Waspada Titik Rawan Bencana di Kota Bogor
Bogor|Kotahujan.com-Memasuki musim penghujan, sejumlah daerah di Kota Bogor telah dinyatakan masuk zona rawan bencana. Diantara zona tersebut Kawasan Bogor Selatan dan Bogor Barat masuk dalam zona paling rawan terjadinya bencana. Demikian dikatakan, Surya Kelana Putra, Ketua Koordinator Taruna Tanggap Bencana (Tagana) Kota Bogor, ketika dihubungi kotahujan.com Rabu (2/11). Kawasan Bogor Selatan masuk dalam zona paling rawan terjadinya bencana. Hal ini karena kontur wilayah Bogor Selatan didominasi perbukitan dan sungai. Dari 16 kelurahan yang ada di Kecamatan Bogor Selatan, 12 di antaranya rawan bencana longsor dan banjir.
“Hasil itu berdasarkan pemetaan wilayah rawan bencana yang kami lakukan, untuk itu kami mengimbau Masyarakat untuk lebih waspada” ujar Surya.
Surya mengatakan, selama bulan Oktober ini Kota Bogor sudah terjadi lebih kurang 12 sampai 14 kali bencana. Diantaranya, tanah longsor, banjir dan kebakaran. Sedangkan untuk bulan Noveber sendiri belum ada laporan berarti mengenai adanya bencana.
Kecamatan Tanah Sareal juga merupakan salah satu daerah rawan bencana. Sejumlah kelurahan di kecamatan tersebut masuk zona rawan longsor seperti Kelurahan Cibadak, Mekar Wangi, Sukaresmi, dan Kebon Pedes. Sedangkan di Kecamatan Bogor Tengah zona rawan bencana berada di Kelurahan Kebon Kelapa dan Keluahan Paledang. Untuk wilayah Bogor Utara yang harus diwaspadai wilayah Kelurahan Ciparigi dan Kelurahan Cibuluh.
“Untuk Bogor sendiri paling dominan Banjir dan Longsor, di wilayah selatan rawan longsor dan di utara dominan banjir seperti di Cibuluh,” tandas Surya.
Dikatakan Surya, Sejauh ini pihaknya masih memantau terus kondisi Kota Bogor yang mula memasuki musim penghujan. Seperti diketahui, hujan deras beserta angin kencang sudah sepekan terakhir mengguyur kota Bogor. Sebuah kondisi yang rawan terjadi bencana.
“Kami siap memantau terus mas, kami juga selalu online dengan teman-tean di lapangan agar bisa mengetahui kondisi terkini,”
Surya sendiri mengatakan, jika masyarakat memerlukan bantuan dan ingin melaporkan tentang kejadian. Bisa menghubungi nomer Tagana yang aktif 24 jam yakni 081387552233. Masyarakat juga bisa menghubungi aparat terkait baik Tagana, Polisi dan TNI.
“Kebetulan itu nomer pribadi saya mas jadi akan aktif 24 jam, kecuali jika sedang keadaan darurat,” ungkapnya.
Laporan Kontributor : R Maeilana
“Hasil itu berdasarkan pemetaan wilayah rawan bencana yang kami lakukan, untuk itu kami mengimbau Masyarakat untuk lebih waspada” ujar Surya.
Surya mengatakan, selama bulan Oktober ini Kota Bogor sudah terjadi lebih kurang 12 sampai 14 kali bencana. Diantaranya, tanah longsor, banjir dan kebakaran. Sedangkan untuk bulan Noveber sendiri belum ada laporan berarti mengenai adanya bencana.
Kecamatan Tanah Sareal juga merupakan salah satu daerah rawan bencana. Sejumlah kelurahan di kecamatan tersebut masuk zona rawan longsor seperti Kelurahan Cibadak, Mekar Wangi, Sukaresmi, dan Kebon Pedes. Sedangkan di Kecamatan Bogor Tengah zona rawan bencana berada di Kelurahan Kebon Kelapa dan Keluahan Paledang. Untuk wilayah Bogor Utara yang harus diwaspadai wilayah Kelurahan Ciparigi dan Kelurahan Cibuluh.
“Untuk Bogor sendiri paling dominan Banjir dan Longsor, di wilayah selatan rawan longsor dan di utara dominan banjir seperti di Cibuluh,” tandas Surya.
Dikatakan Surya, Sejauh ini pihaknya masih memantau terus kondisi Kota Bogor yang mula memasuki musim penghujan. Seperti diketahui, hujan deras beserta angin kencang sudah sepekan terakhir mengguyur kota Bogor. Sebuah kondisi yang rawan terjadi bencana.
“Kami siap memantau terus mas, kami juga selalu online dengan teman-tean di lapangan agar bisa mengetahui kondisi terkini,”
Surya sendiri mengatakan, jika masyarakat memerlukan bantuan dan ingin melaporkan tentang kejadian. Bisa menghubungi nomer Tagana yang aktif 24 jam yakni 081387552233. Masyarakat juga bisa menghubungi aparat terkait baik Tagana, Polisi dan TNI.
“Kebetulan itu nomer pribadi saya mas jadi akan aktif 24 jam, kecuali jika sedang keadaan darurat,” ungkapnya.
Laporan Kontributor : R Maeilana
Tautan halaman ini.
0 komentar:
Posting Komentar