Upacara Adat Serentaun Kasepuhan Ciptagelar sukses Dilaksanakan
Ciptagelar | Kotahujan.com - Upacara Adat Serentaun Kasepuhan Ciptagelar sukses dilaksanakan pada Minggu (1/8/10). Seperti yang sudah diduga, ribuan warga dari Kesatuan Adat Banten Kidul dan daerah lain menghadiri upacara adat yang ke - 642 kalinya itu.
Diawali dengan tetabuhan lesung dan nyanyian oleh nini-nini, jajaran Baris Kolot terlihat membuka arak-arakan helaran, diikuti oleh rombongan Rengkong, Angklung dan atraksi debus. Helaran berputar mengelilingi alun-alun Kasepuhan hingga ke depan Imah Gede, menghadap Abah Sugi, ambu, keluarga Kasepuhan dan tamu undangan. Sementara helaran berlangsung, terlihat mojang dan ketua adat kasepuhan tampak berdoa khusu di depan Leuit Jimat. Didipannya terhampar 20-an pocong (ikat) pare/padi yang didoakan sebelum dimasukan ke dalam leuit.
Abat Sugi diiringi ambu dan keluarga kasepuhan selanjutnya menuju Leuit Jimat. Dengan melintasi barisan Barius Kolot, Abah bersama Emak menuju Leuit Jimat untuk melakukan upacara Ngadiuken. Yaitu upacara meletakan padi ke dalam leuit. Perlahan Abah naik ke dalam leuit diikuti Emak dan keluarga Kasepuhan. Selesai upcara, seluruh keluarga kasepuhan, incu putu dan tamu undangan menuju Bale Sosial untuk mendengarkan laporan Aki Upat perihal hasil pertanian tahun ini.
Demikain rangkaian kegiatan yang dilaksanakan terkait Upacara Sarentaun.
Diawali dengan tetabuhan lesung dan nyanyian oleh nini-nini, jajaran Baris Kolot terlihat membuka arak-arakan helaran, diikuti oleh rombongan Rengkong, Angklung dan atraksi debus. Helaran berputar mengelilingi alun-alun Kasepuhan hingga ke depan Imah Gede, menghadap Abah Sugi, ambu, keluarga Kasepuhan dan tamu undangan. Sementara helaran berlangsung, terlihat mojang dan ketua adat kasepuhan tampak berdoa khusu di depan Leuit Jimat. Didipannya terhampar 20-an pocong (ikat) pare/padi yang didoakan sebelum dimasukan ke dalam leuit.
Abat Sugi diiringi ambu dan keluarga kasepuhan selanjutnya menuju Leuit Jimat. Dengan melintasi barisan Barius Kolot, Abah bersama Emak menuju Leuit Jimat untuk melakukan upacara Ngadiuken. Yaitu upacara meletakan padi ke dalam leuit. Perlahan Abah naik ke dalam leuit diikuti Emak dan keluarga Kasepuhan. Selesai upcara, seluruh keluarga kasepuhan, incu putu dan tamu undangan menuju Bale Sosial untuk mendengarkan laporan Aki Upat perihal hasil pertanian tahun ini.
Demikain rangkaian kegiatan yang dilaksanakan terkait Upacara Sarentaun.
Tautan halaman ini.
0 komentar:
Posting Komentar