Septictank Komunal Tekan Tinja Masuk Ke Sungai
Bogor|Kotahujan.com-Tempat pembuangan tinja (septitank) warga Kota Bogor, khususnya yang tinggal di bantaran sungai belum banyak yang memenuhi standar kesehatan. Berdasarkan hasil studi EHRA (Environmental Health Risks Assesment) tahun 2010 lalu banyak septitank warga yang bermukim di bantaran sungai tidak kedap air sehingga limbah bisa masuk dan tercampur Akibatnya, bisa membahayakan dan mencemari sungai tersebutKepala BAPPEDA (Badan Perencanaan Pembangunan Daerah) Kota Bogor Hari Sutjahyo mengatakan, dari hasil studi EHRA diketahui sebanyak 69,2 persen warga Kota Bogor melakukan aktivitas BAB dijamban/leher angsa yang pembuangannya disalurkan melalui tangki septi, sedangkan 3,3 persen warga melakukan aktivitas BAB dilakukan di sungai atau got.
Hari menyebutkan, aktivitas warga yang membuang limbah (tinja) langsung ke sungai sangat berdampak buruk. “Meskipun jumlahnya hanya berkisar 3 persen dari penduduk Kota Bogor tetapi hal tersebut bisa membahayakan kesehatan. Karena banyak warga yang masih menggunakan air sungai untuk kebutuhan sehari-harinya seperti mencuci dan mandi,” ujarnya, di Balaikota Bogor, Kamis (1/11) lalu.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut, Pemerintah Kota Bogor telah membangun program sanitasi berbasis masyarakat yang berfokus pada pembuatan septitank komunal yang secara umum berfungsi untuk menekan jumlah tinja yang masuk ke sungai.
“Tahun 2011 ini, kami telah memasang 12 buah septitank komunal di beberapa kelurahan dan bantaran Sungai Ciliwung. Sedangkan pada tahun 2012 nanti, kami sudah siap membangun kembali 17 buah septitank komunal,”ungkap Hari.
Sementara itu berdasarkan data Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Kota Bogor kandungan bakteri Escherichia Coli (E-coli) di Sungai Ciliwung masih tinggi, karena kebiasaan kebiasaan masyarakat sekitar yang langsung membuang tinja ke sungai Ciliwung.
Pemkot For Kotahujan.com
Hari menyebutkan, aktivitas warga yang membuang limbah (tinja) langsung ke sungai sangat berdampak buruk. “Meskipun jumlahnya hanya berkisar 3 persen dari penduduk Kota Bogor tetapi hal tersebut bisa membahayakan kesehatan. Karena banyak warga yang masih menggunakan air sungai untuk kebutuhan sehari-harinya seperti mencuci dan mandi,” ujarnya, di Balaikota Bogor, Kamis (1/11) lalu.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut, Pemerintah Kota Bogor telah membangun program sanitasi berbasis masyarakat yang berfokus pada pembuatan septitank komunal yang secara umum berfungsi untuk menekan jumlah tinja yang masuk ke sungai.
“Tahun 2011 ini, kami telah memasang 12 buah septitank komunal di beberapa kelurahan dan bantaran Sungai Ciliwung. Sedangkan pada tahun 2012 nanti, kami sudah siap membangun kembali 17 buah septitank komunal,”ungkap Hari.
Sementara itu berdasarkan data Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Kota Bogor kandungan bakteri Escherichia Coli (E-coli) di Sungai Ciliwung masih tinggi, karena kebiasaan kebiasaan masyarakat sekitar yang langsung membuang tinja ke sungai Ciliwung.
Pemkot For Kotahujan.com
Tautan halaman ini.
0 komentar:
Posting Komentar