Menjejak Bendungan Sepanjang Cimanuk
Indramayu|Kotahujan.com-Selama kegiatan menyusur sungai Cimanuk yang digelar Badan Teritori Telapak Jawa Bagian Barat beberapa waktu lalu (9-15/7), yang tak bisa dilepaskan adalah keberadaan beberapa bendungan yang memanfaatkan aliran air Cimanuk. Ada 5 Bendung dan Bendungan yang ditemukan tim susur memanfaatkan langsung air Cimanuk sebagi sumber bakunya. Baik itu yang sudah jadi maupun yang dalam pembangunan. Temuan ini bukanlah rilis penelitian secara resmi dan mendalam. Hanya pengamatan langsung yang ditemui dan dilintasi tim susur.
“Dugaan kami ada semacam paket saluran besar yang kemudian membagi lagi ke beberapa jalur. Baik dari Bendungan maupun Bendung yang ada, ” papar Rita Mustikasari, anggota tim susur.
Rita menambahkan bahwa Bendung disini berfungsi menaikkan elevasi air, sedangkan Bendungan berfungsi menahan dan membuat genangan (waduk) yang bisa dimanfaatkan lebih dari sekedar irigasi (multi purpose). Bendungan yang pertama kali ditemui adalah Bendungan Cibeureum yang berada di desa Simpang kecamatan Bayongbong, masuk wilayah Garut. Bendungan ini berada dibawah jembatan Cibeurem desa Simpang.
Berikutnya adalah Bendung Copong, Bendung ini masih dalam tahap pembangunan sejak September 2010 lalu. Menurut informasi yang diperoleh megaproyek itu akan memakai lahan seluas 136,94 ha dan pembangunannya akan selesai pada 2013 nanti.
Setelah Copong, Bendungan berikutnya adalah Jatigede, lokasinya berada di desa Wado, kecamatan Jatigede kabupaten Sumedang. Bendungan ini masih dalam proses pembangunan dan bakal menjadi bendungan terbesar di Indonesia setelah Bendungan Jatiluhur, dengan kapasitas tampungan 1 miliar meter kubik dan luas genangan 4.122 ha. Kontraktor dari China Sinohydro Coop Ltd menjadi pelaksana pembangunan dengan 4 kontraktor nasional lainnya, yaitu PT Wijaya Karya, PT Hutama Karya, PT Waskita Karya, dan PT PP.
Saat tim susur meninggalkan Jatigede menuju Indramayu pada keesokan harinya, Bendung Rentang di wilayah Majalengka adalah Bendung yang mereka lewati. Bendung Rentang terletak di Dusun Rentang, Desa Panyingkiran, Kecamatan Jatitujuh, Kabupaten Majalengka. Bendung ini merupakan sumber air untuk 87.977 hektar areal pertanian di 3 kabupaten yaitu Kabupaten Majalengka, Kabupaten Indramayu dan Kabupaten Cirebon.
Dari Bendung Rentang tim susur sempat melintasi dan singgah di Saluran Induk (SI) Cipelang. Saluran ini merupakan salah satu saluran induk Bendung Rentang di perbatasan Majalengka dan Indramayu.
Bendungan terakhir adalah Bendung karet yang terletak di desa Rambatan Kulon, kecamatan Lohbener kabupaten Indramayu. Bendungan ini penting bagi warga sekitar sebagai pengendali banjir dan penahan intrusi air laut yang ke sungai Cimanuk. Dari titik ini juga diketahui sungai Cimanuk terbagi dua. Pertama Cimanuk besar dengan bendungan karet dan satunya lagi adalah sungai yang dibendung oleh Bendung Graha.
“Dugaan kami ada semacam paket saluran besar yang kemudian membagi lagi ke beberapa jalur. Baik dari Bendungan maupun Bendung yang ada, ” papar Rita Mustikasari, anggota tim susur.
Rita menambahkan bahwa Bendung disini berfungsi menaikkan elevasi air, sedangkan Bendungan berfungsi menahan dan membuat genangan (waduk) yang bisa dimanfaatkan lebih dari sekedar irigasi (multi purpose). Bendungan yang pertama kali ditemui adalah Bendungan Cibeureum yang berada di desa Simpang kecamatan Bayongbong, masuk wilayah Garut. Bendungan ini berada dibawah jembatan Cibeurem desa Simpang.
Berikutnya adalah Bendung Copong, Bendung ini masih dalam tahap pembangunan sejak September 2010 lalu. Menurut informasi yang diperoleh megaproyek itu akan memakai lahan seluas 136,94 ha dan pembangunannya akan selesai pada 2013 nanti.
Setelah Copong, Bendungan berikutnya adalah Jatigede, lokasinya berada di desa Wado, kecamatan Jatigede kabupaten Sumedang. Bendungan ini masih dalam proses pembangunan dan bakal menjadi bendungan terbesar di Indonesia setelah Bendungan Jatiluhur, dengan kapasitas tampungan 1 miliar meter kubik dan luas genangan 4.122 ha. Kontraktor dari China Sinohydro Coop Ltd menjadi pelaksana pembangunan dengan 4 kontraktor nasional lainnya, yaitu PT Wijaya Karya, PT Hutama Karya, PT Waskita Karya, dan PT PP.
Saat tim susur meninggalkan Jatigede menuju Indramayu pada keesokan harinya, Bendung Rentang di wilayah Majalengka adalah Bendung yang mereka lewati. Bendung Rentang terletak di Dusun Rentang, Desa Panyingkiran, Kecamatan Jatitujuh, Kabupaten Majalengka. Bendung ini merupakan sumber air untuk 87.977 hektar areal pertanian di 3 kabupaten yaitu Kabupaten Majalengka, Kabupaten Indramayu dan Kabupaten Cirebon.
Dari Bendung Rentang tim susur sempat melintasi dan singgah di Saluran Induk (SI) Cipelang. Saluran ini merupakan salah satu saluran induk Bendung Rentang di perbatasan Majalengka dan Indramayu.
Bendungan terakhir adalah Bendung karet yang terletak di desa Rambatan Kulon, kecamatan Lohbener kabupaten Indramayu. Bendungan ini penting bagi warga sekitar sebagai pengendali banjir dan penahan intrusi air laut yang ke sungai Cimanuk. Dari titik ini juga diketahui sungai Cimanuk terbagi dua. Pertama Cimanuk besar dengan bendungan karet dan satunya lagi adalah sungai yang dibendung oleh Bendung Graha.
Tautan halaman ini.
0 komentar:
Posting Komentar