Nongkrong

  • Paling asik tuk' nongkrong di Bogor
      rss

3 per 4

  • Lalu lintas dan sudut-sudut jalan di Kota Bogor
      rss

Teladan

  • Memberi contoh dan teladan untuk lainnya
      rss

Komunitas

  • Semarak warga dalam berkarya
      rss

Inisiatif

  • berani mencoba dan berbuat tuk kita semua
      rss
. . . .

Admin Control Panel

New Post | Settings | Change Layout | Edit HTML | Monetize | Moderate Comments | Monetize | Stats | Sign Out
    • Info selengkapnya bisa dilihat di Stasiun Klimatologi Darmaga - Bogor Jl. Raya Darmaga Bogor Km 6,5 Kotak Pos 174 Bogor 16001 Telp.: (0251) 623018, 621192 Fax : (0251) 623018
Traffic Monitoring Bogor

Berita Terbarurss

Musik dan Senirss

Ekonomirss

Tokohrss

29 Juli 2009

Konferensi IRSA Direspon Dingin



Bogor yang terkenal dengan nuansa ke eksotisannya, kembali dipercaya sebagai tempat diadakannya konferensi tingkat Internasional. Kota ini cenderung lebih tenang dan damai jika dibandingkan dengan Jakarta yang jaraknya terpaut sekitar 60 kilometer. Tak heran jika hampir sebagian kalangan selalu mempertimbangkan Bogor untuk menggelar berbagai acara. Masih hangat membekas peristiwa bom di Hotel JW Marriot dan Ritz-Carlton. Hotel megah tersebut terguncang dengan serangan bom kemarin. Situasi keamanan ibukota di mata Internasional sejenak tercoreng. Namun Bogor tetap tenang, terbukti sebuah event Internasional tetap digelar disini.

Adalah The 2nd IRSA International Institute, sebuah lembaga kajian antar pakar lintas negara yang menggelar Konferensi pertemuan tersebut di Bogor. The 2nd IRSA International Institute berlangsung pada tanggal 22-23 Juli 2009 mengambil tema The Political Economics of Regional Development. Tema tersebut diambil atas dasar pertimbangan semakin pentingnya peranan pembangunan regional dalam pembangunan nasional. Kebijakan desentralisasi, pertumbuhan ekonomi regional, kebijakan pertanian, perdesaan, dan pangan, serta public governance menjadi topik pembahasan dalam pertemuan itu. Dalam konferensi tersebut hadir sejumlah pakar dari berbagai perguruan tinggi terkemuka dan lembaga-lembaga penting seperti Prof. Iwan J. Azis (Cornell University), Dr Mudrajad Kuncoro (UGM), Prof. Bustanul Arifin (Universitas Lampung), Prof. Chris Manning (ANU), Dr. Wolfgang Fengler (World Bank) dan lainnya.

Diselenggarakannya pertemuan ini di Bogor tentu menjadi sesuatu yang membanggakan . Peran Bogor sebagai kota jasa secara tidak langsung bisa memberi peran terhadap berbagai kajian ilmiah pembangunan regional.

“Pertemuan yang dihadiri para pakar ini diharapkan bisa dimanfaatkan oleh pemerintah Bogor dengan maksimal ”, ungkap Ernan Rustiadi dari P4W IPB.

Sayangnya harapan tersebut kurang direspon dengan baik oleh pemerintah kota. Kehadiran Wakil Walikota Ahmad Ru’yat sebagai undangan tidak memberi pengaruh keterlibatan kota Bogor dalam konferensi tersebut. Tidak ada perwakilan delegasi pemerintah Bogor yang menggelar paparan dan sharing pembangunan daerahnya.

“Saya datang sebagai undangan”, kata Ru’yat.

Respon yang minim dan kurangnya informasi yang didapatkan membuat konferensi IRSA seolah berlalu begitu saja. Hal ini tentu bertolak belakang dengan semangat menghadirkan Bogor sebagai kota jasa. Bogor seharusnya bisa mengambil manfaat dari setiap acara yang digelar.



Publikasikan ...

Tautan halaman ini.








1 komentar:

Widhyanto 4 Agustus 2009 pukul 23.52  

waah bogor jadi tempat doank, apa ya mamfaat buat bogor, tapi keren tuuh bogor jadi kota konfrensi..

Posting Komentar

Loading...

Kabar Pilihanrss

Komunitasrss

Agendarss

Lingkunganrss

Seputar Bogorrss

Perubahan Iklimrss

top  

V O D (Beta)

  • Berita dalam gambar dan suara
      rss

Tata Ruang

  • Tata kelola Bogor
      rss

Wisata

  • Segarkan diri dari penatnya hari
      rss

Kuliner

  • Sajian terbaik di sudut kota
      rss

Pinggiran

  • Dipinggirkan dan terpinggirkan
      rss
TopBottom
  © Kantor Berita ASTEKI / TELAPAK Jawa Barat KoTa HuJaN 2008
didukung oleh tPort Integration dan Blogger | Back to TOP  
  • Twitter
  • Twitter
tutup [x]