Nongkrong

  • Paling asik tuk' nongkrong di Bogor
      rss

3 per 4

  • Lalu lintas dan sudut-sudut jalan di Kota Bogor
      rss

Teladan

  • Memberi contoh dan teladan untuk lainnya
      rss

Komunitas

  • Semarak warga dalam berkarya
      rss

Inisiatif

  • berani mencoba dan berbuat tuk kita semua
      rss
. . . .

Admin Control Panel

New Post | Settings | Change Layout | Edit HTML | Monetize | Moderate Comments | Monetize | Stats | Sign Out
    • Info selengkapnya bisa dilihat di Stasiun Klimatologi Darmaga - Bogor Jl. Raya Darmaga Bogor Km 6,5 Kotak Pos 174 Bogor 16001 Telp.: (0251) 623018, 621192 Fax : (0251) 623018
Traffic Monitoring Bogor

Berita Terbarurss

Musik dan Senirss

Ekonomirss

Tokohrss

10 Agustus 2011

Mengenal Masyarakat Adat dengan Film

Jakarta|Kotahujan.com-Memperingati Hari Internasional untuk Masyarakat Adat Dunia, PBB mengadakan pemutaran film dan diskusi serentak di seluruh dunia, Selasa (09/08) kemarin. Di Indonesia, pemutaran film dilakukan United Nations Information Centre (UNIC) Jakarta di Goethe Institut, Jl. Sam Ratulangi no. 9-15, Jakarta Pusat. Film berjudul "Kalimantan's craft: Harmony of Culture and Nature" produksi Gekko Studio dan Craft Kalimantan Network yang diputar itu bercerita tentang bagaimana masyarakat Dayak memanfaatkan alam untuk membuat kerajinan. Hasil kerajinan masyarakat adat ini, dibantu oleh Jaringan Kerajinan Kalimantan, dibentuk menjadi barang jadi dan siap pakai untuk dipasarkan.

Berbagai kalangan tampak hadir dalam kegiatan ini, mulai dari mahasiswa, media, hingga LSM. Tanggapan dan pertanyaan pun muncul setelah menyaksikan film berdurasi 30 menit itu. Diskusi dengan topik yang berkaitan masyarakat adat pun digelar dengan narasumber Tri Renya Altaria dari Jaringan Craft Kalimantan, Nanang Sujana dari Gekko Studio, Drs. Subantoro, M.M Direktur Perfilman dari Kemenbudpar, serta Prof. Dr. Agus Sardjono, pakar hak cipta dari FHUI.

Dalam diskusi tersebut dibahas mengenai bagaimana film dapat membuka pandangan masyarakat luas terhadap kehidupan masyarakat adat. Menurut Subantoro, saat ini film merupakan media promosi yang efektif untuk menarik konsumen. Dibahas pula mengenai hak intelektual produk yang dihasilkan oleh masyarakat adat. Agus Sardjono mengatakan bahwa perlu adanya penghargaan saat sebuah produk lokal menjadi produk komersial.

Direktur UNIC Jakarta Michele Zaccheo menuturkan, film ini merupakan contoh yang positif dari komunitas masyarakat adat yang beradaptasi terhadap kebutuhan ekonomi modern. Pada waktu yang bersamaan masyarakat adat ini pun melestarikan kebudayaan, tradisi dan lingkungan mereka.



Publikasikan ...

Tautan halaman ini.








1 komentar:

Anonim,  10 Agustus 2011 pukul 16.21  

Sayang dalam diskusi yg saya juga hadir, lebih menonjol ke promosi produk, padahal film garapan Mas Nanang ini lebih dari sekedar itu yakni menggambarkan bagaimana kearifan lokal di indonesai mampu memukau dunia, dengan tetap melestarikan alamnya.

Ya, Harmony of Culture and Nature. Ini yang kita promosikan, karena ini bukan film iklan dr sebuah produk.

Posting Komentar

Loading...

Kabar Pilihanrss

Komunitasrss

Agendarss

Lingkunganrss

Seputar Bogorrss

Perubahan Iklimrss

top  

V O D (Beta)

  • Berita dalam gambar dan suara
      rss

Tata Ruang

  • Tata kelola Bogor
      rss

Wisata

  • Segarkan diri dari penatnya hari
      rss

Kuliner

  • Sajian terbaik di sudut kota
      rss

Pinggiran

  • Dipinggirkan dan terpinggirkan
      rss
TopBottom
  © Kantor Berita ASTEKI / TELAPAK Jawa Barat KoTa HuJaN 2008
didukung oleh tPort Integration dan Blogger | Back to TOP  
  • Twitter
  • Twitter
tutup [x]