Hari Turunnya Ilmu Pengetahuan
Umat Hindu Bogor Rayakan Hari Saraswati
Perayaan Hari Saraswati yang jatuh pada Sabtu (1/8) lalu diperingati dengan khidmat oleh umat Hindu di Bogor. Hari raya Saraswati adalah hari turunnya Ilmu Pengetahuan dimana umat Hindu Dharma merayakannya setiap 210 hari sekali, yaitu pada Sabtu (Saniscara), Umanis (Legi), Watugunung. Perayaan ini ditandai dengan pemujaan kepada Dewi Dewi Saraswati sebagai Dewi Ilmu Pengetahuan dan Seni. Perayaan tersebut merupakan wujud syukur atas anugrah ilmu pengetahuan yang diturunkan Sang Pencipta.
Sejak pagi umat Hindu Dharma dengan balutan pakaian adat Bali mendatangi Pura untuk melakukan sembahyang bersama-sama. Mereka berdoa dengan penuh konsentrasi, air suci yang mereka terima menjadi simbol permohonan kejernihan dan ketajaman memanfaatkan ilmu. Hari Saraswati lebih dimaknai oleh mereka-mereka yang sedang belajar menuntut ilmu.
Menurut I Wayan Gelgel Sartana selaku ketua seksi keagamaan PHDI (Parisada Hindu Dharma Indonesia) kota Bogor dan wakil Banjar SDHD (Suka Duka Hindu Dharma) Bogor. Turunnya Dewi Saraswati merupakan perwujudan Tuhan untuk memberikan ilmu pengetahuan terhadap umat Hindu. Dengan ilmu pengetahuan diharapkan umat Hindu bisa sadar akan dirinya sendiri, sadar pada lingkungannya. Sehingga bisa berhubungan harmonis dengan Tuhan, dengan sesama manusia dan dengan alam semesta. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kualitas manusia dalam rangka Tri Hita Karana.
Pada Hari Raya Saraswati, umat Hindu Dharma melakukan Buana Agung (penyucian alam semesta) dan Buana Alit (penyucian diri). Buana Agung ditandai dengan berdoa di Pura untuk seluruh umat manusia. Sedangkan Buana Alit mendoakan dirinya agar mendapat kualitas pengetahuan yang baik. Biasanya umat Hindu hingga jam 12 siang mereka tidak membaca kitab suci dan buku-buku pengetahuan. Kitab suci tersebut disucikan dan ditempatkan yang baik agar aura positifnya menebar kebaikan bagi alam semesta.
Di Bogor kegiatan perayaan Hari Saraswati ini dipusatkan di Pura Giri Kusuma Kompleks IPB Baranangsiang IV Bogor Baru, kota Bogor. Selain di Giri Kusuma umat Hindu di Bogor merayakannya di lima Pura lainnya, yaitu di Mako Brimob, kompleks ATS, Sekolah Polisi Lido, Asrama Cikuray dan Pura Gunung Salak. Lebih lanjut Wayan Gelgel yang juga pegawai Depsos tersebut mengatakan bahwa Pura Giri Kusuma sendiri adalah Pura yang paling besar di kota Bogor. Pura ini resmi berdiri sejak tahun 1998. Pura ini merupakan Pura umum yang melayani 560 KK umat Hindu Dharma di Bogor.
Perayaan Hari Saraswati yang jatuh pada Sabtu (1/8) lalu diperingati dengan khidmat oleh umat Hindu di Bogor. Hari raya Saraswati adalah hari turunnya Ilmu Pengetahuan dimana umat Hindu Dharma merayakannya setiap 210 hari sekali, yaitu pada Sabtu (Saniscara), Umanis (Legi), Watugunung. Perayaan ini ditandai dengan pemujaan kepada Dewi Dewi Saraswati sebagai Dewi Ilmu Pengetahuan dan Seni. Perayaan tersebut merupakan wujud syukur atas anugrah ilmu pengetahuan yang diturunkan Sang Pencipta.
Sejak pagi umat Hindu Dharma dengan balutan pakaian adat Bali mendatangi Pura untuk melakukan sembahyang bersama-sama. Mereka berdoa dengan penuh konsentrasi, air suci yang mereka terima menjadi simbol permohonan kejernihan dan ketajaman memanfaatkan ilmu. Hari Saraswati lebih dimaknai oleh mereka-mereka yang sedang belajar menuntut ilmu.
Menurut I Wayan Gelgel Sartana selaku ketua seksi keagamaan PHDI (Parisada Hindu Dharma Indonesia) kota Bogor dan wakil Banjar SDHD (Suka Duka Hindu Dharma) Bogor. Turunnya Dewi Saraswati merupakan perwujudan Tuhan untuk memberikan ilmu pengetahuan terhadap umat Hindu. Dengan ilmu pengetahuan diharapkan umat Hindu bisa sadar akan dirinya sendiri, sadar pada lingkungannya. Sehingga bisa berhubungan harmonis dengan Tuhan, dengan sesama manusia dan dengan alam semesta. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kualitas manusia dalam rangka Tri Hita Karana.
Pada Hari Raya Saraswati, umat Hindu Dharma melakukan Buana Agung (penyucian alam semesta) dan Buana Alit (penyucian diri). Buana Agung ditandai dengan berdoa di Pura untuk seluruh umat manusia. Sedangkan Buana Alit mendoakan dirinya agar mendapat kualitas pengetahuan yang baik. Biasanya umat Hindu hingga jam 12 siang mereka tidak membaca kitab suci dan buku-buku pengetahuan. Kitab suci tersebut disucikan dan ditempatkan yang baik agar aura positifnya menebar kebaikan bagi alam semesta.
Di Bogor kegiatan perayaan Hari Saraswati ini dipusatkan di Pura Giri Kusuma Kompleks IPB Baranangsiang IV Bogor Baru, kota Bogor. Selain di Giri Kusuma umat Hindu di Bogor merayakannya di lima Pura lainnya, yaitu di Mako Brimob, kompleks ATS, Sekolah Polisi Lido, Asrama Cikuray dan Pura Gunung Salak. Lebih lanjut Wayan Gelgel yang juga pegawai Depsos tersebut mengatakan bahwa Pura Giri Kusuma sendiri adalah Pura yang paling besar di kota Bogor. Pura ini resmi berdiri sejak tahun 1998. Pura ini merupakan Pura umum yang melayani 560 KK umat Hindu Dharma di Bogor.
Tautan halaman ini.
0 komentar:
Posting Komentar