Tetap Waspada Meski Debit Air Katulampa Masih Aman
Katulampa|Kotahujan.com-Mengantisipasi gangguan cuaca pada Lomba Pemulungan Sampah Ciliwung Sabtu, (29/10). Sejumlah persiapan dan penanggulangan telah dilaksanakan agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan. Sebagaimana diketahui, curah hujan di Kota Bogor dalam beberapa hari ini menunjukan peningkatan. Untuk itu, Komunitas Peduli Ciliwung (KPC) sebagai pelaksaa telah berkoordinasi dengan petugas Bendung Katulampa dan Kodim kota Bogor untuk pemantauan debit air Katulampa.
Een Irawan Putra, Koordinator Kompetisi Mulung Sampah Ciliwung mengatakan, pihaknya telah bekerjasama dengan Komando Distrik Militer (Kodim) 0606 TNI Angkatan Darat Kota Bogor untuk mengawasi debit air di wilayah Bendung Katulampa. Nantinya panitia beserta beberapa anggota Kodim akan memantau langsung dan jika debit air meningkat akan melakukan komunikasi dengan panitia dan peserta yang melakukan pelombaan.
“Nanti setiap panitia dan anggota Kodim akan dibekali Handy Talky (HT) untuk berkomunikasi,” ujarnya ketika dihubungi kotahujan.com Jumat, (28/10).
Pelaksanaan perlombaan akan tetap dilaksanakan jika keadaan air ciliwung dangkal dan tidak menunjukan peningkatan yang berarti. Jika dalam pelaksaan nanti cuaca cerah dan mendukung, maka panitia akan melanjutkan kegiatan tersebut. Tetapi, jika terjadi sebaliknya maka panitia akan menunda kegiatan tersebut hingga kondisi memungkinkan untuk dilakukan pemulungan sampah di Sungai Ciliwung.
“Kita sih berharap cuaca akan cerah saat pelaksaan nanti,” terang Een.
Pihak Kodim sendiri nantinya akan mengerahkan 24 orang anggotanya untuk ikut membantu kegiatan mulung sampah kali ini. Dihubungi melalui telpon genggamnya. Kapten (Inf) Lalu Saefullah mengatakan, Pihaknya telah berkoordinasi dengan Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) untuk memantau cuaca musim penghujan ini. Dirinya akan menugaskan beberapa anggota khusus untuk memantau air di Bendung Katulampa, jika terjadi peningkatan aktivitas debit air anggota yang stand by di Katulampa akan langsung berkoordinasi dengan panitia agar dihentikan kegiatan pelaksaaan pemulungan.
“Kita akan pantau terus dan BMKG nanti juga akan memberitahukan kepada kami update cuaca esok hari,” tegasnya.
Semetara itu, Penjaga Bendung Katulampa Andi Sudirman menjelaskan, keadaan debit air di Bendung Katulampa masih dalam keadaan normal yaitu ketinggian 30 cm dengan kecepatan air 40 cm per detik. Kondisi ini sangat memungkinkan untuk dilaksanakan kegiatan mulung sampah esok hari. Yang dikhawatirkan nanti adalah curah hujan pada sore dan malam hari. Seperti diketahui Kota Bogor kerap kali diguyur hujan lebat pada sore dan malam hari.
“Yang kita khawatirkan adalah curah hujan berlebih di kawasan puncak,” katanya saat dihubungi kotahujan.com
Pihak Bendung Katulampa sediri telah berkoordinasi dengan BMKG dan juga Radio Antar Penduduk Indonesia (RAPI) wilayah Puncak untuk mengetahui berita terkini tentang cuaca dan keadaan debit air sungai. Ketinggian air yang masuk dalam kondisi siaga adalah 80 cm dengan kecepatan 90000 liter per detik. Dalam kondisi seperti itu pihak penjaga Bendung Katulampa memasang kondisi siaga 4 dan kegiatan harus segera dihentikan agar tidak terjadi sesuatu yang membahayakan masyarakat.
“Pihak BMKG sendiri sudah memberitahu bahwa 1 minggu ini curah hujan memang tinggi, dan biasanya terjadi malam dan sore hari. Tetapi kami berharap tidak terjadi lonjakan debit air saat pelaksanaan pemulungan,” pungkas Andi.
Laporan Kontributor : R Maeilana
Een Irawan Putra, Koordinator Kompetisi Mulung Sampah Ciliwung mengatakan, pihaknya telah bekerjasama dengan Komando Distrik Militer (Kodim) 0606 TNI Angkatan Darat Kota Bogor untuk mengawasi debit air di wilayah Bendung Katulampa. Nantinya panitia beserta beberapa anggota Kodim akan memantau langsung dan jika debit air meningkat akan melakukan komunikasi dengan panitia dan peserta yang melakukan pelombaan.
“Nanti setiap panitia dan anggota Kodim akan dibekali Handy Talky (HT) untuk berkomunikasi,” ujarnya ketika dihubungi kotahujan.com Jumat, (28/10).
Pelaksanaan perlombaan akan tetap dilaksanakan jika keadaan air ciliwung dangkal dan tidak menunjukan peningkatan yang berarti. Jika dalam pelaksaan nanti cuaca cerah dan mendukung, maka panitia akan melanjutkan kegiatan tersebut. Tetapi, jika terjadi sebaliknya maka panitia akan menunda kegiatan tersebut hingga kondisi memungkinkan untuk dilakukan pemulungan sampah di Sungai Ciliwung.
“Kita sih berharap cuaca akan cerah saat pelaksaan nanti,” terang Een.
Pihak Kodim sendiri nantinya akan mengerahkan 24 orang anggotanya untuk ikut membantu kegiatan mulung sampah kali ini. Dihubungi melalui telpon genggamnya. Kapten (Inf) Lalu Saefullah mengatakan, Pihaknya telah berkoordinasi dengan Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) untuk memantau cuaca musim penghujan ini. Dirinya akan menugaskan beberapa anggota khusus untuk memantau air di Bendung Katulampa, jika terjadi peningkatan aktivitas debit air anggota yang stand by di Katulampa akan langsung berkoordinasi dengan panitia agar dihentikan kegiatan pelaksaaan pemulungan.
“Kita akan pantau terus dan BMKG nanti juga akan memberitahukan kepada kami update cuaca esok hari,” tegasnya.
Semetara itu, Penjaga Bendung Katulampa Andi Sudirman menjelaskan, keadaan debit air di Bendung Katulampa masih dalam keadaan normal yaitu ketinggian 30 cm dengan kecepatan air 40 cm per detik. Kondisi ini sangat memungkinkan untuk dilaksanakan kegiatan mulung sampah esok hari. Yang dikhawatirkan nanti adalah curah hujan pada sore dan malam hari. Seperti diketahui Kota Bogor kerap kali diguyur hujan lebat pada sore dan malam hari.
“Yang kita khawatirkan adalah curah hujan berlebih di kawasan puncak,” katanya saat dihubungi kotahujan.com
Pihak Bendung Katulampa sediri telah berkoordinasi dengan BMKG dan juga Radio Antar Penduduk Indonesia (RAPI) wilayah Puncak untuk mengetahui berita terkini tentang cuaca dan keadaan debit air sungai. Ketinggian air yang masuk dalam kondisi siaga adalah 80 cm dengan kecepatan 90000 liter per detik. Dalam kondisi seperti itu pihak penjaga Bendung Katulampa memasang kondisi siaga 4 dan kegiatan harus segera dihentikan agar tidak terjadi sesuatu yang membahayakan masyarakat.
“Pihak BMKG sendiri sudah memberitahu bahwa 1 minggu ini curah hujan memang tinggi, dan biasanya terjadi malam dan sore hari. Tetapi kami berharap tidak terjadi lonjakan debit air saat pelaksanaan pemulungan,” pungkas Andi.
Laporan Kontributor : R Maeilana
Tautan halaman ini.
0 komentar:
Posting Komentar