Napak Tilas Susur Jejak Kerajan Padjadjaran di Bogor
Lawang Gintung|Kotahujan.com-Semangat konservasi bangunan bersejarah kota Bogor tampak menyeruak dalam kegiatan "Napak Tilas ke II Menyusuri Jejak Peradaban Kerajaan Padjadjaran". Napak tilas pada minggu (25/7) lalu, menyusuri rute kawasan Lawang Gintung yang merupakan Banteng Luar Pakuan Padjadjaran, menuju makam Raden Saleh. 22 orang peserta dari daerah sekitar kota Bogor hingga warga Jasinga terlibat aktif dalam penyusuran ini.
Lokasi yang dilewati rombongan napak tilas ke II kali ini adalah Banteng Pakuan di daerah Lawang Gintung, Banteng Belanda yang berada di lahan Bank Mandiri Lawang Gintung, Makam Mbah Dalem, Situs Arca Purwakalih di kawasan Batutulis, Prasasti Batutulis, Batu Monolit Mbah Congkrang, Situs arca Ranggapati, Batu Dakon Layung Sari dan berakhir di kompleks makam Raden Saleh.
Napak Tilas ini bertujuan menggali dan memperkenalkan kepada masyarakat Bogor tentang peninggalan-peninggalan purbakala, yaitu peninggalan kerajaan Padjadjaran dan peninggalan Kolonialisme yang tersebar di beberapa lokasi Kota Bogor .
Menurut Hendra M Astari kegiatan Napak Tilas II, kegiatan ini bertujuan agar generasi muda di Bogor tidak menjadi "Pareman Obor" atau tidak mengetahui asal-usulnya sendiri, tidak mengenal sejarah kotanya sendiri. Hendra mencermati pelajaran sekolah yang terdapat di buku pelajaran sekolah sangat sedikit menulis tentang sejarah kota Bogor. Diharapkan dengan kegiatan Napak Tilas ke II "Menyusuri Jejak Peradaban Kerajaan Padjadjaran Kota Bogor", generasi muda Bogor dapat mengetahui sejarah Kota Bogor.
Tidak hanya kaum muda dan dewasa yang mengikuti kegiatan Napak Tilas ke II ini, terlihat anak-anak balita juga bersemangat sambil sesekali berceloteh melafalkan nama-nama lokasi yang dilewati rombongan Napak Tilas.
Tampak Budayawan Kota Bogor Eman Sulaeman yang merupakan inisiator Yayasan Hanjuang Bodas ikut dalam kegiatan ini. Ia membeberkan beberapa penjelasan informasi lokasi-lokasi kunjungan saat itu.
Eman Sulaiman merupakan penyusun buku Toponimi Kota Bogor. Buku ini berisi asal-usul penggunaan nama pada beberapa lokasi wilayah di kota Bogor seperti Kebon Pedes, Lawang Gintung dan banyak nama lokasi wilayah lain di kota Bogor.
Mencermati kondisi beberapa situs purbakala yang terdapat di kawasan Kota Bogor, beberapa kondisi situs terlihat memprihatinkan. Seolah tidak ada perawatan dan petunjuk informasi khusus. Beberapa situs itu sebenarnya bernilai penting bagi peradaban dan kesejarah-an kota Bogor. Apalagi sejarah kerajaan Padjadjaran merupakan sejarah kota Bogor, yang juga merupakan bagian sejarah dan peradaban Indonesia dan dunia.
Komunitas Napak Tilas dapat ditemukan di situs jejaring Facebook. Mereka membuka kesempatan luas kepada masyarakat yang tertarik pada kegiatan ini untuk bergabung dan berbuat sesuatu yang lebih nyata.
Tautan halaman ini.
0 komentar:
Posting Komentar