Nongkrong

  • Paling asik tuk' nongkrong di Bogor
      rss

3 per 4

  • Lalu lintas dan sudut-sudut jalan di Kota Bogor
      rss

Teladan

  • Memberi contoh dan teladan untuk lainnya
      rss

Komunitas

  • Semarak warga dalam berkarya
      rss

Inisiatif

  • berani mencoba dan berbuat tuk kita semua
      rss
. . . .

Admin Control Panel

New Post | Settings | Change Layout | Edit HTML | Monetize | Moderate Comments | Monetize | Stats | Sign Out
    • Info selengkapnya bisa dilihat di Stasiun Klimatologi Darmaga - Bogor Jl. Raya Darmaga Bogor Km 6,5 Kotak Pos 174 Bogor 16001 Telp.: (0251) 623018, 621192 Fax : (0251) 623018
Traffic Monitoring Bogor

Berita Terbarurss

Musik dan Senirss

Ekonomirss

Tokohrss

11 Agustus 2009

Pakuan Ekspres Tabrak KRL Ekonomi



Terjadi tabrakan dua kereta KRL di kampung Bubulak kelurahan Kebon pedes Tanah Sareal Kota Bogor. Peristiwa ini terjadi pada hari selasa (4/8) pukul 10.30 WIB, tabrakan melibatkan KRL Ekonomi 549 dan KRL AC Pakuan Ekspres 221. KRL Pakuan Ekspres yang keluar dari stasiun besar Bogor pada pukul 10.20 datang menyeruduk KRL Ekonomi pada jalur yang sama. Peristiwa ini menyebabkan satu penumpang tewas dan 59 orang lainnya luka-luka. Penumpang yang tewas itu adalah Akbar Felani (21 tahun) asisten masinis Pakuan Ekspres, ia tewas akibat terjepit dua kereta. Jasadnya baru bisa dikeluarkan dari jepitan kereta pada pukul 15.30 dan langsung di evakuasi ke RS PMI Bogor. Semua korban luka-luka dilarikan ke 3 rumah sakit yang ada di Bogor. Rumah Sakit Salak, RS PMI dan RS Karya Bhakti Bogor. Sementara itu Asep (29 tahun) warga kota batu dirujuk ke RSCM karena menderita luka terbuka cukup serius dibagian kepala dan badan.

Selasa siang (4/8) pukul 10.30 E Kosasih, anggota KODIM 0606 Bogor tengah melintas di jalan Kp Bubulak Pondok Rumput kota Bogor. Dalam perjalanan menuju tempat dinasnya itu, tak dinyana dirinya mendengar gelegar suara keras dari arah samping rel kereta. Kereta KRL Ekonomi 549 jurusan Jakarta ditabrak KRL Pakuan Ekspres 221 dengan tujuan yang sama. Sontak dirinya segera merespon kejadian tersebut bersama warga lainnya. Dalam hitungan menit kabar tabrakan kereta tersebut segera dilaporkan kepada atasan dan rekan-rekannya. Puluhan petugas baik aparat kepolisian, militer dan PT KAI langsung mengamankan lokasi. Sejumlah korban pun langsung diberangkatkan ke rumah Sakit Salak, RS PMI dan RS Karya Bhakti.

Tercatat 59 penumpang mengalami luka-luka dan satu orang awak KRL Pakuan dinyatakan tewas karena terjepit diantara kedua kereta tersebut. Korban meninggal adalah Akbar Felani (21 th), warga Harapan Jaya kota Depok yang menjadi asisten masinis KRL Pakuan Ekspres. Sementara itu seorang penumpang bernama Asep (29 tahun) warga kota batu dirujuk ke RSCM Jakarta karena luka terbuka yang cukup serius di bagian kepala dan badan. Setelah memakan waktu lebih dari lima jam, Akbar akhirnya berhasil dievakuasi dari bangkai kereta pada pukul 15.30. Peristiwa ini menyita perhatian warga dan berbagai media di Bogor. Warga yang memadati ruas jalan yang tak seberapa itu sedikit menghambat arus lalu lintas petugas dan warga lainnya. Untuk bangkai keretanya sendiri baru berhasil dipisahkan pada pukul 23.50.

Akibat peristiwa ini perjalanan sejumlah KRL tujuan Bogor berhenti di stasiun Cilebut dan balik lagi ke arah Jakarta. Sedangkan di stasiun Bogor lima kereta lainnya tertahan untuk sementara. Baru pada pukul 17.00 rute berjalan normal dengan menggunakan satu jalur antara Stasiun Cilebut dan Bogor. Penyebab terjadinya kecelakaan ini diyakini karena faktor human error. Kepolisian bersama KNKT tengah menyelidiki penyebab kecelakaan tersebut. Masinis kedua kereta tersebut saat ini tengah diperiksa intensif, bahkan masinis KRL Ekonomi Supangat (43 tahun) telah ditetapkan sebagai tersangka oleh Kepolisian Resor Kota Bogor. Sementara pemeriksaan terhadap Ujas (49 tahun), masinis KRL Pakuan Ekspres menunggu yang bersangkutan sembuh.

Paska kejadian kecelakaan tersebut banyak warga yang biasa menggunakan jasa kereta KRL yang merasa was-was. Meski demikian mereka mengaku tidak takut dan trauma dengan kecelakaan tersebut.

“Was-was sih sudah pasti, Cuma kita tidak trauma dengan kecelakaan itu, kalau naik kereta bisa lebih cepat sampai”, papar Winda, pengguna KRL.




Publikasikan ...

Tautan halaman ini.








0 komentar:

Posting Komentar

Loading...

Kabar Pilihanrss

Komunitasrss

Agendarss

Lingkunganrss

Seputar Bogorrss

Perubahan Iklimrss

top  

V O D (Beta)

  • Berita dalam gambar dan suara
      rss

Tata Ruang

  • Tata kelola Bogor
      rss

Wisata

  • Segarkan diri dari penatnya hari
      rss

Kuliner

  • Sajian terbaik di sudut kota
      rss

Pinggiran

  • Dipinggirkan dan terpinggirkan
      rss
TopBottom
  © Kantor Berita ASTEKI / TELAPAK Jawa Barat KoTa HuJaN 2008
didukung oleh tPort Integration dan Blogger | Back to TOP  
  • Twitter
  • Twitter
tutup [x]