Nongkrong

  • Paling asik tuk' nongkrong di Bogor
      rss

3 per 4

  • Lalu lintas dan sudut-sudut jalan di Kota Bogor
      rss

Teladan

  • Memberi contoh dan teladan untuk lainnya
      rss

Komunitas

  • Semarak warga dalam berkarya
      rss

Inisiatif

  • berani mencoba dan berbuat tuk kita semua
      rss
. . . .

Admin Control Panel

New Post | Settings | Change Layout | Edit HTML | Monetize | Moderate Comments | Monetize | Stats | Sign Out
    • Info selengkapnya bisa dilihat di Stasiun Klimatologi Darmaga - Bogor Jl. Raya Darmaga Bogor Km 6,5 Kotak Pos 174 Bogor 16001 Telp.: (0251) 623018, 621192 Fax : (0251) 623018
Traffic Monitoring Bogor

Berita Terbarurss

Musik dan Senirss

Ekonomirss

Tokohrss

16 September 2011

Kisruh Kekeringan : Waspada Harus, Panik Jangan

Bogor|Kotahujan.com-Isu kekeringan marak dilaporkan dari berbagai daerah. Begitu gencarnya isu kekeringan di media rupanya terus mendesak pemerintah mengeluarkan status siaga. Seperti diketahui, pemerintah telah menetapkan bencana kekeringan ke tahap siaga 1 dan menganggarkan dana sebesar 2 triliun rupiah sebagai upaya penanggulangannya. Berbagai tanggapan muncul di masyarakat. Merekalah yang sejatinya merasakan kekeringan langsung. Meski demikian BMKG Stasiun Klimatologi Bogor memberi pendapat berbeda. Kemarau yang melanda saat ini belum mencapai tahap paling puncak.

Kemarau sekarang ini bersifat sesaat, seperti diketahui pada tahun 2010 memang terjadi hujan yang berkepanjangan. Oleh sebab itu energy bumi terserap dan menimbulkan kemarau seperti sekarang ini, dan perlulu diketahui juga kemarau yang sekarang ini terjadi merupakan dampak dari badai La Nina dan Irene yang terjadi di Amerika dan beberapa Negara lainnya.

“Badai itu menimbulkan dampaknya hingga sekarang, yang memang terasa cuaca sedikit panas dan jarang terjadi hujan. Tetapi hujan masih tetap ada dibebrapa bagian khususnya Bogor,” ujar Kepala Seksi (Kasi) Data dan Informasi, Stasiun Klimatologi Dragama Bogor Hendri Antoro ketika dijumpai di kantornya Kamis,(15/09) kemarin.

Hendri mengungkapkan, wilayah Bogor akan kembali di guyur hujan pada periode ke 3 September. Prakiraan itu berdasarkan hasil pemantauan yang dilakukan oleh pihaknya, meski diakuinya bukan sesuatu yang pasti karena cuaca memang sulit diterka sekarang ini.

Menyinggung kekeringan di Caringin, Hendry menegaskan tak ada yang perlu dikhawatirkan akan kekeringan. Semua masih normal dan cuaca memang tidak extreme untuk ukuran musim kemarau. Biasanya wilayah yang terlebih dahulu terjadi kekeringan itu pada 200 meter di atas permukaan laut. Sedangkan, Caringin berada di ketinggian 400 meter di atas permukaan laut.

“Jadi warga dihimbau untuk tidak panik, yang terjadi sekarang saya lebih menyimpulkan krisis air bukannya kekeringan. Karena memang cuaca juga masih normal, yaitu masih 33,5 derajat celcius, sedangkan untuk ukuran cuaca extreme kemarau yaitu di atas 40 derajat celcius,” terangnya.

Lebih lanjut Hendri membeberkan, warga diharap waspada terhadap masa peralihan, karena hujan yang akan terjadi nanti memang cuaca peralihan yang bisa menimbulkan angin kencang disertai petir besar.
Beberapa warga banyak yang mengakui meski cuaca panas, ternyata masih dalam keadaan normal. Kekeringan belum terlalu terasa memuncak, dan merata diseluruh wilayah Bogor. Seperti di Parung, hingga kini belum ada laporan berarti mengenai dampak kekeringan, padahal jika dilihat dari letak topografi, parung berada di wilayah yang akan pertama kali merasakan kekeringan jika terjadi.

“Sementara ini belum terjadi kekeringan di sini, memang cuaca panas tapi kami belum merasakan kekeringan,” ujar Samsu HN staf Desa Pemagarsari, Kecamatan Parung.

Tidak hanya di parung, di Kecamatan Ciomas juga belum mengalami masalah berarti. Dilihat dari mata air Ciburial yang debit airnya masih wajar dan normal.

“Sejauh ini masih aman saja mas, belum terjadi kekeringan,” ungkap Neno Suhartini salah satu warga Ciomas yang rumahnya berdekatan dengan Mata air Ciburial.

Kekeringan yang sempat terjadi di wilayah Babakan, Kecamatan Ciseeng, dirasakan warga hanya berlangsung 2 hari. Beberapa pesawahan tampak seperti kekurangan air, beberapa sumur warga juga terlihat sempat surut.

“Sempat sih air kering di sini, tapi Cuma 2 hari ini saja, sekarang sudah tidak lagi. Ya karena memang sudah mulai ada hujan seperti sekarang ini mas,” ujar Rano Otopianto, warga Babakan, Kecamatan Ciseeng.

Laporan Kontributor : R Maeilana



Publikasikan ...

Tautan halaman ini.








0 komentar:

Posting Komentar

Loading...

Kabar Pilihanrss

Komunitasrss

Agendarss

Lingkunganrss

Seputar Bogorrss

Perubahan Iklimrss

top  

V O D (Beta)

  • Berita dalam gambar dan suara
      rss

Tata Ruang

  • Tata kelola Bogor
      rss

Wisata

  • Segarkan diri dari penatnya hari
      rss

Kuliner

  • Sajian terbaik di sudut kota
      rss

Pinggiran

  • Dipinggirkan dan terpinggirkan
      rss
TopBottom
  © Kantor Berita ASTEKI / TELAPAK Jawa Barat KoTa HuJaN 2008
didukung oleh tPort Integration dan Blogger | Back to TOP  
  • Twitter
  • Twitter
tutup [x]