7 Tahun KALAM, Inisiasi Perusahaan Komunitas
Tepat pada 10 Agustus 2009 lalu, sebuah komunitas anak muda yang menamakan dirinya Komunitas Peduli Kampoeng Halaman (KALAM) merayakan hari jadinya yang ke 7. Komunitas yang berbasis di Tegal Gundil ini merayakannya pada sabtu (15/8) lalu di sekretariat mereka yang sederhana di Tegal Gundil Bogor Utara. Acara tersebut dihadiri para anggotanya, warga sekitar dan juga jaringan komunitas seperti Kampoeng Bogor, 1001 Buku, Taman bacaan Warasaqi, komunitas obor dan lainnya. Semangat belajar dalam wadah komunitas tersebut diurai dengan singkat oleh para pelaku sejarahnya.
Perjalanan waktu selama 7 tahun bukanlah waktu yang pendek. Usia proses selama 7 tahun menjadi gambaran hasil yang matang dari proses tersebut. Dalam film paparan yang diputar pada acara tersebut menggambarkan bagaimana komunitas yang awalnya adalah anak tongkrongan ini mulai berbuat. 'Lulusan' dari komunitas ini banyak melahirkan nominasi pemuda pelopor kota Bogor. Menurut Lutfi Kurnia, presiden pertama komunitas ini, berbagai kegiatan dan inisiasi telah mereka lakukan dan banyak memberi manfaat pada warga baik langsung maupun tidak langsung. Dengan kegiatan ini stigma negatif anak muda tingkrongan pun pupus dengan sendirinya.
Komunitas ini tercatat memiliki radio, koran lokal, perpustakaan, sanggar baroedak (sabar), kegiatan dokumentasi dan film serta berbagai kegiatan lainnya. Tujuan dari semua kegiatan tersebut adalah untuk memberdayakan peran anak muda dengan segala potensi yang ada. Keberadaan KALAM juga direspon dengan baik oleh pemerintah setempat. Mulai dari pemerintah kota, kecamatan, kelurahan hingga ke tingkat RT.
Dewi Ambarwati Presiden KALAM saat ini mengharapkan dengan keberadaan KALAM para pemuda di Tegal Gundil khususnya tidak ada lagi yang tidak punya tujuan. Mereka bisa bergabung dengan KALAM untuk ikut berbagai kegiatan produktifnya. Anggota Kalam tidak melulu warga Tegal gundil saja, anak muda dari wilayah lain di Bogor juga banyak yang ikut belajar di komunitas ini.
Ahmad Baihaqi, sosok orang tua yang mendampingi KALAM dari masa ke masa mengaku bangga dengan perjalanan selama tujuh tahun ini. Bahkan hasil dari komunitas ini banyak melahirkan perusahaan-perusahaan komunitas mandiri di Bogor. Dirinya berharap kelak para penerus Kalam dapat bisa terus berbakti kepada kampungnya. Bisa muncul inisiasi perusahaan komunitas yang lain, serta bekerja dan menghasilkan di Tegal Gundil saja.(kodenya jangan dihapus)
Tautan halaman ini.
0 komentar:
Posting Komentar