Nongkrong

  • Paling asik tuk' nongkrong di Bogor
      rss

3 per 4

  • Lalu lintas dan sudut-sudut jalan di Kota Bogor
      rss

Teladan

  • Memberi contoh dan teladan untuk lainnya
      rss

Komunitas

  • Semarak warga dalam berkarya
      rss

Inisiatif

  • berani mencoba dan berbuat tuk kita semua
      rss
. . . .

Admin Control Panel

New Post | Settings | Change Layout | Edit HTML | Monetize | Moderate Comments | Monetize | Stats | Sign Out
    • Info selengkapnya bisa dilihat di Stasiun Klimatologi Darmaga - Bogor Jl. Raya Darmaga Bogor Km 6,5 Kotak Pos 174 Bogor 16001 Telp.: (0251) 623018, 621192 Fax : (0251) 623018
Traffic Monitoring Bogor

Berita Terbarurss

Musik dan Senirss

Ekonomirss

Tokohrss

21 Oktober 2011

Raptor Dari Timur Menuju Indonesia

Tanah Sareal|Kotahujan.com-Sebagai negara yang terbentang di daerah khatulistiwa, Indonesia ternyata menjadi tempat trasnsit favorit bagi burung-burung yang bermigrasi dari negara asal mereka. Salah satunya kelompok burung kelompok 'raptor' atau pemangsa daging yang bermigrasi dari daerah timur menuju daerah barat. Menurut Dwi Mulyawati, Bird Conseration Officer, Burung Indonesia, migrasi raptor melintas Indonesia melalui tiga pintu yakni Riau, Sangir, dan Australila. Burung-burung ini selanjutnya menyebar di beberapa wilayah Indonesia. Mereka menyebar hingga Sulawesi, untuk di Bogor sendiri migrasi raptor dapat dilihat di daerah Puncak.

“Lokasi daerah Puncak yang seperti leher botol di apit oleh dua pegunungan membuat migrasi raptor dapat dilihat dengan mudah, karena raptor tidak akan terbang diantara pegunungan tersebut”, jelas Dwi.

Migrasi raptor dapat dilihat pada bulan Oktober hingga November tiap tahunnya, puncak migrasi biasa terjadi pada bulan Oktober. Waktu yang tepat untuk mengamati migrasi burung pemasangsa ini adalah pagi dan sore hari.

“Jika pengamatan dilakukan pada siang hari burung ini akan terbang tinggi. Burung ini bergerak dengan bantuan angin dan angin yang membantu reptor untu bergerak ke atas dan kedepan. Pada siang hari raptor sangat memanfaatkan panas bumi, sehingga untuk melihatnya sulit,” jelas Dwi

Menurut sumber lain, pola reptor yang bermigrasi umumnya akan menghindari selat atau laut yang cukup panjang dan luas. Biasanya di selat maupun laut kandungan thermal (panas) dan kondisi angin tidak menentu, bisa berubah sewaktu-waktu. Kondisi ini menyulitkan raptor untuk terbang menuju daerah tujuannya.

Selain Jenis Raptor, jenis burung kirik-kirik dan layang-layang pada bulan Oktober hingga November juga melakukan migrasi ke Indonesia. Hal yang menarik dari migrasi Raptor adalah makanannya. Di negara asalnya makanan raptor umumnya semacam tikus atau mamalia kecil.

“Tapi saat raptor bermigrasi ke Indonesia mereka tidak makan tikus tetapi serangga”, pungkas Dwi.

Berbeda dengan Kirik-kirik dan Layang-layang, di negara asli mereka dan saat bermigrasi ke Indonesia makanan mereka memang serangga.

Menurut Sumber dari Konservasi Sumber Daya Hutan, pelestarian raptor sangat penting dilakukan. Tingakatannya sebagai top predator dalam rantai makanan kelompok burung sangat penting. Jika salah satu rantai makanan itu hilang atau punah bisa mengganggu ke-stabil-an rantai makanan. Dampaknya bisa membuat ketidakseimbangan alam.

Laporan Kontributor : Rinenggo Siwi



Publikasikan ...

Tautan halaman ini.








0 komentar:

Posting Komentar

Loading...

Kabar Pilihanrss

Komunitasrss

Agendarss

Lingkunganrss

Seputar Bogorrss

Perubahan Iklimrss

top  

V O D (Beta)

  • Berita dalam gambar dan suara
      rss

Tata Ruang

  • Tata kelola Bogor
      rss

Wisata

  • Segarkan diri dari penatnya hari
      rss

Kuliner

  • Sajian terbaik di sudut kota
      rss

Pinggiran

  • Dipinggirkan dan terpinggirkan
      rss
TopBottom
  © Kantor Berita ASTEKI / TELAPAK Jawa Barat KoTa HuJaN 2008
didukung oleh tPort Integration dan Blogger | Back to TOP  
  • Twitter
  • Twitter
tutup [x]