Warga Griya Wana Karya Permai Gelar Syukuran dan Santunan
Bubulak|Kotahujan.com-66 tahun kemerdekaan Indonesia sudah sepatutnya disambut dengan rasa syukur, warga Perumahan Griya Wana Karya Permai, Bubulak, Bogor Barat mengungkapkan rasa syukur itu dengan berbagi kepada anak yatim dan kaum dhuafa. Acara berbuka puasa bersama sekaligus penyerahan santunan kepada 50 anak yatim digelar Sabtu (20/08) malam lalu. Sebanyak 250 paket sembako murah pun disiapkan bagi warga yang kurang mampu.
"Sore ini di perumahan Griya Wana Karya Permai sedang diadakan acara buka puasa bersama 50 anak yatim, dalam rangka untuk mempererat rasa ukuwah islamiyah, persaudaraan khususnya warga muslim yang ada di GWKP dengan warga yang ada di sekitar. Ini merupakan salah satu usaha kita bersama khususnya dari DKM Al-Ihsan dan RT 03/RW 12 di kelurahan bubulak" ujar AM. Hasan Ali, Ketua DKM Al-Ihsan.
Disampaikan Lili Marliyuana, Ketua Panitia, bahwa acara malam syukuran tersebut merupakan acara puncak dari kegiatan yang diselenggarakan selama dua pekan. Acara bertema Satu Nusa, Satu Bangsa, Satu Bahasa, ”BAHASA CINTA”, Cinta Bangsa, Cinta Sesama ini diselenggarakan dalam rangka bulan suci Ramadhan dan HUT RI yang ke 66.
"Acara malam ini malam syukuran dan smart festival adalah acara penutup dari semua rangkaian kegiatan kami, malam ini akan diisi ceramah motivasi indahnya berbagi yang akan disampaikan oleh seorang motivator character buildIng Drh.H. Aris Ahmadjaya. Lalu selain itu kami juga akan ada potong tumpeng sebagai bentuk syukur" ujar Lili.
Dalam acara tersebut ditampilkan pula kesenian dari anak-anak GWKP yang menyanyikan lagu daerah serta simulasi penghormatan bendera. Selain itu diberikan pula berbagai hadiah kepada para pemenang perlombaan seperti lomba kreasi barang bekas, lomba mewarnai, dan beberapa lomba lain. Hadiah perlombaan merupakan donasi dari warga GWKP melalui konsep "bapak-ibu angkat".
Warga yang ingin menjadi "bapak-ibu angkat" menyiapkan hadiah sendiri bagi pemenang yang ingin mereka beri hadiah. Konsep ini, diakui Lili cukup efektif dalam memacu peran aktif warga dalam perhelatan tahunan tersebut.
"Konsep bapa-ibu angkat coba kami pilih untuk tahun ini salah satunya adalah untuk melibatkan seluruh warga sekalipun misalnya tidak jadi panitia tapi bisa berkontribusi sebagai bapa ibu angkat" ungkap Lili.
Malam syukuran ditutup dengan makan malam bersama yang disediakan oleh warga. Masing-masing kepala keluarga memberikan sumbangan makanan untuk disantap bersama. Mimit Tahudin, Ketua RT 03/RW 12, berharap kegiatan tersebut dapat meningkatkan kepekaan warga untuk saling berbagi.
"Dengan kegiatan yang udah kita laksanakan ini semoga warga GWKP bisa menyisihkan sebagian hartanya, kita bisa memikirkan warga di sekitar kita yang kurang mampu, dan kita bisa mempererat tali silaturahmi antar warga" ujar Mimit.
"Sore ini di perumahan Griya Wana Karya Permai sedang diadakan acara buka puasa bersama 50 anak yatim, dalam rangka untuk mempererat rasa ukuwah islamiyah, persaudaraan khususnya warga muslim yang ada di GWKP dengan warga yang ada di sekitar. Ini merupakan salah satu usaha kita bersama khususnya dari DKM Al-Ihsan dan RT 03/RW 12 di kelurahan bubulak" ujar AM. Hasan Ali, Ketua DKM Al-Ihsan.
Disampaikan Lili Marliyuana, Ketua Panitia, bahwa acara malam syukuran tersebut merupakan acara puncak dari kegiatan yang diselenggarakan selama dua pekan. Acara bertema Satu Nusa, Satu Bangsa, Satu Bahasa, ”BAHASA CINTA”, Cinta Bangsa, Cinta Sesama ini diselenggarakan dalam rangka bulan suci Ramadhan dan HUT RI yang ke 66.
"Acara malam ini malam syukuran dan smart festival adalah acara penutup dari semua rangkaian kegiatan kami, malam ini akan diisi ceramah motivasi indahnya berbagi yang akan disampaikan oleh seorang motivator character buildIng Drh.H. Aris Ahmadjaya. Lalu selain itu kami juga akan ada potong tumpeng sebagai bentuk syukur" ujar Lili.
Dalam acara tersebut ditampilkan pula kesenian dari anak-anak GWKP yang menyanyikan lagu daerah serta simulasi penghormatan bendera. Selain itu diberikan pula berbagai hadiah kepada para pemenang perlombaan seperti lomba kreasi barang bekas, lomba mewarnai, dan beberapa lomba lain. Hadiah perlombaan merupakan donasi dari warga GWKP melalui konsep "bapak-ibu angkat".
Warga yang ingin menjadi "bapak-ibu angkat" menyiapkan hadiah sendiri bagi pemenang yang ingin mereka beri hadiah. Konsep ini, diakui Lili cukup efektif dalam memacu peran aktif warga dalam perhelatan tahunan tersebut.
"Konsep bapa-ibu angkat coba kami pilih untuk tahun ini salah satunya adalah untuk melibatkan seluruh warga sekalipun misalnya tidak jadi panitia tapi bisa berkontribusi sebagai bapa ibu angkat" ungkap Lili.
Malam syukuran ditutup dengan makan malam bersama yang disediakan oleh warga. Masing-masing kepala keluarga memberikan sumbangan makanan untuk disantap bersama. Mimit Tahudin, Ketua RT 03/RW 12, berharap kegiatan tersebut dapat meningkatkan kepekaan warga untuk saling berbagi.
"Dengan kegiatan yang udah kita laksanakan ini semoga warga GWKP bisa menyisihkan sebagian hartanya, kita bisa memikirkan warga di sekitar kita yang kurang mampu, dan kita bisa mempererat tali silaturahmi antar warga" ujar Mimit.
Tautan halaman ini.
0 komentar:
Posting Komentar