Nasib Gerakan Pramuka Kian Tak Populer
Parung|Kotahujan.com-Sudah jamak diketahui oleh umum, Gerakan Praja Muda Karana (Pramuka) semakin hari semakin kurang diminati, khususnya dikalangan pelajar Sekolah Menengah Pertama (SMP). Tidak adanya pembaharuan metode pengajaran dan munculnya eskul-eskul yang beragam menjadi salah satu kurangnya minat pelajar aktif di gerakan Pramuka.
Padahal pemerintah sudah memberlakukan kewajiban bagi pelajar khususnya SMP untuk mengikuti satu eskul di sekolah yaitu Pramuka. Sayangnya dalam pelaksanaannya justru berbanding terbalik.
Pelatih Kwartir Cabang (Kwarcab) Pusat Pelatihan dan Pendidikan (Pusdiklat) Kabupateng Bogor Endi mengatakan, kurangnya inovasi baru dalam setiap pelatihan pramuka menjadi pokok permasalahan. Sumber Daya Manusia (SDM) dan minimnya dukungan sekolah juga mendukung fenomena penurunan gerakan Pramuka.
“Saat ini sistem pelatihannya masih terbilang kuno dan kurang sosialisasi terhadap siswa. Jadi banyak para pelajar yang enggan untuk masuk pramuka, karena hanya itu-itu saja yang di ajarkan,” ujarnya ketika diwawancarai saat acara Halal Bil Halal Purna Pramuka SMP N 1 Parung.
Sementara itu, Pembina Pramuka SMP N 1 Parung Suripto mengungkapkan. Banyaknya eskul yang bermunculan juga menjadi kendala untuk merekrut pelajar untuk masuk eskul pramuka. Karena Pramuka sendiri memang sejak Sekolah Dasar sudah diajarkan, jadi membuat para pelajar jenuh akan gerakan Pramuka.
“Saat ini kita masih melakukan sosialisasi dan membentuk program yang bisa menarik minat pelajar ikut Pramuka,” terangnya.
Dikatakan Suripto, sosialisasi saat Masa Orientasi Siswa (MOS) saja tidak cukup untuk menarik minat pelajar. Untuk itu memang harus ada inovasi yang lebih disukai pelajar dalam hal kepramukaan.
“Yang jelas ada sesuatu yang baru untuk bisa mendekati pelajar yang notabene adalah para ABG.” pungkasnya.
Laporan Kontributor : R Maeilana
Padahal pemerintah sudah memberlakukan kewajiban bagi pelajar khususnya SMP untuk mengikuti satu eskul di sekolah yaitu Pramuka. Sayangnya dalam pelaksanaannya justru berbanding terbalik.
Pelatih Kwartir Cabang (Kwarcab) Pusat Pelatihan dan Pendidikan (Pusdiklat) Kabupateng Bogor Endi mengatakan, kurangnya inovasi baru dalam setiap pelatihan pramuka menjadi pokok permasalahan. Sumber Daya Manusia (SDM) dan minimnya dukungan sekolah juga mendukung fenomena penurunan gerakan Pramuka.
“Saat ini sistem pelatihannya masih terbilang kuno dan kurang sosialisasi terhadap siswa. Jadi banyak para pelajar yang enggan untuk masuk pramuka, karena hanya itu-itu saja yang di ajarkan,” ujarnya ketika diwawancarai saat acara Halal Bil Halal Purna Pramuka SMP N 1 Parung.
Sementara itu, Pembina Pramuka SMP N 1 Parung Suripto mengungkapkan. Banyaknya eskul yang bermunculan juga menjadi kendala untuk merekrut pelajar untuk masuk eskul pramuka. Karena Pramuka sendiri memang sejak Sekolah Dasar sudah diajarkan, jadi membuat para pelajar jenuh akan gerakan Pramuka.
“Saat ini kita masih melakukan sosialisasi dan membentuk program yang bisa menarik minat pelajar ikut Pramuka,” terangnya.
Dikatakan Suripto, sosialisasi saat Masa Orientasi Siswa (MOS) saja tidak cukup untuk menarik minat pelajar. Untuk itu memang harus ada inovasi yang lebih disukai pelajar dalam hal kepramukaan.
“Yang jelas ada sesuatu yang baru untuk bisa mendekati pelajar yang notabene adalah para ABG.” pungkasnya.
Laporan Kontributor : R Maeilana
Tautan halaman ini.
0 komentar:
Posting Komentar