Nilai Ekonomis Sampah Pelastik Bogor
Bogor 14 Maret 2010
Sampah bukan menjadi masalah buat sebagian kalangan masyarakat. Bahkan seperti Agan Sinaga yang merupakan pengumpul dan pemulung sampah pelastik jenis PE disekitar kawasan pasar Anyar dan Presiden Theater melihat sampah sebagai komoditas yang menguntungkan.
Dengan menjadi pemulung sejak 1992 Agan Sinaga dapat menghidupi lima orang anaknya setelah beralih dari pedagan es.
Bersama anak-anaknya ia dapat mengumpulkan satu kwintal sampah pelastik dan menjual kepada pengumpul besar di kawasan Tonjong Parung dengan harga Rp 600.000 untuk setiap kwintalnya.
Ia pelastik jenis PE kotor dari para pemulung dengan harga Rp. 2500 /kg. Setelah melalui proses pembersihan dan penjemuran, baru sampah tersebut dibawa kedaerah Tonjong Parung baru kemudian dibawa lagi ke pengumpul lebih besar di kawasan Tanggerang.
Terdapat tiga orang pengumpul atau penampung pelastik PE lain bersama Agan untuk kawasan Pasar Anyar dan Presiden Theater yang membawahi hampir 30 pemulung pelastik yang beroprasi disekitar daerah tersebut.
Keberadaan mereka sangat membantu masyarakat Bogor untuk mengurangi beban sampah Kota Bogor yang saat ini semakin membuat pusing masyarakat dan Pemerintah Kota Bogor. Sebanyak 764.447 meter kubik sampah dihasilkan Kota Bogor setiap harinya terdiri dari 550.423 meter kubik merupakan sampah organik, dan 221.045 meter kubik merupakan sampah non organik. Para pemulung dan pengumpul sampah seperti Agan Sinaga sangat membantu mengurai sampah kota menjadi lebih bernilai ekonomis.
Sampah bukan menjadi masalah buat sebagian kalangan masyarakat. Bahkan seperti Agan Sinaga yang merupakan pengumpul dan pemulung sampah pelastik jenis PE disekitar kawasan pasar Anyar dan Presiden Theater melihat sampah sebagai komoditas yang menguntungkan.
Dengan menjadi pemulung sejak 1992 Agan Sinaga dapat menghidupi lima orang anaknya setelah beralih dari pedagan es.
Bersama anak-anaknya ia dapat mengumpulkan satu kwintal sampah pelastik dan menjual kepada pengumpul besar di kawasan Tonjong Parung dengan harga Rp 600.000 untuk setiap kwintalnya.
Ia pelastik jenis PE kotor dari para pemulung dengan harga Rp. 2500 /kg. Setelah melalui proses pembersihan dan penjemuran, baru sampah tersebut dibawa kedaerah Tonjong Parung baru kemudian dibawa lagi ke pengumpul lebih besar di kawasan Tanggerang.
Terdapat tiga orang pengumpul atau penampung pelastik PE lain bersama Agan untuk kawasan Pasar Anyar dan Presiden Theater yang membawahi hampir 30 pemulung pelastik yang beroprasi disekitar daerah tersebut.
Keberadaan mereka sangat membantu masyarakat Bogor untuk mengurangi beban sampah Kota Bogor yang saat ini semakin membuat pusing masyarakat dan Pemerintah Kota Bogor. Sebanyak 764.447 meter kubik sampah dihasilkan Kota Bogor setiap harinya terdiri dari 550.423 meter kubik merupakan sampah organik, dan 221.045 meter kubik merupakan sampah non organik. Para pemulung dan pengumpul sampah seperti Agan Sinaga sangat membantu mengurai sampah kota menjadi lebih bernilai ekonomis.
Tautan halaman ini.
0 komentar:
Posting Komentar