Desa Balongan Indramayu Kian Memprihatinkan
Indramayu|Kotahujan.com-Kondisi Desa Balongan Kabupaten Indramayu makin hari makin memprihatinkan saja. Ancaman kelangsungan hidup masyarakat desa terjadi akibat pengikisan daratan akibat hantaman ombak air laut (abrasi) pantai laut jawa dan pencjemaran air laut dan air tanah desa.Saat ini rata-rata jarak bibir pantai dan pemukiman penduduk desa hanya berkisar 20 meteran, meski telah di bangun tanggul-tanggul untuk menahan deras ombak laut Jawa.
Pemerintah daerah dan pertamina bersama masyarakat telah menanam 10 ribu batang manggrove telah ditanam pada April 2010 lalu di pesisir kabupaten Indramayu. Namun hingga kini belum menunjukan hasil yang signifikan untuk dapat mengurangi laju abrasi pantai utara laut pulau jawa, terkhusus desa Balongan.
Sumintu Maksyun yang merupakan ketua RW 2 Desa Balongan, menjelaskan kondisi abrasi tersebut merugikan para petani tambak desa yang memelihara bandeng dan udang.
Selain kondisi abrasi dan masuknya air laut ke tambak masyarakat, kondisi pencemaran air laut dan air tanah juga menghambat perkembangan ekonomi masyarakat. Menurut Sairifudin air laut khususnya di pesisir desa Balongan tercemar limbah yang di khawatirkan berasal dari kilang minyak Balongan.
Air sungai yang diharapkan dapat menahan laju masuknya air laut ke tanah desa (interupsi) tidak dapat lagi menetralisir air tambak. Pentjemaran yang terjadi membuat usaha pertambakan masyarakat sering mengalami kematian benih dan gagal panen.
Masyarakat desa menuding pencemaran air laut dan air tanah tersebut akibat buangan limbah kilang minyak Balongan.
Pemerintah daerah dan pertamina bersama masyarakat telah menanam 10 ribu batang manggrove telah ditanam pada April 2010 lalu di pesisir kabupaten Indramayu. Namun hingga kini belum menunjukan hasil yang signifikan untuk dapat mengurangi laju abrasi pantai utara laut pulau jawa, terkhusus desa Balongan.
Sumintu Maksyun yang merupakan ketua RW 2 Desa Balongan, menjelaskan kondisi abrasi tersebut merugikan para petani tambak desa yang memelihara bandeng dan udang.
Selain kondisi abrasi dan masuknya air laut ke tambak masyarakat, kondisi pencemaran air laut dan air tanah juga menghambat perkembangan ekonomi masyarakat. Menurut Sairifudin air laut khususnya di pesisir desa Balongan tercemar limbah yang di khawatirkan berasal dari kilang minyak Balongan.
Air sungai yang diharapkan dapat menahan laju masuknya air laut ke tanah desa (interupsi) tidak dapat lagi menetralisir air tambak. Pentjemaran yang terjadi membuat usaha pertambakan masyarakat sering mengalami kematian benih dan gagal panen.
Masyarakat desa menuding pencemaran air laut dan air tanah tersebut akibat buangan limbah kilang minyak Balongan.
Tautan halaman ini.
0 komentar:
Posting Komentar