapannya tumbuhan ini bisa mengatasi masalah gelombang, minimal memecah ombak.



Publikasikan ...

Tautan halaman ini.








0 komentar:

Posting Komentar

Loading...

Kabar Pilihanrss

Komunitasrss

Agendarss

Lingkunganrss

Seputar Bogorrss

Perubahan Iklimrss

top  

V O D (Beta)

  • Berita dalam gambar dan suara
      rss

Tata Ruang

  • Tata kelola Bogor
      rss

Wisata

  • Segarkan diri dari penatnya hari
      rss

Kuliner

  • Sajian terbaik di sudut kota
      rss

Pinggiran

  • Dipinggirkan dan terpinggirkan
      rss
TopBottom
  © Kantor Berita ASTEKI / TELAPAK Jawa Barat KoTa HuJaN 2008
didukung oleh tPort Integration dan Blogger | Back to TOP  
  • Twitter
  • Twitter
tutup [x]