Nongkrong

  • Paling asik tuk' nongkrong di Bogor
      rss

3 per 4

  • Lalu lintas dan sudut-sudut jalan di Kota Bogor
      rss

Teladan

  • Memberi contoh dan teladan untuk lainnya
      rss

Komunitas

  • Semarak warga dalam berkarya
      rss

Inisiatif

  • berani mencoba dan berbuat tuk kita semua
      rss
. . . .

Admin Control Panel

New Post | Settings | Change Layout | Edit HTML | Monetize | Moderate Comments | Monetize | Stats | Sign Out
    • Info selengkapnya bisa dilihat di Stasiun Klimatologi Darmaga - Bogor Jl. Raya Darmaga Bogor Km 6,5 Kotak Pos 174 Bogor 16001 Telp.: (0251) 623018, 621192 Fax : (0251) 623018
Traffic Monitoring Bogor

Berita Terbarurss

Musik dan Senirss

Ekonomirss

Tokohrss

30 Juli 2010

Nicotine War : Pasar Sapi Pesanan


Baranangsiang|Kotahujan.com-Nasib Indonesia tak bedanya dengan nasib sapi glonggongan yang diternak oleh kepentingan luar negri. Betapa tidak, munculnya kebijakan-kebijakan atas produk (primadona) dalam negeri dapat ditengarai sebagai desakan kepentingan industri besar luar negeri yang bernafsu ingin menguasai pasar negara dunia ke tiga – Indonesia.

Membaca gejala kemunculan sebuah kebijakan bisa dikupas dari persoalan status ‘dominasi yang terancam’. Siapakah dominasi yang terancam (?)

Jika nikotin dipandang dari sisi kesehatan sebagai ‘racun yang mengancam’ (karena kesehatan yang menjadi modus pembenaran atas pelarangan bahkan pengharaman merokok). Maka peringatan pemerintah pada setiap kemasan rokok seharusnya adalah :


NIKOTIN DAPAT MENYEBABKAN KANKER DAN MASUK NERAKA
Nah...,nasib sapi semacam gambaran di atas tentunya tidak setangguh sapi yang terkenal dari Madura sebagai sapi karapan. Mungkin bisa dimaklumi lantaran sapi glonggongan yang membawa bobot kepentingan dagang (luar negri) harus mampu memperdaya pasar lewat tampilannya yang terkesan gemuk. Konteks sapi ini Jelas bukan sapi yang mampu tampil sebagai juara dalam kompetisi persapian yang dipesan oleh kepentingan luar negri.

Industri farmasi dunia cukup paha seluk beluk peta persoalan kesehatan di Indonesia. Terlebih lagi industri tembakau dalam negri yang paham betul akar tradisi : guyub-toleransi.

Dari hasil mengintip diskusi Nikotin War pada 21 Juli 2010 di Aula P4W – IPB Bogor dapatlah diambil sekelumit kesimpulan sederhana bahwa ada fakta dari ‘dominasi yang terancam’, mewacanakan ancaman dari ‘dominasi yang mengancam’ agar ‘dominasi yang mengancam’ gagal menguasai pasar ‘dominasi yang terancam'. Kemudian ancaman itu dapat ditoleransi sebagai konsekuensi (negara dunia ke tiga)

Persaingan politik dagang bukanlah hal baru bagi masyarakat Indonesia yang terbilang konsumtif terhadap produk yang disihirkan pasar, apa pun itu jenisnya yang dipaksakan laris, meski yang dikonsumsi sebenarnya hanyalah sebuah gaya hidup, pendidikan, citra rasa, fantasi, mithos, kebijakan, kesehatan, agama, absurditas yang kemudian terbilang mencandukan sapi yang sudah terlanjur jinak diintervensi nasibnya oleh kepentingan luar negri. Sehingga muncul pertanyaan sedemikian sapikah Indonesia kita (?)

Takzim

Indrawan Guna



Publikasikan ...

Tautan halaman ini.








0 komentar:

Posting Komentar

Loading...

Kabar Pilihanrss

Komunitasrss

Agendarss

Lingkunganrss

Seputar Bogorrss

Perubahan Iklimrss

top  

V O D (Beta)

  • Berita dalam gambar dan suara
      rss

Tata Ruang

  • Tata kelola Bogor
      rss

Wisata

  • Segarkan diri dari penatnya hari
      rss

Kuliner

  • Sajian terbaik di sudut kota
      rss

Pinggiran

  • Dipinggirkan dan terpinggirkan
      rss
TopBottom
  © Kantor Berita ASTEKI / TELAPAK Jawa Barat KoTa HuJaN 2008
didukung oleh tPort Integration dan Blogger | Back to TOP  
  • Twitter
  • Twitter
tutup [x]